Erico Dwi Pratama seorang playboy kampus yang tiba-tiba naksir kepada Kakak tibgkatnya Kanaya Tri Wulandari yang tak sengaja menabraknya di lorong kampus.
Rico tergoda oleh tubuh Kakak tingkatnya itu, meskipun selalu tertutup oleh pakaian oversize...
Setelah kepergian Rico, Kanaya pun membayarkan uang kos nya dengan uang yang diberikan Rico padanya tadi.
Ia masuk ke dalam kamar kost nya dan meletakkan belanjaan nya tadi, setelahnya ia bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Tak butuh waktu lama Kanaya mandi, ia keluar kanya mengenakan bra dan juga CD hitam yang kekecilan untuk menampung gunung kembarnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia memotret dirinya, Kanaya memang suka memotret dirinya sendiri dalam keadaan sexy. Binal dan nakal memang namun ia tak menunjukkannya di depan umum, itu sebabnya ia selalu memakai pakaian yang oversize untuk menutupi gunung kembarnya itu.
Ia mengeluarkan satu payudaranya dari dalam bra, tampak putingnya mengeras karena terkena dingin dari kipas angin.
Ia pilin puting itu dan sesekali menariknya, Kanaya bahkan sudah mengeluarkan keduanya, meremas keduanya dan memainkan putingnya.
"Shhh enakkk" Desahnya.
Saat Kanaya memainkan dadanya ia melihat ada beberapa tanda kemerahan disana, ini pasti ulah berondong mesum itu.
Hingga bayangan Kanaya tertuju pada kejadian tadi, mengingat bagaimana Rico memainkan dadanya membuatnya makin bernafsu dan membayangkan hal-hal mesum.
Bagaimana jika bagian tubuhnya yang lain dimainkan oleh cowok itu, membayangkannya saya membuat bagian bawahnya bekedut.
Hingga sebuah pesan menghentikan hayalan Kanaya, ia segera memasukkan kembali payudaranya ke dalam bra.
+62821-xxxx-xxxx P Save Rico
Kanaya Lo dapet nomor gue dari mana?
+62821-xxxx-xxxx Lo nggak perlu tau Besok gue jemput Meet malam sayang
Kanaya hanya membaca pesan itu kemudian meletakkan ponselnya, ia lelah dan ingin istirahat.
Kanaya melepas bra nya dan menggantinya dengan kaos oversize miliknya, ia hanya memakai CD tanpa penutup apapun lagi, toh ia hanya sendiri jadi ia bebas.
*****
Tidur Kanaya terusik saat ia merasakan sesuatu yang basah di dadanya, ia pikir itu mimpi namun lama kelamaan ia merasa seakan itu nyata.
Kanaya pun bangun dan memfokuskan penglihatannya pada sesosok laki-laki yang ada di atasnya yang tengah memainkan payudaranya.
"Rico?" Tanya Kanaya.
"Hmm"
Plop.
Rico melepaskan hisapannya kemudian memilin kedua puting Kanaya secara bersamaan dan menarik-nariknya.