maaf banget sayangg baruu up🥹
ternyata sma semelelahkan ini ya, tiap hari ade' aje gebrakan nye🥹
mana always kerkom pula😭°°°
Ujian hari ini telah berakhir, banyak siswa-siswi yang berhamburan keluar untuk pulang, ada juga yang sibuk membicarakan soal-soal ujian tadi.
Aletta dengan riang gembira menghampiri kelas Nathan. Namun, langkahnya berhenti di dekat para inti Tiger yang sedang berkumpul.
Ingin rasanya Aletta pergi saja dari situ, tetapi Nathan meraih pergelangan tangan nya untuk mendekati ke arah mereka.
Boby dan Nathan sudah berbaikan, tapi Boby tidak sudi bila harus berbaikan dengan Aletta.
Nathan merangkul pundak Aletta. "Gimana ujiannya tadi? lancar?" tanya Nathan memecahkan suasana disana yang sempat dingin.
Aletta mengangguk senang. "Iya dong. kan aku udah belajar selama seminggu ini" Aletta menjawab dengan ceria tanpa memperdulikan teman-temannya yang menatap dirinya dengan sinis.
Nathan ikut tersenyum dibuatnya. "Ayo jemput kak, lea" Aletta hanya membalas dengan anggukan.
Nathan menatap teman nya. " Gua duluan ya" pamitnya yang mendapatkan anggukan dari teman-temannya.
Nathan dan Aletta lekas pergi dari sana.
°°°
Setelah Nathan dan Aletta tidak terlihat lagi, mulai ada bisikan diantara mereka yang ditujukan untuk Aletta.
Boby menggelengkan kepalanya tidak percaya. "Kok dia bisa setenang itu ya? padahal dia udah khianati kita semua disini. Gak habis pikir gua sama orang yang kayak gitu. What a weirdo."
Erick hanya diam saja mendengarkan teman-temannya mengupati Aletta. Ada rasa penyesalan di hati nya. "Udah lah, yok lah ke markas." Ucap Erick. Cowok itu kemudian mulai berjalan ke arah parkiran, di ikuti oleh Angkasa. Sedangkan yang lain mengekor di belakang mereka berdua.
Setelah langkah Angkasa dan Erick sejajar, Angkasa berbisik pelan kepada cowok itu yang membuat nya sangat terkejut.
"Gua tau, lo disuru sama Aletta buat nyebarin rekaman suara palsu itu kan?" Angkasa berujar dengan tenang.
Erick membelalakkan matanya terkejut. Dari mana Angkasa tau mengenai hal ini? Jelas-jelas hanya ada mereka berdua waktu itu. "Tolong jangan disebarin."
Angkasa tersenyum sinis. "Kita liat situasi nya, ternyata Aletta benar. Sahabat yang kita anggap seperti keluarga belum tentu akan memaafkan satu kesalahan yang kita buat."
Erick mengangguk setuju. "Gue kira mereka akan langsung maafin Aletta. Boro-boro mau maafin Aletta, mereka gak pernah mau dengerin penjelasan dari Aletta."
Angkasa mengangguk setuju. Seandainya gua yang ada di posisi Aletta, apakah mereka bakalan musuhin gua?
°°°
Flashback on:
Aletta menghampiri Erick yang sedang berkaca melihat penampilan nya. Dengan tidak ada sopan santun nya, Aletta langsung menarik tangan Erick untuk mengikuti dirinya.
Erick mengerutkan keningnya saat Aletta membawanya ke gudang yang penuh dengan minuman beralkohol. "Lu mau ngapain, ta? kalau mau mabok jangan minum semuanya.Lagi pula lu kan cewek, masa iya mabok si?"
Aletta menutup mulut Erick rapat-rapat dengan telapak tangan nya. "Mending lu diem deh. Gue mau minta tolong sama lo. Tolong sebari rekaman suara ini sama anak-anak." ujar Aletta sambil mengotak-atik handphone nya mengirimkan audio rekaman suara ke nomor Erick.
Erick mengerutkan keningnya, "rekaman apa sih ini? kok harus gue yang ngasih tau Tiger?" Erick tidak mengerti terhadap cewek di depan nya ini.
Aletta meneguk Saliva nya sebelum berbicara, ia takut Erick tidak mau berbohong demi dirinya dan demi nyawa sahabat nya. "Itu rekaman suara gue. Coba lo denger dulu"
Erick mulai memutar rekaman suara yang dikirim Aletta.
Rekaman suara:
Gue gak mungkin mau temenan sama mereka kalau bukan karena suruhan dari lo. Ogah banget. Gue bakalan terus ngasih tau lo tentang rencana mereka. Oke, dah.
Erick membelalakkan tak percaya atas apa yang baru saja ia dengar. "Al, ini semua bohong kan? Lo gak mungkin khianati kita kan?" Erick menggoyangkan bahu Aletta agar gadis itu menjawab pertanyaan nya.
Aletta menunduk dan menggeleng. "Itu semua bohong, gue gak punya lagi rencana lain. Kalau gue gak jauhin kalian, Dito bakalan bunuh teman gue Layla dan nyawa bela juga terancam"
Aletta menggenggam tangan Erick, "Rik. Gue mohon sama lo jangan kasih tau alasan yang sebenarnya ke mereka, ya? Biarin mereka tau sendiri. Gue mohon tolong sebarin rekaman itu ke anak-anak. Gue gak mau sahabat gue kenapa-kenapa, Rik.." cicit Aletta di akhir.
Erick mengalihkan pandanganya. "Oke. Tapi kalau misalkan masalahnya makin gede, gue bakalan ngasih tau ke mereka alasan lo ngelakuin ini"
Aletta tersenyum. "Makasih, Rik."
Flashback off.
TBC.ADUHAIII TELATT UP NYA, KURKEM SEMELELAHKAN ITUU TEMAN-TEMAN😭👊🏻
up selanjutnya kayak nya lama juga, mohon bersabar yaa sayangg kuhh. eca ga punyaa waktu buatt lanjutin nyaa🥹
KAMU SEDANG MEMBACA
TIGER
Teen Fictionsebuah perkumpulan geng motor remaja yang terdiri dari 6 inti geng dan 250 anggota. geng ini di ketuai oleh Aidan yang dimana mempunyai sifat yang suka berubah-ubah menurut suasana hatinya,atau istilahnya 'Mood Swing'. Dan geng ini mempunyai satu an...