Langit Bandung nampak cerah, winatha terus saja menatap langit. Mungkin dia merasa sedih karena ini adalah malam terakhirnya bisa melihat langit Bandung seperti ini. Mulai besok pagi dia akan tinggal di Jakarta
Pekerjaanya sebagai penulis membuatnya harus berada dipusat kota. Tidak ada pilihan lain selain kembali ke Jakarta. Semua kolega nya meminta untuk tinggal lebih dekat dengan perusahaan mereka.
"Oh halo."winatha menjawab telpon yang berdering.
"Bagaimana, kau jadi pindah besok?"Tanya piraya
Winatha tertawa mendengar suara temannya itu."Eoh, tentu saja. Kenapa?
"Mau aku bantu pindahan?"
"Tidak usah, bantu aku merapikan rumah baruku saja."
"Aishhhh, justru aku hanya
menawarkan tumpangan bodoh.""Hahhahahaha, aku sudah menyewa mobil untuk membawa barang-barangku. Bantu aku dirumah saja, ya"
"Tidak ada pilihan lain bukan"Kata piraya
"Eoh, tidak ada."
"Baiklah, besok aku akan mampir kerumah barumu."
"Ya, baiklah."Setelahnya winatha menutup sambungan teleponnya. Ia tersenyum getir, dia menggigil karena udara semakin dingin dan akhirnya memutuskan untuk kembali ke dalam kamar. Menikmati malam terkahirnya.
🌻🌻
Keesokan harinya winatha sudah berada di Jakarta, disebuah rumah yang bisa dibilang cukup bagus, harganyapun lumanyan mahal. Ia hanya ingin tinggal dengan aman, nyaman dan tenang. Maka dari itu dia mengikuti perkataan Piraya, sebagai seorang penulis dia harus tinggal ditempat yang nyaman dan tenang seperti ini."Ini sangat bagus."Ujar winatha saat dia membuka pintu rumahnya dan melihat keluar pemandangan kota Jakarta melalui jendela.
Tinggg....tongggg.....mendengar suara bel berbunyi winatha langsung tersenyum, dia tahu siapa yang datang. Ia pun membuka pintu tanpa melihat keluar jendela, karena dia tahu kalau yang datang adalah piraya, siapa lagi kalau bukan dia yang datang.
"Wahhh.... Sudah aku bilang kau tidak salah pilihkan."piraya masuk ke dalam setelah dia memberikan penanak nasi pada winatha. Orang dulu bilang kalau memberikan penanak nasi pada seseorang yang baru pindah rumah itu akan membuat sang pemilik rumah beruntung. Setidaknya winatha dan piraya percaya itu.
"Banyak yang harus aku rapikan, bantu aku menanta kamarku dulu."winatha membuka pintu kamarnya seolah dia mempersilakan piraya untuk masuk.
"Cihhh... masih saja sama."Desis piraya. Tentu saja dia harus begitu, winatha sangat suka kamarnya di rapikan oleh piraya. Karena menurut nya, piraya punya gaya yang menarik.
"Hehhehe, aku tutup pintunya, ya."Kata winatha menarik gagang pintu. Dan saat itu pula dia mendapat teriakan murka dari piraya
"Yyaaakk!!! Kau juga harus membantuku."piraya berteriak kencang pada winatha. Sedangkan winatha hanya tersenyum melihat sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
WE BROKE UP!! [BRIGHTWIN]
FanfictionWaktu memang berjalan sebagaimana mestinya. Hari hari indah lewat begitu saja dan berlalu tanpa aku sadari. Tapi hati ini, tidak bisa mengikuti alur waktu yang terus berjalan dan hari yang berganti. Hati ini berhenti disaat kau menghilang entah kema...