Setelah makan malam yang tiba-tiba saja menjadi hening tanpa adanya pembicaraan lebih lanjut. Hanya diisi oleh deringan sendok dan garpu yang beradu diatas piring mereka. Bryandra dan winatha bersantai diteras rumah winatha sembari merasakan hembusan angin malam.
"Aku membayangkan kalau sendainya saja aku punya kursi goyang yang seperti ayunan, pasti sangat menyenangkan bersantai disana." Winatha tersenyum sembari memeluk tubuhnya sendiri. Dingin? Ya, tentu saja.
"Kau kedinginan?"
"Eoh? Sedikit tapi aku baik-baik saja."
"Kenapa kau tidak pernah berubah win?"
Winatha menatap Bryandra bingung.
" Maksudmu? Aku memang tidak berubah sama sekali. Jika seseorang bilang kalau aku berubah, berarti kami sudah lama tidak bertemu. Karena dia sudah melupakan ku"
"Setidaknya orang itu bukan aku" Kata Bryandra, membuat winatha lagi-lagi terdiam.
Winatha mengahap Bryandra dan menatap lekat pria itu.
" Jadi, bisa kau katakan apa yang tidak pernah berubah dariku?"Bryandra juga menghadap win.
" Hampir semuanya, tidak ada yang berubah. Bahkan pipi chubbymu itu." Tunjuk Bryandra sembari tertawa."Tidak lucu"Sanggah winatha cemberut.
Bryandra kembali menghadap lurus ke depan. "Ayunan kayu, sejak dulu kau menginginkannya. Apa sampai sekarang kau belum bisa memilikinya?"
"Tidak."
Bryandra tersenyum sembari terkekeh.
" Tatapanmu selalu sama, sangat teduh dan menghangatkan. Entah kenapa itu membawaku kembali pada saat pertama kali kita bertemu " Bryandra menghadap winatha. Memperhatikan wajah bersinar sang penulis yang entah sejak kapan mulai membuatnya bernostalgia." Maaf, aku tidak bermaksud membahasnya. Besok, maukah kau datang ke pertunjukanku?" Bryandra segera mengubah topik pembicaraan.
"Apa kau ingin membahas kenangan-kenangan yang sudah berlalu? Ayo kita bicarakan itu malam ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
WE BROKE UP!! [BRIGHTWIN]
FanfictionWaktu memang berjalan sebagaimana mestinya. Hari hari indah lewat begitu saja dan berlalu tanpa aku sadari. Tapi hati ini, tidak bisa mengikuti alur waktu yang terus berjalan dan hari yang berganti. Hati ini berhenti disaat kau menghilang entah kema...