(3) Drama mau Makan (Revisi)

10.2K 500 3
                                    

Happy Reading

"GILAAA WTF.. INI BENERAN LO?!" bisik Regina heboh, seraya mengelus rambut Alya gemas

"engga, gue setan" ketus Alya

"Ck.. Jujur nih yaa gue itu orang nya bener-bener kaga munafik sekarang lo itu udah Cantik, Pintar, berbakat, Jago matematika, beuhhh siap siap loker lo bakal penuh sama Bunga terus coklat!
Nanti kalo di kasih coklat yang banyak bagi-bagi ke gue ya?Oke gue anggap iya" Oceh Regina panjang lebar

"Karep mu (terserah)" Alya memutar bola matanya malas, dia kembali fokus dalam pembelajaran nya, menghiraukan Regina dengan ocehan tak jelas nya itu

☕︎︎☕︎

Sesudah selesai pembelajaran bel istirahat pertama berbunyi keras. Regina dan Alya memutuskan ke kantin karena cacing di perut mereka sudah marah kelaparan

Setelah sampai, Alya dan Regina menghembuskan nafas beratnya saat melihat Meja makan kantin sudah penuh. kalau pun kosong, pasti sudah ada yang menempati duduk nya, entah menggunakan tas atau makanan

Hanya ada satu meja yang masih tersisa oleh mereka,yaitu semeja dengan geng ALTERALD

Wajah Alya seketika pucat pasi, kala mengingat nasib dia dengan sang Protagonis laki-laki

Namun Regina sebaliknya, dia malah semringah seperti emak emak yang habis dapet kupon

"Ehh.. Lo pada liat deh kesana" Gevan menunjuk Alya dan Regina, yang sedang menatap mereka balik, ke lima inti ALTERALD menoleh ke orang yang Gevan tunjuk

"Kayaknya dia mau makan bareng sama ki-" ucapan Gevan terpotong oleh Revano

"Suruh duduk" ujar salah satu lelaki yang memotong nya, Redang namanya. Ketua dari geng tersebut yang di kenal oleh seantero sekolah

"WOYY SINI DUDUK" Jevran mengangkat tangannya mengisyaratkan mereka berdua kemari, dengan senang hati Regina menarik lengan Alya

" Keknya gue kaga nafsu makan lagi deh" gumam Alya tersenyum miris

Alya dan Regina duduk berhadapan dengan Gilang, serta Zidan, Sebelah Alya ada si Rev, lalu sebelahnya lagi ada Gevan, sementara itu Regina duduk bersebelahan dengan Jevran

"Lo.. Anak baru ya?!" Zidan menunjuk Alya, dengan alis yang terangkat satu

Alya menggeleng "gue lagi masa rajin rajin nya ngerawat kulit, jadi gini deh" ucap Alya, dan Regina mengangguk cepat "sahabat gue ini ya! Niat benerr! Tuhh lihat pori-pori nya aje langsung ke tutup sangking niat nya" ujar Regina dramatis

"Lebay lo!" timpal Alya

"Alay lo!"

"Udah cukup!! Sekarang siapa yang mesen makanan nih? Keburu bel anjirr" seru Gevan, telinga nya sudah panas dari tadi mendengar ocehan kedua gadis disamping nya ini

"GUE! YA! G-GUE AJA" Alya mengangkat tangannya ke langit, sedari tadi dia sedikit gugup karena terus di perhatikan oleh si Revano.

Pengen banget pergi dari sini

"Siap! Gue pesen mie go-" ucapan Gilang tiba-tiba terpotong

"Jevran aja yang pesen" Rev menatap tajam Jevran dan Gilang, mereka berdua pun yang mengerti langsung berdiri "udah-udah.. Gue aja yang mesen, lo pada mau apa?" Gilang mengeluarkan pulpen nya, dan mulai mencatat di kertas yang sudah di sediakan oleh kantin

"Gue mau Mie goreng Rendang, minum nya jus lemon" ujar Gevan

"Babang cakep ini mau Nasi uduk spesial, minum nya Teh Galon" ujar Zidan percaya diri

" mau.. Nasi goreng udang aja!" seru Alya semangat, dan tersenyum manis

"Samain makanan gue sama dia" Rev menunjuk Alya dengan dagu nya, penuturan itu membuat Alya terbelalak kaget "woy! Ganti aja makanan gue jadi Nasi goreng biasa aja, ganti juga makanan dia!" Gilang mengangguk paham

"Tulisan apa kek begitu? Tulisan ceker ayam kali ya?!" Regina menyipitkan matanya saat dirinya tak sengaja melihat tulisan Gilang

"Enak aja! Bagus gini kok" Gilang menunjukkan tulisan nya bangga

"Asikk gelud" Zidan bertepuk tangan

"Tulisan kayak ulet keket aja bangga" Cibir Regina, untung saja tak ada yang mendengar hanya Jevran dan Alya saja yang dapat mendengar itu dengan jelas

"Gin.. Terkadang ga boleh terlalu jujur" Alya mengusap punggung temannya itu walau sesekali dia masih tertawa

"Bakso urat 15.000 pake sayur, ama bihun, terus batagor 10.000 nya satu, bumbu kacang,sama kecap di pisah, pizza kecil, chiki pedes 1, makaroni 3,ohh..iya terus yang terakhir es teh manis" jelas Regina panjang lebar, jujur Alya lah yang merasa malu mendengar nya. Walau sahabat nya yang berbicara dia yang malah malu. aneh kan?

"Wehh lah jancuk! Nulis sendiri aja sono!" Gilang menyerahkan kertas itu

"Busett.. Sensi banget lu" sindir Zidan

"GUE GEPREK JUGA LO PADA LAMA-LAMA!" Gevan yang sudah kelaparan dari tadi pun hanya bisa memarahi mereka

☕︎︎☕︎︎☕︎︎

Akhirnya selesai sudah pemesanan tersebut, dan kini di hadapan mereka sudah tersedia beragam macam makanan di meja

"Al" Alya yang sedang makan nasi goreng nya, pun menoleh ke Rev

"kenapa ga nasi goreng udang aja hmm?!" Rev mencolek hidung Alya yang terlihat gemas, dengan pipi pau yang menggembung lucu berisi penuh dengan makanan

"Lo kan alergi.. Jngn colek colek gue! Lu pikir gue sabun colek apa?" Alya menatap garang Rev yang sepertinya sedang melamun

"Tau darimana tentang alergi gua?!" suara rendah serak itu menimbulkan bunyi berbahaya di kepala Alya, dia bingung untuk menjawab apa

"Y-ya.. Gue ng-asal aja.. iya hehe" Alya memalingkan wajahnya melihat sekitar nya, berharap tak bertatap kembali dengan Rev, bisa-bisa otak nya meledak karena tak bisa mengelak atau beralasan

"Lo bohong kan?.. Sebenarnya lo itu siapa? Apa bener kata Gilang kalo lo itu cenayang? " batin Rev bertanya tanya

Tbc 🎃🎃

FIGURAN CERDIK Or Licik? [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora