END

5.3K 128 4
                                    


3 tahun kemudian...

3 tahun telah berlalu begitu cepat, Aarav Christian Dharmendra. Siapa yang tidak mengenalnya? Pengusaha yang sudah sukses diusianya yang terbilang masih muda bahkan Aarav bisa membangun perusahaannya sendiri tanpa campur tangan orang lain termasuk keluarga nya.

Aarav mampu berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain, dan itu semua berkat kegigihan dan ketekunannya dalam mempelajari dunia bisnis.

Dan semenjak kepergian Naura, Aarav menjadi pribadi yang lebih dingin lagi. Bahkan sekarang pemuda itu sangat jarang tersenyum walau kepada keluarga nya sekali pun.

Aarav lebih sering menyendiri dan semakin tertutup kepada sekitar nya.

Tok tok tok

"Masuk!" Perintah Aarav dari dalam ruang kerjanya.

Tak lawa seorang pemuda yang sekiranya seusia dengan Aarav masuk dengan membawa berkas ditangan nya.

"Ada apa?" Tanya Aarav langsung.

"Permisi pak sebelumnya, saya mau mengantarkan berkas yang perlu bapak tanda-tangani. Dan sekali lagi saya mau mengingat kan bapak bahwa hari ini kita ada meeting dengan klalen dari Inggris di cafe xxxx," jelas pemuda tersebut yang menjabat sebagai sekretaris Aarav, sambil memberikan berkas tersebut kepada Aarav yang diterima baik oleh Aarav.

"Apakah ada lagi?" Tanya Aarav kembali.

"Tidak ada pak," balas pemuda itu.

"Kalau begitu kamu boleh keluar," ujar Aarav dengan wajah datar dan dingin nya.

"Baik Pak, kalau begitu saya permisi dulu," pamit pemuda tersebut yang mendapat anggukan kecil dari Aarav. Dan pemuda itu langsung keluar dari ruang kerja Aarav.

Aarav menghela nafas pelan. "Kapan kamu kembali Nau?" Lirih Aarav, sudah tiga tahun lebih iya menunggu kedatangan gadisnya lagi tapi sampai sekarang belum ada kabar bahwa Naura kembali.

Bahkan Aarav sudah mengerahkan banyak anak buahnya untuk mencari keberadaan Naura, tapi hasilnya nihil mereka belum juga menemukan keberadaan gadisnya.

Bahkan Aarav hampir putus asa dengan itu semua, Lama-lama ia lelah jika seperti ini terus. Ia ingin hidup bahagia bersama orang yang dicintainya, tapi sekarang orang tersebut malah pergi dari kehidupannya.

•••

Sedangkan di dalam pesawat terdapat seorang gadis cantik yang sedang duduk manis sambil bermain ponselnya hingga menunggu pesawat mendarat.

Gadis itu tak lain adalah Naura, ya setelah membujuk kedua orang tuanya dengan segala rayuan. Akhirnya Naura diijinkan untuk kembali ke Indonesia, tempat dimana ia dilahirkan.

Karen entah mengapa ia ingin sekali mengunjungi Indonesia, setelah beberapa tahun ia menetap di Swiss.

Sebenarnya ia tidak tau mengapa ia ingin sekali pergi ke Indonesia, karena seperti ada sesuatu yang ia tinggal kan di negara tersebut.

Tapi ia juga tidak tau apa itu, karena ia tidak mengingat apapun selama ia hidup di Indonesia. Bahkan hal-hal kecil pun tidak bisa ia ingat sama sekali.

Tak lama pesawat tersebut sudah mendarat dengan sempurna. Dan sekarang waktunya untuk para penumpang untuk turun, Naura segera mengambil kopernya dan berjalan keluar pesawat. Saat sudah turun dari pesawat ia melihat sekitar yang sangat ramai.

Sebenarnya ia disuruh untuk memakai pesawat pribadi tapi ia menolak akan hal itu.

"𝘚𝘦𝘮𝘰𝘨𝘢 𝘨𝘶𝘦 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘵𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘳𝘢𝘮," batin Naura sambil tersenyum tipis.

Lalu ia tak lama terlihat beberapa orang berbaju hitam menghampiri nya sekitar ada 3 orang, ia tau itu pasti suruhan papi nya untuk menjemput dirinya.

"Salam Nona muda, apa kabar? " sapa mereka.

"Alhamdulillah baik, emm kita langsung ke masion ajah ya," ujar Naura yang dibalas anggukan oleh mereka bertiga.

"Baik nona muda," balas mereka.

"Biar saya bawakan nona," tawar salah satu dari mereka berniat membawakan koper milik Naura.

"Terimakasih," ujar Naura sambil tersenyum tipis.

"Sama-sama nona, sudah menjadi kewajiban saya," balas bodyguard itu.

Lalu mereka pun pergi dari sana dengan menggunakan dua mobil, Naura dengan selah satu dari mereka dan yang duanya lagi mengunakan mobil yang lain dan mengikuti nya dari belakang.

Naura terus melihat kearah luar jendela. "𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯 𝘨𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘵𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢?" Batin Naura bingung.

"𝘏𝘶𝘧𝘵𝘵𝘵 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘭𝘢𝘩, 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘪𝘯𝘪 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘨𝘶𝘦 𝘫𝘢𝘶𝘩 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘱𝘢𝘱𝘪 𝘮𝘢𝘮𝘪. 𝘒𝘢𝘳𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘨𝘶𝘦 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘥𝘪𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯𝘪 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘶𝘢," monolog Naura dalam hatinya.

Hingga matanya tak sengaja menangkap sebuah cafe yang menarik perhatian nya. "Om kita mampir ke cafe itu dulu ya,"

"Baik nona muda," jawab bodyguard itu, lalu memarkirkan mobilnya diparkiran cafe tersebut.

Naura langsung turun dan berjalan masuk kedalam cafe seorang diri, sedangkan para bodyguard nya hanya menunggu di dalam mobil.

Saat kedatangan Naura ia menjadi pusat perhatian karena parasnya yang semakin cantik dan imut.

Aaaaa gila itu cewek cantik banget

Itu orang atau barbie?

Cantik nya ga ketolong sumpah

Insinyur gue liat dia

Insecure bego!

Lah udah ganti toh, kirain masih sama

Dari jaman purba juga emang itu bodoh, kaga pernah ganti!

Ye santai dong nyet! Ga usah ngegas

Sedangkan Naura sama sekali tidak perduli akan hal itu, ia langsung berjalan menuju meja yang masih kosong dan duduk disana. Tak lama datang salah satu waiter.

"Ingin memesan apa kak?" Tanya waiter itu ramah.

"Emm saya ingin, Amuse-bouche, appetizer dan milk shake," ujar Naura,

Waiter tersebut mengangguk pelan sambil menulis pesanan Naura. "Ada tambahan kak?"

"Sama air mineral nya satu," balas Naura.

"Apakah ada lagi kak?"

"Tidak terimakasih,"

"Baiklah kalau begitu silahkan ditunggu kak hidangan nya,"

Sedangkan Naura hanya mengangguk pelan.

Sambil menunggu makanan nya datang, Naura memilih untuk bermain ponsel saja. Melihat-lihat sosial media.

Tapi saat sedang asik bermain handphone tiba-tiba kepalanya terasa sakit, membuat Naura meringis pelan.

Kepalanya serasa ditusuk oleh banyaknya jarum, tapi perlahan rasa sakit itu berangsur-angsur mulai menghilang.

Dan saat akan kembali memainkan ponselnya tiba-tiba ada seseorang yang memanggil namanya, membuat Naura bingung.

Akhirnya Naura langsung mendongak saat melihat ada seseorang yang sedang berdiri di hadapannya. Matanya langsung membola terkejut.

"N-naura,"

"Kak A-arav,"


˚₊·͟͟͟͟͟͟͞͞͞͞͞͞➳❥ ꒰ ⌨ ✰ 𝐸𝑁𝐷 ⁱˢ ᵗʸᵖⁱⁿᵍ··· ꒱ | ೃ࿔₊•

Maaf ya gays kalau endingnya tidak sesuai ekspetasi kalian, dan maaf juga kalau banyak kesalahan dalam penulisan.

Jangan lupa mampir ke cerita aku yang lainnya

Terimakasih

gadis boneka? (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang