bab 6 (Revisi✅)

7.9K 239 0
                                    

Happy Reading 💙

___________________________

"Ck ngalangin jalan ajah," decak seorang gadis saat melihat seorang pereman yang ingin merampok wanita paruh baya namun masih terlihat cantik dan awet muda.

Karena sudah jengah akhirnya gadis itu segera turun dari motornya dan menghampiri para pereman yang masih berusaha mengambil tas wanita itu.

"Woi banci!" teriak lantang gadis itu, membuat para pereman berbadan besar menatap gadis itu marah.

"Sialan kamu bocah! Mending kamu pergi dari sini. Jangan sok jadi pahlawan kesiangan," ujar salah dari dari pereman itu yang berbadan gempal.

"Terimakasih atas pujiannya tuan," ujar gadis itu yang tak lain adalah Naura, dengan sedikit membungkukkan badannya, seolah-olah sudah mendapat pujian.

"Tante mending agak menjauh dari sini, soalnya bahaya," ujar Naura lembut kepada wanita itu agar sedikit menjauh dari tempat mereka berada, Naura tidak ingin jika wanita itu sampai terluka karena perkelahian Naura dan para pereman brengsek itu.

"Nak, mending tante kasih ajah semua ini, dari pada kamu lawan mereka karena itu bahaya sayang," ujar wanita itu khawatir, ia takut jika gadis manis yang berada di hadapannya ini terluka karena telah menolong dirinya.

Naura tersenyum lembut kepada wanita itu, "tante, perampok kaya mereka itu harus diberi pelajaran. Jadi tante tenang ajah ya," ujar Naura menenangkan.

Baru saja wanita itu akan berbicara, Naura sudah lebih dulu melawan para pereman.

Karena cemas dengan keadaan gadis cantik yang menolongnya.

Dengan tangan yang bergetar, ia langsung menghubungi suaminya. "Assalamu'alaikum m-mas to-long aku," ujar wanita itu terbata karena saking takutnya.

"𝙆𝙖𝙢𝙪 𝙠𝙚𝙣𝙖𝙥𝙖 𝙨𝙖𝙮𝙖𝙣𝙜?" 𝙩𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙪𝙖𝙢𝙞 𝙘𝙚𝙢𝙖𝙨.

"A-aku di jeg-at pereman to-long kesini ba-ntuin ka_ Tante awas!"

Bugh

Titt

Sambungan telpon itu pun terputus secara sepihak.

•••

Bugh

"Pereman sialan!" teriak marah seorang pria paruh baya yang masih terlihat tampan dan gagah.

Sedangkan yang berada disana sangat terkejut dengan gebrakan meja dari pria itu, namun mereka tidak ada yang berani angkat bicara. Karena mereka masih sayang nyawa.

"Siap kan mobil sekarang," ujar pria itu dingin kepada sekertaris nya.

"S-siap tuan," ujar sang sekertaris gugup lalu langsung pergi dari sana.

"Rapat kita selesai sampai disini dulu, nanti kita lanjut kembali," ujar pria itu, dan langsung pergi keluar dari ruang meeting nya.

•••

Bugg

"Kamu gapapa Nak?" tanya wanita itu khawatir, saat melihat gadis yang menolongnya itu terkena pukulan dari salah satu pereman yang berniat mencelakai nya.

"Aku gapapa kok, tante sendiri mana yang luka?" tanya Naura cemas. Wanita itu menggelengkan kepalanya tanda tidak ada luka.

"Yaudah tante tunggu disini dulu ya," ujar Naura sedangkan wanita itu hanya menganggukkan khawatir.

gadis boneka? (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang