Gundah

235 28 14
                                    

Apa yang akan terjadi, jika aku hanya diam dan berpura-pura tidak tahu?

Apakah suatu saat nanti kau akan mengatakan padaku, siapa orang itu?

"Joyy..." Bryandra memanggil Joy.

Mendengar suara Bryandra yang memanggil namanya, dengan cepat Joy langsung meletakan kembali dompet Bryandra dan keluar kamar dengan membawa buds. Ia terkejut saat Bryandra sudah ada di depan pintu kamarnya.

 Ia terkejut saat Bryandra sudah ada di depan pintu kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang kau lakukan di dalam?"tanya Bryandra

"Eoh? Ini...aku pinjam ini."dengan gugup Joy menunjukan ear buds yang dia ambil dari kamar Bryandra.
" Aku kira kau akan lama bicara dengan Dewa. jadi aku pinjam untuk mendengarkan lagu. Tapi... dimana Dewa?" tanya nya sembari melihat ke arah belakang Bryandra untuk mencari Dewa.

"Dia sudah pulang.

"Oh... begitu.

***

Aku tidak ingin memikirkannya, tapi aku tidak bisa mengabaikannya. Sebenarnya ada hubungan apa kau dengan winatha? Kenapa kau menyimpan foto win di dompetmu. Tidak mungkin hanya sebatas teman, aku yakin kalian memiliki cerita lain di balik persahabatan kalian.

"Ini hanya kekhawatiranku saja kan, bukan ketakutanku? Apa yang harus kau lakukan Joy, diam saja atau mencari tahu? Bukankah ini sangat aneh?

Sejak pulang dari rumah Bryandra, Joy tidak berhenti berpikir mengenai kemungkinan adanya hubungan rahasia antara Bryandra dan winatha. Mereka berteman, bukan berarti tidak memiliki perasaan. Dan juga caranya menatap winatha saat itu, di acara pernikahan itu.

"Tidak-tidak... ini pasti hanya perasaan saja, yaa hanya perasaan saja. Joy jangan pikirkan apapun, jangan mencari tahu apapun. Fokuslah pada hubunganmu dengan Bryandra. Kalian sudah lama berpacaran, seharusnya kau meminta Bryandra untuk menikahimu.

Lain dengan Joy, lain pula dengan winatha. Laki-laki itu terdiam dibalkon kamarnya. Angin malam tidak membuat tubuhnya kedinginan, justru membuatnya semakin betah berlama-lama diluar. Akhir-akhir ini banyak yang dia pikirkan. Hampir enam bulan dia tidak bertemu Bryandra, hanya bicara melalui chat ataupun email, menelepon saja tidak.

Kau merindukannya winatha?

"Yaa, aku merindukannya. Aku rindu suaranya.

"Hanya itu?"

"Tidak. Masih banyak lagi.

Winatha seakan bicara dengan hatinya sendiri. Lantas dia tertawa sembari menggelengkan kepala, merasa bodoh pada dirinya sendiri. Apa yang kau pikirkan, winatha.

"Aku memikirkan banyak hal yang membuatku tidak bisa memejamkan mata sedetikpun.

"Aku memikirkan banyak hal yang membuatku tidak bisa memejamkan mata sedetikpun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WE BROKE UP!! [BRIGHTWIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang