K21

15 4 5
                                    

Galeon yang sibuk melihat Leandra bersama Satria tidak menyadari kalau Alexa sudah tidak berada disampingnya. Gale akhirnya memilih untuk keluar menuju ke taman mencari Alexa sekalian mau merokok sebentar namun sebelum itu gerakannya untuk membakar rokoknya dia urungkan setelah melihat Alexa yang baru saja menampar Gerry, setelah Gerry hendak menciumnya, hell.

Gale kemudian membuang rokoknya dan langsung berjalan kearah mereka. Dan saat tiba dihadapan mereka Gale langsung menghadiahi Gerry sebuah bogeman mentah.

"Anj*ng, ingat istri sama anak lo brengsek!!" Teriak Gale yang tidak habis pikir dengan Gerry.

"Lo kalo jadi gue juga bakalan kaya gini Gal"

"Lo punya otak nggak sih brengsek!!" Teriak Gale lagi.

"Gal gue sayang banget sama Alexa"

"Ayo Xa, kita pergi aja, nggak guna ladenin laki-laki brengsek kaya dia"

"Kalo waktu itu Alexa nggak nginap di apartemen Satria, gue nggak bakalan jalan sama Misel" ujar Gerry akhirnya, dia kini duduk dibangku taman sambil mengusap kasar wajahnya.

"Lo emang nggak pernah percaya sama gue Ger" ujar Alexa dengan tatapan terluka.

"Kita pergi aja Xa" ajak Gale sambil menarik tangan Alexa, kemudian perlahan menjauhi Gerry yang masih frustasi.

Galeon dan Alexa kemudian berjalan kearah parkiran melalui sisi samping ballroom, namun langkah mereka berdua otomatis berhenti ketika melihat Leandra dan Satria berciuman didalam mobil Satria.

"Kita balik apartemen gue  mau nggak??" ajak Gale yang langsung dibalas Alexa dengan anggukan, kemudian Gale menggenggam tangan Alexa dan menuntunya melewsti jalur memutar agar tidak melewati mobil Satria.

Ternyata Satria sudah menerima Leandra. Ujar Gale dalam hati, kenapa sulit sekali mendapatkan Leandra.

Sedangkan Alexa merasa sangat menyedihkan karna harus menghadapi kelakuan brengsek Gerry. Harusnya dia tidak usah repot-repot pergi kesana, dengan begitu hatinya pasti akan baik-baik saja.

Mereka berdua kini berada di apartemen Gale dengan perasaan yang sama-sama hancur.

Alexa memilih menghisap rokok dan Gale yang memilih minum sebagai pelariannya seperti biasa. Waktu menunjukkan pukul 1 pagi ketika Alexa memilih bergabung dimeja untuk minum dengan Gale.

Dan setelah gelas 3 Alexa kembali menangis, merutuki kisahnya yang buruk itu.

Hiks hiks hiks

"Gue... bahkan... nggak... pernah... tidur... sama... cowok... lain..., tapi... dia... gampang... banget... tidur... sama... sahabat... gue..." ujar Alexa sambil meneguk gelas ke 4 nya.

"Seenggaknya lo udah terbebas dari dia kan" jawab Gale yang juga meneguk kembali gelasnya. Dia membiarkan Alexa mengeluarkan isi hatinya dulu biar dia bisa lega.

"Tapi... dia... jahat... banget... asli..."

"Harusnya dari awal jangan terlalu naruh terlalu dalam perasaan lo ke dia" ujar Gale lagi, dia jelas sedang memberitahu dirinya juga sekarang.

"3... tahun... bukan... waktu... yang... sedikit..."

"Seenggaknya lo pernah milikin dia" lanjut Gale kemudian  menahan tangan Alex agar berhenti minum dia sudah sangat mabuk sekarang.

"Udah cukup" perintah Gale. Kemudian menghapus airmata Alexa dengan tangannya.

"Gue... bahkan... nggak... bisa... apa-apa... sekarang... pas... tahu... dia... nikah..."







🌠🌠🌠








Gale kemudian membawa Alexa yang sudah mabuk berat ke kamarnya, mereka sebaiknya mereka istirahat, tubuhnya juga hampir sudah tidak bisa dikontrol lagi.

"Siapapun... tolong... bantuin... gue..." ujar Alexa yang sudah sepenuhnya mabuk, sambil menampar pelan pipinya dengan sebelah tangannya. Gale langsung menahan tangannya agar tidak menyakiti dirinya lagi, dengan menggendong tubuh Alexa.

"Bantuin apa, hm?" Tanya Gale, saat menaruh Alexa di ranjangnya. Kepalanya juga sudah berat sekarang, dia juga tidak bisa mengontrol kalimat yang keluar dari mulutnya.

"Lupain... dia..." jawab Alexa sambil mengusap wajahnya.

Entah setan apa yang merasuki Gale sekarang, mendengar jawaban Alexa barusan malah membuatnya mendekatkan wajahnya dan mulai menyesap bibir bawah Alexa.

"Lo yakin?" Tanya Gale lagi, dia hanya tidak ingin Alexa menyesal nantinya. Tanpa menjawab pertanyaan Gale, Alexa langsung menarik tengkuk Gale agar mendekat kearahnya, dan dia mulai mencium Gale. Gale yang mendapat persetujuan langsung membalas ciuman Alexa.

Gale kini mulai beralih membuka kemejanya dibantu Alexa, sambil tetap mencium Alexa. Ciumannya kini mulai turun ke leher Alexa, tangan sebelahnya yang memeluk pinggang Alexa dia gunakan untuk membuka resleting bagian belakang gaun Alexa.

Keduanya kini mulai saling membalas satu sama lain, dan berakhir keduanya yang kini saling menyatu sama lain tanpa sehelai benang pun, Gale sempat kaget karna Alexa benar-benar pertama kalinya melakukan hal ini. Namun dia malah semakin menikmatinya dengan bermain halus, dan tidak ingin menyakiti Alexa.

Setelah mencapai klimaks keduanya kemudian langsung terlelap tidur dengan posisi saling berpelukan.


Paginya Alexa yang terbangun duluan langsung kebingungan saat mendapati dirinya dikamar Gale tanpa mengenakan sehelai benangpun.

Shit. Apa yang dia lakukan tadi malam.

Alexa yang kini masih dipeluk Gale dari belakang langsung melepaskan dengan perlahan tangan Gale yang memeluknya erat. Saat hendak menjauhkan tubuhnya dari Gale, Alexa malah merasakan sakit yang luar biasa pada bagian bawah tubuh.

Wtf, ini pasti mimpi, iya pasti mimpi. Ujar Alexa dalam hati.

Dia pasti sudah gila, ingatannya semalam juga hanya sampai pada saat dia minum bersama Gale. Dan bagaimana bisa berakhir disini.

Stupid Alexa.

"Gal" panggil Alexa karna saat ini dia benar-benar harus ke kamar mandi.

"Hm"

"Tangan lo, gue mau ke kamar mandi" ujar Alexa dengan suara yang sangat pelan. Mendengar itu Gale langsung melepaskan pelukannya pada Alexa dan membalikkan tubuhnya ke arah berlawanan.

Alexa kemudian turun dengan perlahan dan mengambil kemeja Gale yang kini paling bisa dia jangkau untuk menutupi tubuhnya. Dia kemudian berjalan ke kamar mandi dengan langkah tertatih-tatih.

Sesampainya didalam kamar mandi, Alexa langsung menutup mulutnya karna kaget melihat tubuhnya yang sekarang dipenuhi kissmark. Diarea leher dan bibirnya yang sedikit bengkak.

Anj*ng, kita berdua ngapain aja semalam. Teriak Alexa dalam hati.

Alexa kemudian menyalakan shower dan mulai membersihkan tubuhnya dari rambut sampai ujung kakinya, dia mencoba untuk menghapus kissmark ditubuhnya yang ternyata sangat banyak diarea leher dan dada tapi tetap saja tidak bisa. Sial sekali Alexa.

Setelah memakai handuk kimono yang ada di kamar mandi dan mengaca kembali.

"Lo pasti bisa menghadapi kekacauan yang lo buat seperti biasa Alexa" ujar Alexa berusaha meyakinkan dirinya, kemudian memilih untuk keluar dengan wajah lemah.

Alexa memunguti gaun dan pakaian serta heels yang kemudian dia taruh di meja. Alexa memilih untuk keluar dan duduk di sofa ruang tengah dan memikirkan segalanya. Tapi Alexa benar-benar tidak ingat apapun yang pasti dia sudah tidur dengan Galeon. Alexa kemudian mengusap wajahnya dengan frustasi.

Tuhan menjaganya dari lelaki brengsek seperti Gerry, tetapi dia malah dengan gampangnya memberikan tubuhnya pada Gale.

Setelah beberapa kali menguap dan memikirkan hal-hal yang tidak berujung Alexa kemudian kembali tertidur di sofa ruang tengah, dia tidak mungkin kembali ke kamar karna dia sudah benar-benar sangat malu dengan Gale.


KEIYONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang