DUA PULUH DUA

40 5 2
                                    


°°°

Saat Aletta lagi santai-santai nya di dalam kamar nya, tiba-tiba saja ia mendapatkan panggilan telepon dari teman alumni Smp nya.

'Busy?'

"no, why?" Balas dan tanya Aletta. Ia sedikit curiga, sebab ia dan teman-teman SMP nya sudah lama tidak contack an.

'mau jalan-jalan?'

Aletta terdiam sebentar. Ia bosan jika berada dirumah, mau keluar pun ia tidak tahu mau pergi kemana. "Boleh deh, gue juga bored."

' 3jam lagi gue jemput, alamat masih sama kan?'

Aletta mengangguk, ia berdeham singkat saat mengetahui bahwa teman nya itu tidak bisa melihat anggukan nya. Setelah tidak ada yang ingin dikatakan lagi, Aletta memutuskan panggilan telepon nya.

Aletta menghembuskan nafas lelah. Ia lalu bersiap-siap untuk pergi dengan teman alumni nya, bisa di sebut bahwa mereka dulu adalah sahabat yang sangat dekat, sampai dekatnya banyak orang yang mengatakan bahwa mereka itu kembar. Namun, semuanya berubah sejalannya waktu, mereka perlahan-lahan menjadi asing dan memutuskan hubungan mereka berdua.

Setelah membersihkan dirinya, Aletta memilih pakaiannya. Dirinya baru ingat bahwa baju dari Bobby waktu dia bolos belum di buka nya dari Paper bags.

langsung saja ia buka paper bags itu dan melihat isinya. Mata nya berbinar-binar saat melihat isinya. Sebuah drees cantik berwarna hitam pekat. Aletta tersanjung, padahal dia sangat tidak menyukai per dress an, tapi setelah melihatnya dari dekat, ternyata drees semenarik itu. Pantas saja teman-teman nya suka memakai drees, ternyata memang sebagus itu.

 Pantas saja teman-teman nya suka memakai drees, ternyata memang sebagus itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Jam menunjukkan pukul 17.45 WIB. Teman semasa SMP nya itu sudah tiba dirumah nya. Sekarang ini teman nya itu tengah berbincang-bincang dengan ayahnya sambil menunggu dirinya turun ke ruang tamu yang berada di lantai satu.

Aletta turun dengan sangat anggun, sehingga teman nya itu melongo tak percaya bahwa yang dilihatnya sekarang adalah Aletta si tomboy.

"Busett. Udah berubah bener lu" Leyla, berdecak kagum melihat penampilan Aletta yang sudah feminim.

Aletta tersenyum kecil. "Biasa aja kali" Aletta menatap ayahnya yang tengah menatapnya juga. Seperti biasa, ayahnya selalu memberikan senyuman hangat kepadanya.

"Pa, Aletta pergi bareng Leyla dulu ya" pamit Aletta dan mendapatkan persetujuan dari ayahnya.

"Ingat. Pulang jangan kemalaman, jaga diri baik-baik. Kalau ada apa-apa hubungi, papa."

TIGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang