2 bulan kemudian...
Sudah dua bulan Naura dan Aarav berpisah, dan selama itu pula mereka tidak bertukar kabar sama sekali. Sebenarnya Naura sudah sangat rindu dengan lelaki itu, tapi jika ia duluan yang menghubungi sepertinya tidak akan pernah terjadi, karena Naura memiliki gengsi yang sangat tinggi.
Saat ini Naura sedang berada di salah satu cafe yang berada di jakarta, ditemanin oleh ketiga kawannya.
"Oi Nau, kenapa dah dari tadi gue perhatian lu bengong mulu, lagi ada masalah? Sini cerita sama kita-kita, siapa tau bisa bantu. Ya ga manteman?" tanya Miska kepada Lisa dan Febby.
"Yoii, kalau lo lagi ada masalah cerita ajah sini siapa tau kita bisa bantu walau sedikit," ujar Lisa.
Naura tersenyum tipis. "Gue gapapa kok, cuman lagi kepikiran seseorang doang," ujar Naura.
"Ck dari dulu kita tanya, jawabannya pasti itu lagi itu lagi. Seseorang nya siapa sih? Kita penasaran tau, pacar lo bukan?" tanya Lisa kepo.
"Bukan," jawab Naura singkat.
"Lah terus siapa? Atau tunangan lo? Owh atau suami lo? Lo kapan nikahnya bjirr, kok ga ngundang kita sih. Tega bener lo," ujar Lisa mendramatis, sambil pura-pura menghapus air matanya.
Miska yang geram pun langsung menoyor kepada Lisa. "Lo kalau nanya satu-satu anjirr, kebiasaan lo kalau ngomong kaga pernah direm," cibir Miska.
Lisa menatap Miska sinis. "Suka-suka gue lah markonah," ujar Lisa kesal.
"Heh berisik lo berdua! Bisa ga sehari ajah akur, pusing pala gue liat kalian berdua, yang kalau ketemu udah kaya kucing sama anjing, ga pernah akur!" omel Febby.
"Iya bunda Febby mangap ye, lagian yang mulai duluan tuh si Lintah, bukan gue bun," elak Miska, membuat Lisa melotot kan matanya saat mendengar nama dirinya yang diubah menjadi Lintah.
"Heh Miskin, sekate-kate lo! Nama gue udah bagus-bagus Lisa! Kalisa Azaneya grajeza, malah lo ganti jadi lintah, gue bilangin bokap nyokap gue, tau rasa lo," ujar Lisa menatap Miska kesal.
"Heh Lintah, nama gue juga udah bagus Miska! Miska Aurelie, malah lo ganti jadi Miskin, mana tidak sesuai realita lagi," gerutu Miska diakhir. Tapi masih bisa didengar oleh ketiga temannya.
"Ini niatnya mau nongkrong, atau mau adu bacot? Kenapa ga sekalian baku hantam, biar lebih seru," celetuk Naura membuat Lisa dan Miska melotot kan matanya.
"Nah bener tuh kata Naura," ujar Febby yang justru malah mendukung Naura.
Keduanya langsung terdiam, menutup rapat-rapat mulutnya.
"Eh Nau, tadi lo belum jawab pertanyaan gue," ujar Lisa menatap Naura penasaran.
"Yang mana?" tanya Naura bingung.
Lisa berdecak kesal. "Itu seseorang nya itu siapa lo?" tanya Lisa.
Naura menghela nafas pelan. "Gue juga gatau, gue sama dia ga ada hubungan apapun, soalnya kita ga sengaja bertemu beberapa kali hingga membuat kita dekat, tapi sayang nya dia harus pergi karena ada urusan yang harus diurus katanya," jelas Naura lesu.
"Owh jadi ceritanya lo suka sama itu cowok?" tanya Miska memastikan.
"Kayanya sih iya," jawab Naura santai.
"Alhamdulillah kalau gitu," ujar Lisa santai sambil meminum jus strawberry nya.
Naura mengangkat sebelah alisnya. "Kok alhamdulillah sih?" tanya Naura heran.
"Karena tadinya kita pikir lo itu gay," jawab Febby sambil terkekeh geli.
Naura melorot matanya tidak terima saat dikata gay. "Kalian lupa kalau dulu gue suka ngejar-ngejar si Gelo?" tanya Naura kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
gadis boneka? (END)
RomanceIG: Kanaravlla "BISA GA SIH GAUSAH NGIKUTIN GUE TERUS!" teriak marah seorang pemuda kepada seorang gadis nerd yang sedari tadi selalu mengikutinya. "Gue risih lo ikutin terus bangs*t! Mending lo ngejauh sana. Lagian gue gamau sama cewek culun kaya...