Musim semi menjadi saksi penyatuan tali kasih antara Winatha Astagiri dan Jeffrey. Berbekal kepercayaan, mereka mencoba untuk mengikat tali kasih didepan Tuhan. Jika semua pasangan menikah karena cinta, untuk winatha dan Jeff mereka menikah untuk melupakan luka hati. Berharap dengan ketulusan cinta itu akan hadir dalam hidup mereka. Mereka akan menanam dan memupuk cinta itu hingga bersemi, semoga Tuhan akan terus menyinarinya.
Setelan jas putih itu nampak cantik sepanjang winatha melangkahkan kaki menuju altar. Disana sudah ada jeff yang menunggunya dengan senyuman menawan. Betapa menawannya pria itu dengan setelan tuxedo melekat gagah ditubuhnya. Winatha memberikan senyuman untuk menunjukan kalau dia juga bahagia. Yaa... dia bahagia, akan bahagia.
Jeff meraih tangan winatha saat ayah win menyerahkan putranya dan mempercayakan kebahagian winatha pada Jeff.
Jeff menatap winatha dengan senyuman begitu juga dengan winatha. Ia menganggukan kepala mengerti dengan tatapan mata Jefg dan mereka pun memulai upacara pemberkatan.
Flashback...
Berama lama kau menunggunya kembali? Bahkan sehari saja aku tidak akan tahan untuk tidak menemuinya. Jika itu aku, aku tidak akan menyerah mengatakan betapa menyesalnya diriku tidak langsung menemuinya.
"Lusa winatha akan menikah, mau datang bersamaku?" Dewa mengingatkan Bryandra dan mengajak nya untuk datang. Mungkin saja pria itu mau.
"Kau sudah bertemu dengan Bang Ari Lasso? Aku ada rencana untuk mengundang nya menjadi tamu spesial dipertunjukan nanti.
"Bry... aku tidak bertanya itu. Aku bertanya apa kau akan hadir di pernikahan winatha?"
"Kau bisa pergi kalau sudah selesai, pak Dewa" Bryandra benar-benar tidak menanggapi pertanyaan Dewa. Jika Dewa mengerti, Bryandra harap dia segera pergi dari ruangannya.
"Bry... kau akan kehilangan nya lagi. Aku harap setelah ini kau akan bisa benar-benar melupakan winatha, karena dia sudah menjadi suami pria lain." Setelah mengatakan itu Dewa meninggalkan ruangan Bryandra. Bahkan mendengar dia berkata seperti itu, Bryandra masih tidak bereaksi.
'Aku harap setelah ini kau akan bisa benar-benar melupakan winatha, karena dia sudah menjadi suami pria lain.'
"Kita tidak mempunyai kesempatan."lirih Bryandra
Flashback end
***
Mobil porsche putih itu berhenti tepat didepan gereja katedral Pria itu keluar dari mobilnya, berjalan tergesa memasuki ruangan yang mungkin saja pemberkatan sumpah sudah dimulai. Pria itu adalah Bryandra Nayaka, dikeputusan akhir dia ingin memberikan doanya pada winatha. Ingin melihat untuk terakhir kali wajah sang pujaan hati, untuk yang terakhir. Itulah yang selalu Bryandra katakan pada dirinya sendiri, dan dia berharap tidak akan menangis atau mengacaukan acara.
Pintu utama gereja terbuka, membuat decitan suara pintu yang agak nyaring, sehingga menyadarkan semua orang bahwa ada yang datang. Semua mata tertuju pada Bryandra yang baru saja membuka pintu dan perlahan berjalan mencari kursi kosong. Tatapan matanya tidak berpindah sedikitpun dari kedua pasang calon pengantin tersebut, terlebih winatha yang juga menatap dirinya dengan tatapan sendu. Menyakitkan!!
Winatha menarik napas, merasakan sentuhan Jeff dijemari tangannya. Dia mengusahakan
tersenyum dan kembali fokus pada ucapan pendeta. Tapi... tentu saja hatinya tidak bisa diajak tenang. Melihat Bryandra datang, segetir perasaan sedih menyelimuti relung hatinya. Saat itulah winatha tidak bisa mengontrol airmata nya yang jatuh membanjiri kedua belah pipi."Karena citra Tuhan berdiam di dalam kita, kita dapat mengenal dan mengalami kasih secara pribadi. Dalam waktu yang lalu, winatha dan Jeffrey telah belajar untuk saling mengenal dan untuk saling mencintai satu sama lain. Sekarang mereka telah memutuskan untuk menghidupi hidup mereka secara bersama-sama sebagai sepasang suami. Kita telah diundang untuk mendengar Winatha Astagiri dan Jeffrey sebagai janji mereka untuk menghadapi masa depan, menerima apapun yang mungkin terbentang di depan. Keadaan ini tidak dipilih oleh suatu kebetulan, hanya sebagaimana winatha dan Jeffrey percaya bahwa mereka tidak dipertemukan oleh suatu kebetulan. Mereka percaya bahwa Tuhan memimpin mereka dalam tempat yang sama dalam waktu yang sama untuk bertemu satu sama lain. Dan didepan Tuhan sebagai saksi suci pernikahan kalian, Apakah kau winatha bersedia menerima Jeffrey sebagai suami dalam kehidupanmu, dalam suka dan duka, cinta dan benci sampai Tuhan memutuskan tali perjodohan kalian?" Pendeta menanyakan lebih dulu kesiapan winatha menerima jeff sebagai suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WE BROKE UP!! [BRIGHTWIN]
FanfictionWaktu memang berjalan sebagaimana mestinya. Hari hari indah lewat begitu saja dan berlalu tanpa aku sadari. Tapi hati ini, tidak bisa mengikuti alur waktu yang terus berjalan dan hari yang berganti. Hati ini berhenti disaat kau menghilang entah kema...