DUA

117 7 0
                                    

°°°

Saat ini para inti Tiger sedang berkumpul di kantin untuk mengisi perut mereka yang terus berbunyi dari tadi.

Boby dan Erick memakan lahap makanan nya sambil menatap kedua pasangan bucin di depannya.

"Gini amat tinggal dibumi" celetuk Boby menatap malas keduanya yang saling suap-menyuap itu.

Salsabila menatap tajam Boby tangan nya berkacak pinggang. "Eh lu buaya darat! Urusin noh sampah-sampah lo itu,mumet palak gua di chatin Mulu sama gebetan-gebetan lo." Oceh Salsabila.

"Caelah bel. Gak papa kali mereka nge-chat lo. Btw, sekarang gua lagi mau ngerayu temen lo," ujar Boby sambil menaik-turunkan alisnya.

Salsabila membelalakkan matanya,ia berdiri menjambak kuat rambut Boby. "EH LU BUAYA DARAT! TEMEN GUE ITU ANTI BANGET YANG NAMANYA COWOK TAU GAKK! Lagian juga Aletta mana mau sama lo! " Bentak Salsabila.

"Bukan yang itu. Gue mau goda yang satu lagi,ogah gue sama cewek yang modelan tante-tante." Balas Boby tak terima.

"EH BABI! ULANGI OMONGAN LO BARUSAN!" Teriak seorang perempuan berjalan kearah mereka. Aletta Zea Ravienasahabat Salsabila yang menyukai hal yang menantang, contohnya tentang hal mistis. Ia tidak takut dengan apapun kecuali tuhan, Aletta ini sedikit malu-maluin orangnya.

Boby meneguk Salivanya kasar. "Eh, Aletta cantik spek Freya. Silahkan duduk neng cantik, sebagai gantinya jangan tendang masa depan gua lagi ya neng geulis." Ujar Boby lemah lembut,ia tidak mau jika masa depan nya di tendang lagi dengan cewek preman di depannya itu.

Aletta memutar bola matanya malas, "bacot ya babi." Balasnya lalu duduk di kursi kosong tepat di samping Angkasa.

Aletta menatap Salsabila. Salsabila yang ditatap Aletta mengerutkan keningnya. "Kenapa,lo?" Tanya Salsabila penasaran.

"Nara gak dateng,sakit." Jawab Aletta. "Eh,bel. Mau ikut gua gak malam nanti?" Tanya Aletta sambil memakan bakso punya Angkasa.

Salsabila mengerutkan keningnya kembali, "mau kemana emang? Jangan aneh-aneh deh,leta"

Aletta tersenyum,"nanti gua jemput" ucap nya lalu kembali memakan bakso punya Angkasa.

Erick dan Boby berpandangan,"eh,sa. Kok lo gak marah sih, Aletta ngambil bakso punya lo? Biasanya lo marah kalo gua ambil bakso lo" ujar Erick.

Ya memang benar jika Angkasa akan marah jika ada yang berani mengambil makanan kesukaannya,yaitu bakso.

Angkasa tertegun,ada benarnya juga perkataan Erick. Kenapa ia tidak marah saat makanan kesukaannya diambil oleh seseorang? Apalagi yang mengambil itu adalah seorang perempuan. Angkasa berdeham pelan,"beda" hanya satu kata yang diberikan oleh Angkasa tapi di mengerti oleh semua inti Tiger.

"Beda karena lo suka sama dia kan,sa?" Canda Aidan.

Angkasa langsung berdiri dan pergi dari sana."sok tau" ucap Angkasa sebelum benar-benar pergi meninggalkan teman-temannya

Boby menyenggol lengan Nathan. "Tumben diem lo,than" tanya Boby. Tidak biasanya teman nya yang satu ini diam, biasanya ia akan ikut nimbrung.

Nathan menatap malas Boby, "gak mood" balasnya lalu ikut pergi menyusul Angkasa.

Aletta menatap sendu Nathan,benci banget ya lo sama gue?.

°°°

TIGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang