TIGER

END 2

..🤵🏻👰🏻..⊰⁠⊹ฺ

Mata Angkasa memblalak, gadis yang sangat ia cintai kini sedang berdansa di dalam kobaran api, tidak tinggal diam saja. Angkasa dan Nathan berusaha menerobos masuk untuk menyelamatkan Aletta dan Dito. Tapi keduanya di tahan dengan Boby, Erick dan Aidan.

Nara dan Salsabila saling mendekap satu sama lain dengan tangisannya yang keras. Menyaksikan sahabat terbaik nya tersenyum bahagia di kobaran api sangat lah menyakitkan bagi mereka.

"ALETTAA, MAAFIN GUEE!!" teriak Salsabila parau.

"GUE JUGA MINGA MAAF, TA. AYO KELUAR DARI SANA, KITA MASIH BUTUH LO DISINI. JANGAN TINGGALIN KITA, LETA" Nara berteriak dengan sangat sakit.

Nathan dan angkasa bersusah melepaskan tahanan dari sahabatnya. "LEPASIN!! ADEK GUE DISANA, GUE HARUS BANTU DIA. JANGAN TAHAN GUE. ADEK GUE BUTUH GUE, DIA MASIH BUTUH PELUKAN GUE. Aletta.." Boby mengendurkan cegahan nya dari Nathan. Nathan sudah kehabisan tenaga nya, ia terjatuh terduduk di menyaksikan Aletta yang sedang melambai sambil tersenyum kearahnya.

Berbeda dengan Angkasa, Erick dan Aidan kewalahan menahan Angkasa. Angkasa sangat lah kuat. "LEPASIN GUA ANJING!!" murka Angkasa.

"Jangan sa, bahaya. Kita tunggu pemadam kebakaran sampai" ujar Erick.

"BANCI LO ANJING!! ALETTA BUTUH GUE, KEBURU JADI ABU DIA DI SANA. LEPASIN GUE!! LO BERDUA DENGAR GAK? LEP–" ucapan Angkasa terpotong dengan suara Aletta.

"Semuanya, aku pamit ya. Bang than, terimakasih untuk semuanya. Aku ada hadiah buat kalian, aku letakkin di atas meja rias aku ya. Tolong kalian ikhlasin aku ya, aku harap kalian bahagia selalu ya. Untuk kamu Angkasa, i love u, maaf baru bisa bilang sekarang. Kamu jangan kesini, bahaya. Kasian Rahel yang selalu jaga kamu dari jauh."

"Buat kedua sahabat aku, terimakasih ya udah mau berteman dengan aku yang seorang odgj ini. Bel, jangan nyalahin diri kamu atas apa yang terjadi. Tapi ini memang takdir. Nara, maaf ya kita suka gak ngajak kamu kemana-mana. Erick, terimakasih udah mau nurutin perintah aku. Boby, aku udah maafin kamu, tolong jaga ciwa dan berhenti jadi playboy ya. Aidan, aku titip bela, jangan sakitin dia. Bahagiakan dia. Rahel, aku titip Angkasa ya. Tolong jagain dia, Angkasa itu orang nya cengeng, aku harap kamu ngerti sifat dia ya. Semuanya, aku pamit ya. Sampai jumpa di kehidupan selanjutnya" Aletta melambaikan tangannya.

Rahel mendekati Angkasa dan dengan yang lain, semua mata tertuju padanya kecuali Angkasa yang menangis sambil memandangi wanita yang sangat ia cintai. "Zea..aku mau sama kamu"

"Maaf ya kak leta atas semua kelakuan aku sama kakak. Kalau untuk itu aku gak pasti, kak. Biarin kak Angkasa yang memilih masa depannya." Ujar Rahel yang kemudian juga menangis.

"Angkasa, aku harap kamu mau ya jalin hubungan sama rahel untuk selama-lamanya?" Tanya Aletta begitu lembut.

Angkasa mengangguk. "Apapun demi kamu,"

"Bel, maaf ya gua udah jadiin nyawa lo sebagai ancaman. Dan Tiger, kalian menang untuk saat ini dan selama-lamanya" Dito meminta maaf atas kesalahannya.

Perlahan-lahan gedung itu mulai runtuh, Rahel mengajak Angkasa untuk segera menjauh dari sana.

"Ayo, sa. Kita bisa kena runtuhan nya disini." Ajak Rahel.