𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜Seorang Pemuda masuk kedalam ruang rawat, lalu ia berjalan santai menuju hospital bed/tempat tidur yang berada dirumah sakit. Yang diatasnya terdapat gadisnya yang sedang terbaring lemah dengan selang infus yang berada di salah satu tangannya.
Pemuda itu menatap wajah sang gadis sendu, ini salahnya yang kurang memperhatikan gadis imutnya. Ia benar-benar ingin menghajar habis-habisan atau bahkan membuat pemuda itu mati, karena pemuda itu gadisnya jadi seperti ini.
Tapi sayangnya ia tidak bisa melakukan itu, karena bagaimana pun ia memiliki hubungan darah dengan pemuda yang sudah menyakiti hati gadisnya.
Pemuda dengan iris mata coklat dan tajam itu terus memperhatikan gadisnya penuh kasih sayang, tanpa berpaling sedikitpun dari wajah sang gadis yang sedang tertidur damai, mungkin karena efek dari obat yang baru saja gadis itu minum.
Setelah beberapa lama pemuda itu memutuskan untuk duduk dibangku yang berada disamping hospital bed itu dan kembali menatap wajah sang gadis.
Dengan perlahan pemuda itu mulai mengelus pelan pucuk kepala sang gadis dengan penuh kelembutan. "Maafkan aku, ini semua karena kesalahan dan juga kecerobohan ku. Kau jadi seperti ini," pemuda itu menatap sendu gadis sang pujaan hatinya.
"Seandainya aku datang lebih awal mungkin ini semua tidak akan terjadi, sekali lagi maaf kan aku," sesal pemuda itu.
Lalu bangkit dari duduknya, dengan pelan ia mendekat kan bibir nya kekening sang gadis dan mencium nya, lalu kembali menjauhkan wajahnya dari wajah gadis cantiknya.
Karena merasa tidurnya terusik lantas gadis itu langsung membuka kedua matanya dan mengerjap pelan menyesuaikan cahaya yang masuk, saat ia melihat kesamping ia melihat seorang pemuda yang selama ini selalu berada dipikirannya.
Sebenarnya ia sendiri heran dengan dirinya yang tiba-tiba menjadi seperti ini, padahal ia dan pemuda itu tidak sedekat itu bahkan pertemuan mereka bisa dihitung oleh jari. Tapi entah mengapa setiap berada disamping pemuda itu ia merasa aman, nyaman, dan bahagia.
Perhatian nya membuat ia merasa nyaman dengan kehadiran pemuda itu, ia merasa aman dari segala bahaya jika pemuda itu berada disisnya. Walaupun ia tau bahwa ia bisa menjaga dirinya sendiri. Tapi entah lah intinya ia ingin selalu berada disisi pemuda itu,
Gadis yang baru saja terbangun, menatap lelaki itu dengan tatapan sulit diartikan. "Kenapa kamu ada disini?" Suara lembut itu mengalun indah ditelinga pemuda yang sedang termenung sambil menatap wajah gadis cantik yang sudah ia klaim menjadi miliknya sejak dulu.
"Ingin menemui gadis ku," jawab pemuda itu sambil tersenyum tipis.
"Apakah dia sakit? Sakit apa? Kenapa kak Aarav tidak menemani Adel?" Tanya Naura beruntun.
Ya gadis dan pemuda itu tak lain adalah Naura dan Aarav.
Aarav menggeleng pelan. "Gadis ku bukan dia, tapi kamu," ujar Aarav mantap.
Naura menatap Aarav dalam. "Jangan mempermainkan perasaan kak! Lebih baik kak Rav temani dia, kasian jika ditinggal sendiri," ujar Naura dingin dan menatap tajam Aarav.
Melihat itu Aarav menghala nafas pelan, bagaimana cara ia untuk menjelaskan semuanya kepada Naura? Sungguh ini membuat Aarav pusing 7 keliling.
"Naura kakak belum memiliki kekasih apalagi sampai calon istri. sebenarnya, yang kamu temui di cafe itu bukan kakak, tapi_" Aarav menggantung ucapannya dan menatap Naura serius.
Naura juga memperhatikan Aarav dengan serius, ia penasaran dengan kelanjutan dari ucapan Aarav itu. "Tapi?" Ulang Naura.
Menghela nafas pelan, sepertiny Aarav harus menceritakan semuanya kepada Naura. Agar gadisnya itu tidak salah paham lagi.
"Sebenarnya dia adalah_"
✡✡✡✡✡✡
"Masih ingin mengujinya? Sepertinya sudah cukup dan aku rasa ini sudah berlebihan," ujar seorang gadis cantik kepada kekasih disampingnya yang sedang duduk santai disofa.
"Aku hanya takut jika gadis itu kenapa-napa, dan juga nanti kamu pasti akan habis di tangan dia jika sampai gadis kesayangan nya kenapa-napa, aku tau kamu melakukan itu demi kebaikan adikmu. Kamu hanya tidak ingin dia kenapa-napa kan? Aku paham tapi kamu juga harus tau bahwa adik mu itu sangat tempramen dan yang menjadi ketakutan ku itu adalah jika ia sungguh sampai membunuhmu bagaimana? Aku hanya tidak ingin kamu terluka karena permainan yang kamu mulai itu," lanjut gadis itu, ia hanya takut jika sang kekasih bermain terlalu jauh hingga akhirnya akan membuatnya celaka.
"Ya aku tau itu dan aku juga tidak akan mengganggu nya lagi, aku hanya ingin memastikan bahwa ia benar-benar mencintai adik ku dengan tulus. Aku hanya takut jika sesuatu yang dulu pernah aku alami sampai terjadi padanya juga, dan ternyata gadis itu benar-benar tulus mencintai adiku itu, setidaknya aku bisa lega untuk sekarang, apa kita akan kembali kesana sayang?" Tanya pemuda itu menatap lembut sang kekasih yang begitu cantik.
"Apakah kita tidak bisa menatap disni dulu? Entah mengapa aku merasa betah tinggal disini, dan lagi apakah kamu tidak merindukan kedua orang tua mu? Selagi kita disni kenapa kita tidak kesana untuk berkunjung?" Usul gadis itu kepada pemuda yang sangat ia sayangi tersebut.
"Hmm baiklah kalau begitu kita menetap disni untuk sementara waktu, dan soal bertemu mereka. Sepertinya aku belum siap," ujar pemuda dengan menghembuskan nafasnya pelan.
Melihat itu sang kekasih hanya bisa memaklumi, karena ia tau bagaimana hubungan pemuda itu dengan keluarga nya. Yang kurang sehat.
Mungkin nanti ia akan membantu sang kekasih untuk menyelesaikan masalahnya satu persatu.
𝙃𝙖𝙞 𝙜𝙖𝙮𝙨, 𝙨𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢𝙣𝙮𝙖 𝙤𝙩𝙝𝙤𝙧 𝙢𝙖𝙪 𝙪𝙘𝙖𝙥𝙞𝙣 𝙢𝙖𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙨𝙩𝙖𝙮 𝙙𝙞𝙨𝙞𝙣𝙞. 𝙒𝙖𝙡𝙖𝙪𝙥𝙪𝙣 𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙠𝙚𝙨𝙞𝙣𝙞 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙜𝙖 𝙟𝙚𝙡𝙖𝙨 𝙝𝙚𝙝𝙚𝙝𝙚 😁
𝙄𝙣𝙩𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙤𝙩𝙝𝙤𝙧 𝙢𝙖𝙪 𝙪𝙘𝙖𝙥𝙞𝙣 𝙢𝙖𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙗𝙪𝙖𝙩 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙢𝙪𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙢𝙖𝙪 𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙤𝙩𝙝𝙤𝙧 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩𝙞𝙣 𝙊𝙩𝙝𝙤𝙧.
𝘿𝙖𝙣 𝙤𝙬𝙝 𝙮𝙖, 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙢𝙖𝙢𝙥𝙞𝙧 𝙠𝙚 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙤𝙩𝙝𝙤𝙧 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙡𝙖𝙞𝙣 𝙮𝙖 𝙠𝙖𝙮𝙖:
𝘼𝙡𝙫𝙖𝙧𝙤'𝙨 𝙎𝙩𝙤𝙧𝙮
𝘼𝙞𝙡𝙚𝙨𝙝𝙖
𝙄𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙩𝙪𝙖𝙣 𝙢𝙪𝙙𝙖
𝙄𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙘𝙖𝙣𝙩𝙞𝙠 𝙠𝙚𝙨𝙖𝙮𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝘾𝙀𝙊 𝙩𝙖𝙢𝙥𝙖𝙣
𝘾𝙖𝙝𝙖𝙮𝙖 𝙩𝙧𝙖𝙣𝙨𝙢𝙞𝙜𝙧𝙖𝙨𝙞
𝙏𝙖𝙥𝙞 𝙢𝙖𝙖𝙛 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙣𝙮𝙖 𝙟𝙖𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙪𝙥 𝙠𝙖𝙧𝙚𝙣𝙖 𝙤𝙩𝙝𝙤𝙧 𝙠𝙖𝙙𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙪𝙠𝙖 𝙢𝙖𝙡𝙚𝙨 𝙣𝙪𝙡𝙞𝙨😁
𝙈𝙪𝙣𝙜𝙠𝙞𝙣 𝙘𝙪𝙢𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙜𝙞𝙩𝙪 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙪 𝙤𝙩𝙝𝙤𝙧 𝙨𝙖𝙢𝙥𝙖𝙞, 𝙨𝙚𝙠𝙞𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
gadis boneka? (END)
DragosteIG: Kanaravlla "BISA GA SIH GAUSAH NGIKUTIN GUE TERUS!" teriak marah seorang pemuda kepada seorang gadis nerd yang sedari tadi selalu mengikutinya. "Gue risih lo ikutin terus bangs*t! Mending lo ngejauh sana. Lagian gue gamau sama cewek culun kaya...