7. The Damn Night

113 34 64
                                    

"Kenapa kau memperlakukannya dengan begitu buruk sekali?"

"Karena dia anak pembawa sial."

"Aishh, bagaimana pun juga dia tetap adik mu! Adik kandung mu!"

"Ya! Memang dia adik kandung ku. Tapi aku tak pernah menganggapnya sebagai adik kandung ku..."

"Kenapa kau begitu tega sekali? Kau tidak berasa kasihan terhadapnya?"

"Buat apa?! Aku benci dengan kenyataan bahwa dia adik kandung ku! Dia pembawa sial. Sikapnya yang keras kepala itu merubah semuanya!"

"Kau benar-benar brengsek!"

Jaemin melangkah memasuki sebuah restoran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin melangkah memasuki sebuah restoran.

"Ahh, Jaemin!"

Taeyong menghampiri Jaemin yang baru saja sampai di situ.

"Kau sudah sembuh?" Tanya Taeyong.

Jaemin mengangguk pelan sembari tersenyum tipis.

"Sudah. Aku merasa sedikit baik sekarang."

Taeyong hanya mengangguk menanggapinya meski dia tidak terlalu percaya dengan ucapan Jaemin. Sebab, wajah lelaki itu masih tampak pucat.

"Aku ke ruangan ganti dulu, ya?" Ucap Jaemin lalu pergi memasuki ruang ganti.

Setelah selesai mengganti pakaiannya, Jaemin segera menjalankan tugasnya.

Seperti biasa, dia akan berbolak balik mengantarkan pesanan makanan karena suasana restoran itu lumayan ramai seperti hari biasanya.

Sementara itu, Yangyang sedang duduk di restoran itu sambil bermain ponselnya.

Lelaki itu berdecak kesal karena makanan yang dipesannya datang begitu lambat sekali.

"Ini pesanan mu, selamat menikmati!" Ucap seorang pelayan wanita sembari meletakkan makanan yang dipesan.

"Yakk, kenapa begitu lama sekali?! Perut aku sudah la-"

Yangyang menggantungkan ucapannya saat melihat sosok lelaki yang sedang berbolak balik mengantarkan pesanan makanan di situ.

"Jaemin?"

"Jeogi, adakah lelaki itu Na Jaemin?" Tanya Yangyang pada seorang pelayan wanita yang ada di sebelahnya sambil menunjuk ke arah Jaemin.

Pelayan wanita itu mengangguk.

"Ya. Namanya Na Jaemin. Dia adalah pelayan yang paling ramah sekali disini." Ucap pelayan wanita itu.

"Sudah berapa lama dia bekerja di sini?" Tanya Yangyang lagi.

"Sekitar 1 tahun."

Yangyang mengangguk mengerti sambil menatap Jaemin yang sedang berbolak balik itu.

Jadi, si miskin itu bekerja di sini?

Kini, Jaemin berada di ruangan ganti untuk beristirahat sebentar.

Him || NA JAEMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang