(41) Hukuman

1.1K 54 0
                                    

Setelah selesai dengan urusan bk tadi. Semuanya harus menelan pil pahit karena sebagian dari mereka di tugaskan untuk membersihkan Gudang Serta toilet guru.

Alya, Regina, Gevan, Jevan, serta Zalina ditugaskan untuk membersihkan Gudang. Sementara Haikal, Cecilia, Xavier, Jasmine, Serta Zidan membersihkan toilet guru

"Huftt" Alya mengela nafasnya lelah. Sudah berapa kali dia mengeluarkan helaan tersebut.

Alya memberikan tatapan tajam nya kepada Gevan dan Jevran. Karena mereka mendorong dorong sampah dengan kakinya. Di wajahnya Sangat terlihat kalau sebenarnya mereka malas, jika bukan karena Regina yang sejak awal tadi memarahinya mereka tak akan mau dan tidak sudi.

"LO ITU IKHLAS KAGA SIH?" teriakan Regina kembali terdengar di ruangan tersebut

Bukan dua kali atau tiga kali Regina sudah menegur, tapi ini sudah berkali-kali!! Mungkin jika memakai jari Tangan, itu sudah tak bisa di hitung

Alya hanya melihat pertengkaran mereka dengan pandangan yang tak bisa di artikan

"GUE IKHLAS" teriak Gevan sambil melayangkan jari tengahnya

"Fucek lah" Timpal Gevan yang kesal lalu di sampingnya, Jevran yang tampak seperti menahan tawa

Saat Regina ingin membalas perlakuan durjana milik Gevan. Alya melempar wajah Gevan dan Jevran menggunakan botol plastik yang berada di lantai yang kotor

"Bersihin bareng-bareng. Gue ga mau tau kalo ada salah satu dari kalian semua kaga ada yang ga mau kerja. Disini dan hanya untuk kali ini, semua dari kita harus kerja sama." ujar Alya dengan tegas. Jika kalian mengiranya dia adalah milik jiwa asli Alya. Maka kalian salah, dia adalah Alyania. Jiwa asing.

Regina menatap bangga pada sahabatnya itu. Akhirnya dia tak sendiri yang memarahi duo tuyul laknat itu.

Gevan hanya berdecak kesal lalu membersihkan wajah nya dari bekas lemparan botol plastik yang kotor tersebut.

"Dihh nyuruh" nyinyir Jevran tak terima

Alya melemparkan tatapan tajamnya. Lalu dengan cekatan dia menendang Kaleng yang berada di bawah kakinya ke lutut lelaki itu dengan keras dan juga cepat

"jangan banyak bacod lah. Lo laki bukan sih?!" ujar Alya lagi. Jujur dia sangat kelelahan saat ini, apalagi dirinya sehabis menangis jadi itu sangat menguras tenaga nya serta kesabaran nya.

"SAKIT GOBLOK" Jevran mengelus elus lutut nya dengan penuh kasih sayang dan penuh kelembutan, sepertinya lutut kanan nya berdarah. Pikir Jevran

"Mas, lutut dedek berdarah" ucap Jevran pada Gevan dengan nada yang manja

"GELI TOLOL" Gevan menjauhkan dirinya dari Jevran saat lelaki itu mendekat

Jika kalian bertanya dimana Zalina saat ini, jawabannya adalah dia sedang membeli minuman dingin untuk semuanya. Ini juga suruhan Alya sendiri.

Zalina juga sepertinya akan sangat marah saat Melihat Gevan dan Jevran seperti ini. Terbukti saat sebelum Zalina pergi, dia sempat mengeluh marah pada mereka berdua dikarnakan tak bisa di ajak kerja.

🎃🎃🎃

Tempat beralih pada toilet guru yang masih di bersihkan, terlihat kelima murid yang sibuk membersihkan toilet tersebut tanpa mengeluh dan patah semangat. Mereka mengerjakan nya dengan sepenuh hati dan juga Semangat yang membara

"Jasmine, itu ember nya belum di isi" sahut Cecilia menunjuk ember berwarna biru di salah satu bilik toilet

"Oke Oke" jawab Jasmine semangat. Dengan sigap dia mengisi ember tersebut

FIGURAN CERDIK Or Licik? [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora