Esoknya Rico terbangun lebih dahulu, ia lihat Kanaya masih tertidur di sebelahnya dengan sangat nyenyak, mungkin karena kelalahan melayani nafsu Rico semalam. Pasalnya semalam Rico benar-benar menggempurnya tanpa ampun, sampaidi jam 4 subuh keduanya baru bisa beristirahat.
Dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 10 siang, dan mereka berdua belum sarapan.
Ia turun dari ranjangnya, mengambil boxer dan juga kaos lengan pendeknya dari dalam lemari dan keluar kamar, terdengar suara orang memasak dari dapurnya dan Rico menghampirinya.
"Mama?" Panggil Rico.
Ia lihat Mamanya tengah menyesap teh di ruang keluarga, ia heran kapan Mamanya itu pulang ke rumah. Pasalnya semalam ia hanya di rumah berdua, sedangkan keluarganya berada di hotel tempat resepsi mereka.
"Mama kapan pulang?" Tanya Rico.
"Mama pulang tadi pagi, baru bangun kamu"
"Hehehe iya Ma, abis olahraga malam" Jawab Rico.
"Gimana? Enak?"
"Bukan enak lagi Ma, enak bangettt Rico sampe ketagihan"
"Kamu tuh harus kontrol, kasian Kanaya langsung kamu hajar begitu" Nasehat Mamanya.
"Iya iya Ma"
"Kalian pake pengaman?" Tanya Mama Rico.
Rico menggeleng.
"Yaudah kalo gitu, kamu bangunin Kanaya buat sarapan. Itu sarapannya udah Mama siapin, kamu bawa ke kamar"
"Siap Ma" Ucap Rico.
Ia dengan segera membawa nampan itu, masuk ke kamarnya dan mendapati Kanaya masih belum terbangun juga.
Rico meletakkan nampannya diatas meja kemudian menghampiri Kanaya, sedikit menggoyangkan badan cewek itu.
"Nay bangun, sarapan dulu"
"Ngghhh" Kanaya sedikit menggeram karena tidurnya terganggu.
"Bangun dulu Nay, bersih-bersih terus sarapan"
Kanaya akhirnya dengan susah payah membuka matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk.
Cewek itu akhirnya bangun, ia bersandar di kepala ranjang, memperhatikan Rico yang sedang mengambil sprei dari dalam lemari.
Kanaya berusaha turun dari ranjang, namun saat ia akan berjalan area selangkangannya terasa sakit.
"Ashh" Desisnya kemudian kembali terduduk.
Melihat istrinya yang kesakitan saat berjalan, Rico segera meletakkan spreinya dan segera menggendong Kanaya menuju kamar mandi.
Mendapat perlakuan seperti itu, jantung Kanaya berdegub kencang.
Rico mendudukkan Kanaya diatas closet, mengisi air hangat didalam bathtub.
"Gue bisa sendiri" Ucap Kanaya saat Rico mencoba membantunya memasuki bathtub.
"Ok, kalo udah panggil gue" Ucap Rico kemudian berlalu keluar.
Kanaya mulai melepaskan selimut yang menutupi tubuhnya, kemudian ia bercermin dan melihat beberapa bercak merah yang ada di leher dan juga payudaranya.
"Ganas banget" Ucapnya.
Ia akhirnya berendam di air yang sudah Rico siapkan, setelah beberapa saat kemudian akhirnya Kanaya sudah selesai dengan ritual mandinya, ia melangkah keluar dengan hati-hati karena selangkangannya masih terasa perih.
Ia keluar lagi-lagi hanya mengenakan bathrobe karena memang semua pakaian Kanaya masih ada di kamarnya yang dulu, bahkan ia tak memakai dalaman sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
KATING SEXY
JugendliteraturErico Dwi Pratama seorang playboy kampus yang tiba-tiba naksir kepada Kakak tibgkatnya Kanaya Tri Wulandari yang tak sengaja menabraknya di lorong kampus. Rico tergoda oleh tubuh Kakak tingkatnya itu, meskipun selalu tertutup oleh pakaian oversize...