Langkah yang pelan dan tatapan kosong dengan perasaan campur aduk, Jaemin menuju ke kelasnya.
Tidak ada kata semangat untuknya hari ini meskipun dia sudah berulang kali mendengar kata semangat dari Haechan. Semua itu tidak merubah apa-apa. Tetap saja dia merasa lelah.
Lelaki itu menghela nafas pelan ketika sudah berada di ambang pintu kelasnya.
Ramai siswa di kelasnya terkejut melihatnya karena kepalanya berbalut. Bagaimana tidak? Kepalanya menabrak vas bunga kemaren.
Dengan kepala yang menunduk, Jaemin memasuki kelasnya menuju ke tempat duduknya tanpa memperdulikan umpatan-umpatan dari teman-teman sekelasnya.
"Omo! Dia kenapa?"
"Kepalanya terbalut tebal, apakah dia kecelakaan kemaren?"
"Kenapa dia masih ke sekolah dengan keadaan seperti itu?"
"Aishh, dia benar-benar malang."
"Kasihan sekali anak itu."
Rasanya telinga Jaemin bakal meledak begitu saja mendengar umpatan para siswa yang mengasihaninya.
Jaemin lantas duduk di bangkunya lalu mengedarkan pandangannya ke jendela kelasnya.
Ada sesuatu yang membuatnya tertarik untuk melihatnya.
Interaksi seorang lelaki dengan keluarganya...
Jaemin fokus menatap seorang lelaki yang sedang berpamitan dengan keluarganya sebelum masuk ke kelas.
Ingin sekali dia merasakan sebuah kehangatan seperti itu.
Dia ingin mencium tangan ibunya, dia ingin memeluk sang ayah, dia ingin kakak lelakinya mengusap kepalanya sebelum dirinya masuk ke kelas. Dia ingin merasakan semua itu.
Sederhana...
Tapi dia tidak pernah merasakannya.
Entah kenapa air matanya menitik jatuh saat ini.
Bukan karena dia sedih. Bukan, jadi jangan berpikir Jaemin sedih atau iri dengan melihat interaksi mereka.
Dia bahagia...
Mungkin? Karena saat ini dia tersenyum.
Mungkin dia berpikir sangat bahagia jika di posisi lelaki itu. Berada di sebuah keluarga yang sangat harmonis.
Malang sekali dia tidak pernah merasakannya.
"Eomma..."
"Bogoshipeo..."
UHUK! UHUK!
"Eomma, gwaenchana?" Tanya Jisung panik.
Jihee terbatuk keras sejak tadi membuat Jisung semakin khawatir dengan penyakitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Him || NA JAEMIN
Fiksi PenggemarDia... Seorang lelaki yang tak pernah merasa secuil kebahagiaan di hidupnya. Dengan kakak sulungnya yang menyalahkannya atas kematian orangtua mereka. Dan kembarannya yang selalu menambah beban di pikirannya. Dia menderita. "Apa hanya aku yang meras...