(1) Taruhan (Revisi)

11.7K 486 3
                                    

Happy Reading📖

Di pagi hari Jum'at lebih tepatnya, Alya yang sudah siap dengan seragam sekolah miliknya yang sudah menyelimuti tubuhnya, segera kebawah untuk memakan sarapan

Pandangan nya mengedar ke penjuru ruang makan yang terdapat sepasang kekasih paruh baya disana, mereka berdua dengan hangat menatap putri sulung nya

"Al.. Mau makan apa hmm?!" tanya Diana---mama Alya sembari menyodorkan lauk pauk di meja

"Alya bisa makan sendiri mah" Alya duduk di samping pria paruh baya itu, lalu mengambil sendiri makanan nya

"Oh iya baiklah" Diana menatap lembut putri bunsu nya itu lalu dia pun melanjutkan kembali makan nya

"Mama dengar kamu mewakili kelas lomba matematika antar kelas ya?!" Alya terkekeh pelan lalu mengangguk cepat

"Kok bisa kabarnya sampai ke mama?" tanya Alya penasaran, ketika Diana ingin membuka suara, Dhani--ayah Alya memotong nya

"Emang kamu bisa?? Dari kecil kamu paling cuma Rengking 5,sama 6 mulu  tuh.. Paling ga dapet apa-apa.." sindir Dhani tanpa melihat Alya, dan Diana dia hanya fokus makan

Mau di kehidupan pertama, sama kedua pun ini watak keluarga nya kaga ada yg berubah.. Nasibb.. Nasibb

"PAHH!" Diana sedikit meninggikan suara nya marah dan di hiraukan oleh suaminya

"Papa mau taruhan?!" Alya sedikit menyunggingkan senyum nya

"Boleh"

"Kalo Alya menang, papa harus bayarin pengeluaran Alya selama 1 bulan, tapi kalo Alya kalah Alya bakalan cuci 2 mobil kesayangan milik papa" Dhani menoleh ke Alya lalu menjabat tangan putri nya itu antusias

"DEAL!" ujar keduanya bersamaan

🎃

Selepas itu, Alya pun dengan cepat melangkahkan kakinya menuju kelas tanpa menoleh orang orang yang di koridor

Sampai akhirnya dia menemui Regina yang sibuk bermain hpnya, Alya pun dengan sengaja memperlihatkan bahwa dirinya membawa sebuah topeng berwarna putih dan merah pada Regina

"Astagaa.. Lo ngapain bawa topeng hah?!" Geram Regina

"Gausah banyak becete!.. Anter gue ke ruang guru" sebelum menjawab Regina sudah di tarik oleh sang empu

🎃

"Lo ngomong apa sama bu Tuti?!" tanya Regina keheranan, karena tadi dia tak di perbolehkan menemani Alya untuk masuk ke ruang guru bersamanya

"Kepo" canda Alya

Ting

Notifikasi di hp mereka, lantas keduanya pun membuka nya, disana terdapat pesan Bu Tuti bahwa Alya Giantara Kinney tidak masuk (izin)

Regina melongo, melihat Alya tak percaya, tapi semenit kemudian keduanya menyeringai

"Gue pake topeng ini dulu ya" Alya mengedipkan matanya

Lalu Alya pergi ke toilet untuk merias sebagian mukanya yang kelihatan, agar seperti anak yang cantik

"ANAK MURID YANG MENGIKUTI LOMBA HARAP BERSIAP" suara itu pun menggelegar di koridor, setelah siap semuanya Alya segera menuju lapangan

Karena mereka semua melihat Alya adalah orang asing, mau tak mau Alya pun menjadi pusat perhatian disana, banyak yang memuji, dan juga yang menggunjing nya

Di lapangan terdapat banyak meja dan kursi yang saling berjauhan, di depan meja ada kertas yang bertuliskan kelas dan juga nama perwakilannya. Di atas meja pula sudah terdapat 5 lembar kertas polio

FIGURAN CERDIK Or Licik? [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora