ampun ayah

21 1 0
                                    

Kaizy mengikuti langkah anggota inti Frostice menyusuri koridor menuju ruangan Gibran. Setelah dapat, mereka langsung masuk kedalam dan melihat Gibran tengah memainkan handphonenya. Tapi tidak dengan Kaizy, gadis itu disuruh menunggu diluar perintah dari Sagara.

Ia menurut dan duduk dibangku depan ruangan tersebut. Setelah beberapa saat ia mendapat notice dari Sagara untuk menyuruhnya masuk, ia berdiri dan menghela pelan. Lalu menggeser pintu dan masuk kedalam, tak lupa menutup kembali pintu tersebut.

Gadis dengan rambut terurai itu menghampiri Gibran yang menatapnya tanpa berkedip. Tak lama senyum lelaki itu merekah, membuat Kaizy tersenyum tipis.

"Kai? Lo kesini juga?" Ucap lelaki itu dengan nada tak percaya. Gadis itu berdiri disamping brankar Gibran setelah Sagara menyingkir dari sana.

Gibran meraih tangan Kaizy dan menggenggamnya erat, "gue kangen sama lo Kai," ucapnya pelan sambil menatap dalam manik mata gadis itu.

Tangan Kaizy mengusap kepala lelaki itu, "jangan sakit lagi, Kai gasuka"

Deg

Jantung Gibran rasanya mau meledak. Ia tak bisa menahan senyumnya, benar-benar senang mendengarnya. Kaizy mengulum bibirnya, "gue nggak bisa lama disini, bunda nyariin nanti"

Senyum dibibir Gibran seketika menghilang, "lo mau pulang?"

Kaizy menghela samar, "iya bentar lagi, udah makan?"

Gibran menggeleng, "nggak nafsu,"

Gadis itu menarik bangku yang ada disana dan duduk tanpa melepaskan genggaman lelaki itu, karena lelaki itu tak ingin melepasnya, "makan ya? Abis itu minum obat,"

"Nggak enak Kai, pait" balas lelaki itu dengan nada lesu.

Kaizy melihat mangkuk bubur diatas nakas kemudian muncul ide gila yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya. Ia melepaskan tangan lelaki itu dari tangannya dan mengeluarkan handphonenya.

"Mau ngapain?"

"Pulang,"

"Kok pulang?"

"Lo gamau makan, ngapain gue disini?"

"Hubungannya apa Kai?"

Kaizy memutar bolamatanya malas, "gue kesini mau liat lo sembuh, kalo lo gamau makan gimana mau sembuh?"

Gibran terdiam sejenak, ia dapat melihat Kaizy hendak memesan ojek online. Sontak ia menahan tangan gadis itu, "Kai jangan pulang dulu,"

Kaizy menepis tangan Gibran, "suka-suka gue dong, ngapain lo ngatur?"

"Kaiiii, plis jangan pulang ya?" Bujuk lelaki itu masih meraih tangan Kaizy.

Kaizy menghela pelan, "tapi lo makan, gimana?"

Gibran mengangguk antusias, "iya gue makan, tapi jangan pulang sekarang ya?"

"Iyaa," gadis itu tersenyum puas sembari menyimpan handphonenya kembali dan meraih mangkuk yang berada diatas nakas.

"Suapin gue"





—————






"Anak kurang ajar! Semakin kesini kamu semakin ngelunjak ya!"

Bugh!

Bugh!

"Ni akibat anak yang gamau nurut!"

Bugh!

"Ni akibat anak yang pemalas!"

Bugh!

HARSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang