"hidup di penuhi dengan rasa Trauma sangatlah menyiksa"
-Erick.°°°
Pagi ini Aletta bersantai di taman belakang rumahnya. Ia bersenandung kecil. Akhir-akhir ini banyak hal menyenangkan yang terjadi dalam hidup nya, contohnya sekarang ia sedikit dekat dengan Abangnya,yaitu Nathan.
Aletta berdecak kesal saat buku yang menutupi wajah nya diambil oleh Nathan.
Nathan tersenyum hingga matanya menyipit. "Kenapa masih disini? Gak mau nunggu mama sama papa di depan?" Tanya Nathan.
Aletta memandangi wajah Nathan yang tersenyum kepada nya,wajah laki-laki itu sedikit pucat. "Iya,ini lagi mau ke sana" jawab Aletta sembari berdiri.
Nathan mengacak gemas rambut Aletta. "Siapa sih yang semalem selalu peluk gue?" Gurau Nathan.
Aletta menggembungkan kedua pipinya. "Gak usah di ungkit! Maluu" Aletta menutup mukanya dengan kedua telapak tangan nya.
Nathan merangkul pundak Aletta. "Lukanya udah agak mendingan belum?" Tanya Nathan mengalihkan topik.
Aletta mengangguk kecil. "Udah. Thanks,ya udah obatin luka gue"
"Panggil gue, Abang bisa gak?" Tanya Nathan. Ia tidak suka jika Aletta memanggil dirinya dengan nama ataupun 'lo'. Karena menurut nya itu sedikit tidak sopan.
"Tunggu kita dekat. Baru gue panggil lo Abang." Ketus Aletta lalu berjalan meninggalkan Nathan.
Nathan memandangi punggung Aletta. Semoga gue bisa bertahan sampai lo panggil gue Abang,ze.
°°°
Angkasa bersantai di sofa balkon kamarnya. Ia memainkan game yang bernama, Mobile Legends. Sampai panggilan suara menganggu nya.
Mau tidak mau ia harus mengangkat panggilan suara dari anak sahabat orangtuanya,yaitu Rahel.
"Bang sa, tolongin. Rahel gak kuat di pukulin sama papa." Ucap Rahel dari arah sebrang sana meminta pertolongan Angkasa.
Angkasa mengepalkan tangannya. "Tunggu" balas Angkasa lalu mematikan panggilan telepon itu. Ia lalu segera beranjak pergi ke arah garasi untuk mengeluarkan mobil nya.
Tina–ibu Angkasa, mengerutkan keningnya saat melihat Angkasa berjalan dengan tergesa-gesa. "Mau kemana,sa?" Tanya nya.
Angkasa membalikkan badannya. "Rahel" balas Angkasa yang di mengerti oleh Tina.
"Rahel diapain lagi sama papanya?" Tanya Tina penasaran.
Angkasa berdecak kesal. "Pukulin" jawab Angkasa lalu berjalan ke garasi.
Tina memandang sendu Angkasa. Kasian sekali putra nya itu harus menjadi korban antara dirinya dan mantan suaminya, yaitu ayah kandung Angkasa.
Ibu dan ayahnya melakukan perceraian karena masing-masing dari mereka berselingkuh. Keduanya memang tidak pernah cocok, mereka melakukan pernikahan karena terpaksa. Lebih tepatnya sebuah perjodohan yang tidak didasari oleh cinta namun didasari oleh keterpaksaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIGER
Teen Fictionsebuah perkumpulan geng motor remaja yang terdiri dari 6 inti geng dan 250 anggota. geng ini di ketuai oleh Aidan yang dimana mempunyai sifat yang suka berubah-ubah menurut suasana hatinya,atau istilahnya 'Mood Swing'. Dan geng ini mempunyai satu an...