Ternyata, kita

328 30 26
                                    

Pagi ini terasa sangat berbeda dan ditempat yang berbeda pula. Hari pertama yang akan winatha jalani berawal di Jakarta lagi sejak 2 tahun terakhir. Kenapa berusaha sangat keras untuk menentukan pilihan jika pilihan terbaiklah yang menawarkan diri.

Kenapa rasanya sangat sulit seperti sulit untuk menulis satu kata padahal dirinya adalah seorang penulis. Winatha, apa yang kau ketahui tentang kehidupanmu? Kau hanya perlu menjalankannya saja, kerena kehidupanmu kaulah yang menentukannya sendiri

"Aku sudah siap pi, aku akan segera kesana. Hei ... seharusnya kau lihat apa yang aku lakukan saat ini, aku bahkan harus membawa roti panggangku dan memakannya di dalam mobil. Baiklah sampai bertemu nanti."winatha menutup telponnya, saat akan membuka pintu dia menjadi bingung dengan keadaanya sendiri.

"Oh lihatlah apa yang kau lakukan padaku pagi ini pi"winatha menghela napas lelah melihat tangannya yang penuh dengan bawaan. Satu memegang
roti dan tangan satunya lagi memegang tas serta handphonenya. Winatha semakin menghela napas berat.

"Kau mau pergi?"Tanya sesorang yang tidak lain adalah Bryandra. Bryandra memperhatikan winatha dengan tatapan bingung. "Perlu bantuan?"Tawar Bryandra

 "Perlu bantuan?"Tawar Bryandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebenarnya... Ah tidak."Tanpa pikir panjang winatha memasukan potongan roti kedalam mulut, membekapnya dengan kedua bibirnya sehingga dia bisa membuka pintu mobil.
"Aku bisa mengatasinya."Ujar winatha sembari mengigit roti serta mengangkat bahu lantas dia tersenyum.

"Apa kau sedang terburu-buru?"

Winatha mengangguk. Ia sedikit sesak karena dia baru saja menghabiskan roti panggangnya dan sekarang dia butuh air. Winatha memukul pelan dadanya yang mulai terbatuk-batuk. Melihat itu Bryandra menawarkan jus kaleng yang dia minum.

"Ini minumlah. Seharusnya kau memakan sarapanmu di dalam bukan dengan cara seperti ini."Ujar Bryandra sembari memberikan jus kalengnya dan tanpa menolak winatha mengambilnya.

"Ujar Bryandra sembari memberikan jus kalengnya dan tanpa menolak winatha mengambilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terima Kasih. Maaf aku harus pergi sekarang."winatha mengembalikan kaleng jus yang sudah habis, masuk kedalam mobil dan langsung menjalankan mobilnya.

"Tidak berubah."Gumam Bryandra sembari melihat kaleng jusnya yang sudah kosong.

WE BROKE UP!! [BRIGHTWIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang