17. Live Together?

115 21 1
                                    

Pukul 20:19 KST.

Cek lek!

"Kau habis dari mana, Yangyang?"

Baru saja kakinya melangkah masuk, sudah diinterupsi dengan suara berat sang ayah.

Yangyang menoleh menatap sang ayah datar.
"Bukan urusanmu." Balasnya datar lalu berlenggang pergi begitu saja.

"Ini urusan ku!! Kau adalah anakku!" Tegas sang ayah dengan kemarahan yang mencuat.

Yangyang tertawa pelan mendengar itu. "Aku? Anakmu? Haha, bukankah kalian lebih memikirkan tentang uang daripada aku?" Ucapnya dengan tatapan tajam.

Nafas sang ayah terengah-engah. Tangannya dikepalkan menahan amarah.

"Bisa tidak, kau duduk di rumah dan belajar?!! Jika seperti ini kelakuan mu, kapan prestasi mu akan meningkat?! Kapan?!!" Suara sang ayah bergema di sudut ruang tengah.

Yangyang justru pergi begitu saja tanpa menggubris ucapan sang ayah. Benci sekali mendengar semua itu.

Cek lek!

Yangyang memasuki kamarnya. Sekilas ia melirik ke arah pintu kamarnya dengan tatapan sendu.

Bahkan baba tidak pernah tau aku sakit...

Yangyang membuka sebuah laci di meja nakasnya dan mengeluarkan secarik kertas.

Kertas hasil pemeriksaannya...

Hasil pemeriksaan

Nama: Liu Yangyang

Umur: 17 tahun

Penyakit: Gagal ginjal kronis

Yangyang tersenyum miris. Dibalik senyuman itu terdapat luka yang sangat menyakitkan.

"Semua orang sudah tidak membutuhkan ku sepertinya."

"Tidak apa-apa. Aku juga akan mati nanti." Gumamnya bersuara serak.

Lantas, air matanya jatuh tanpa ia sadari.

"Aishh, kenapa kau harus menangis, Yangyang? Bukankah seharusnya kau senang mendapat penyakit ini? Sekurangnya kau bisa mengakhiri hidupmu yang penuh sialan ini secara diam-diam." Ucapnya sendirian.

Tatapannya mengedar menatap sebuah figura yang terdapat di atas nakas. Tangannya langsung meraih figura tersebut.

"Mama..."

"Tidak lama lagi aku akan menyusul mu. Tunggu waktunya, ya?"

Yangyang mendakap erat figura tersebut dengan air mata yang meluncur bebas. Tak bisa dipungkiri jika dirinya sangat merindukan sosok seorang wanita di dalam figura itu.

"Aku merindukan mu..."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Him || NA JAEMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang