"BISA DIAM GA! GAUSAH BANYAK TANYA!"
Naura yang mendengar bentakan dari Aarav pun lantas terkejut, dan tanpa diminta air mata Naura mengalir begitu saja, membuat Aarav terkejut.
Bukan maksud Aarav untuk membentak gadisnya, tadi ia hanya sedang dilanda rasa cemburu, membuat lelaki itu tidak bisa mengendalikan emosinya.
"K-kenapa malah b-entak Nau? Nau s-salah ap-a?" tanya Naura sambil sesenggukan akibat menangis.
Aarav menghentikan mobilnya dipinggir jalan, lalu mengangkat Naura agar duduk dipangkuan nya.
Naura yang terkejut langsung melingkarkan tangan mungilnya dileher Aarav, membuat jarak diantara mereka sangat dekat.
Dan Aarav dapat melihat wajah Naura yang sembab karena habis menangis, lalu dengan gerakan capat Aarav langsung memeluk Naura erat. Seakan takut jika gadis kecilnya itu akan pergi darinya, Aarav menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Naura, sambil bergumam kata maaf.
"Maaf maaf maaf," lirih Aarav, namun masih bisa didengar oleh Naura karena bibir Aarav yang berada di dekat telinganya.
Naura mengusap pelan punggung Aarav, ia jadi heran sendiri dengan tingkah Aarav yang seperti bunglon itu.
Tiba-tiba Naura merasa basah di lehernya, dan tak lama terdengar suara isak tangis pelan. Naura mengangkat pelan kepala Aarav agar bisa melihat wajah pemuda itu, dan betapa terkejutnya ia saat melihat wajah Aarav yang sembab.
Ternyata pemuda tampan itu sedang menangis. "Kenapa nangis hmm?" tanya Naura lembut sambil mengusap pelan air mata Aarav tanpa rasa jijik sedikitpun, seharusnya ia yang menangis karena mendapat bentakan dari Aarav. Tapi sekarang malah pemuda itu yang menangis, pikir Naura bingung.
"Ma-af udah bentak kamu, ta-tadi aku ga be-ber maksud kok buat bentak baby," ujar Aarav penuh penyesalan.
Naura tersenyum tipis. "Iya gapapa kok, udah Nau maafin jujuga," ujar Naura lembut.
"Maaf," cicit Aarav sambil menundukkan kepalanya, sedangkan Naura menatap Aarav gemas. Karena tingkah pemuda itu yang seperti anak kecil yang sedang dimarahi oleh ibunya, sangat menggemaskan.
"Iya kak, kan tadi Nau bilang udah maafin kakak," kata Naura sambil mengusap pelan kepala Aarav.
Aarav menatap Naura penuh binar. "Terimakasih baby," ujar Aarav senang.
"Sama-sama," balas Naura sambil tersenyum membuat Aarav gemas dengan gadisnya.
Cup
Naura yang mendapat ciuman mendadak dari Aarav lantas terkejut, sedangkan si pelaku malah terkekeh geli melihat wajah menggemaskan milik gadisnya.
"Udah ah kak Nau mau pulang," ujar Naura sambil menunduk untuk menutupi wajahnya yang sudah merah karena malu.
"Iyaa sayang," ujar Aarav lalu mengangkat tubuh Naura dan menempatkannya kembali ke tempat semula.
"𝘚𝘦𝘳𝘪𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘬𝘢𝘩 𝘵𝘶𝘣𝘶𝘩 𝘕𝘢𝘶?" 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘕𝘢𝘶𝘳𝘢 𝘣𝘪𝘯𝘨𝘶𝘯𝘨.
Setelah itu Aarav tidak langsung menjalankan mobilnya, melainkan menatap Naura sebentar, seperti ada yang ingin pemuda itu bicarakan.
"Kenapa kak?" tanya Naura bingung, saat Aarav yang terus memperhatikan nya.
"Ada yang mau kakak bicarain sama baby," jawab Aarav.
"Apa?" tanya Naura lagi, ia penasaran dengan apa yang ingin Aarav bicarakan dengan nya, sampai lelaki itu menatap dirinya serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
gadis boneka? (END)
DragosteIG: Kanaravlla "BISA GA SIH GAUSAH NGIKUTIN GUE TERUS!" teriak marah seorang pemuda kepada seorang gadis nerd yang sedari tadi selalu mengikutinya. "Gue risih lo ikutin terus bangs*t! Mending lo ngejauh sana. Lagian gue gamau sama cewek culun kaya...