Tak terasa sudah 2 minggu pernikahan Kanaya dan Rico dan keduanya masih tinggal di rumah kedua orang tua Rico karena memang keduanya belum memikirkan untuk mempunyai rumah sendiri, Rico sendiri sudah mulai bekerja di perusahaan milik Papanya.
Karena mau tak mau ia harus bekerja karena sudah mempunyai tanggung jawab, meskipun bukan posisi CEO yang ditempatinya saat ini namun Rico harus banyak belajar sebelum mencapai posisi itu.
Pagi ini Kanaya tengah berada di dapur, cewek itu tengah membantu Bi Surti memasak.
Padahal wanita paruh baya itu bersikeras tak mau dibantu, tapi Kanaya juga tak mau jika hanya diam saja di rumah mertuanya.
"Udah Non biar Bibik aja, Non istirahat" Ucap Bi Surti sembari berusaha mengambil pisau yang sudah di genggam Kanaya.
"Udah nggak papa Bi, toh aku juga bosen di kamar terus" Ucap Kanaya.
Bi Surti hanya menghela nafas lelah, ia takut jika majikannya itu melihat menantunya berada di dapur dan akan marah.
"Emangnya Non nggak ada kelas hari ini?" Tanya Bi Surti.
Kanaya menggeleng "dosennya lagi liburan Bi, jadi hari ini cuma tugas biasa" Ucap Kanaya sembari berusaha memotong daging ayam itu dengan susah payah, Bi Surti yang melihatnya rasanya gemas ingin membantu.
"Biar Bibi aja yang potong ayamnya, Non potong-potong sayuran" Ucap Bi Surti.
"Hehehe iya Bi, kayaknya aku nggak ada bakat potong ayam" Ucap Kanaya berpindah tugas memotong sayuran.
Tiba-tiba saja mertuanya datang sembari memekik kaget.
"Ya ampun sayang kamu ngapain disitu? Sini, taro pisaunya. Ya ampun Bi Surti masa menantu saya potong-potong sayur begitu"
"Anu nyonya... "
"Nggak papa Ma, Kanaya yang maksa bantuin Bi Surti kok, lagian Kanaya juga bosen kalo cuma diem aja" Jelas Kanaya sebelum Bi Surti berbicara.
"Huft, yaudah tapi hati-hati ya. Kita hari ini kedatangan tamu spesial, kamu siap-siap ya nanti"
"Iya Ma" Ucap Kanaya melanjutkan pekerjaannya.
Setelah itu Mama mertuanya itu berjalan menuju taman yang ada di samping dapur setelah meminta teh kepada Bi Surti, sepertinya ia akan memetik beberapa bunga untuk dekorasi.
"Siapa yang dateng Bi?" Tanya Kanaya.
"Itu den Farel, Kakaknya den Rico, anak pertamanya Nyonya dan Tuan" Jelas Bi Surti kemudian berlalu pergi mengantarkan teh yang diminta oleh majikannya.
Kanaya hanya mengangguk, ia baru ingat jika Rico mempunyai Kakak. Pasalnya selama ini Kanaya tak mengetahui bagaimana rupa Kakak iparnya itu, ia hanya melihat foto-fotonya saat masih kecil dulu.
"Sayang kalo udah selesai potong sayurnya kamu ke atas siap-siap, jangan lupa bangunin Rico" Ucap Mama mertuanya itu yang kembali menghampirinya.
"Iya Ma" Jawab Kanaya.
Kanaya segera menyelesaikan tugasnya, setelah sayur itu terpotong-potong ia mencucinya.
"Bi, Kanaya tinggal ke atas dulu ya" Ucap Kanaya saat melihat Bi Surti kembali.
"Iya Non, Makasih"
Kanaya memasuki kamarnya dan kamar Rico juga pastinya, ia lihat cowok itu masih bergelung di balik selimut. Bahkan posisi cowok itu tak berpindah sejak Kanaya meninggalkannya tadi, sepertinya karena semalam cowok itu bergadang mengerjakan tugas hingga kelelahan.
Kanaya mendekat, duduk di samping Rico dan menggoyangkan tubuh cowok itu pelan.
"Rico bangun" Tak ada pergerakan.
![](https://img.wattpad.com/cover/357258149-288-k313728.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KATING SEXY
Teen FictionErico Dwi Pratama seorang playboy kampus yang tiba-tiba naksir kepada Kakak tibgkatnya Kanaya Tri Wulandari yang tak sengaja menabraknya di lorong kampus. Rico tergoda oleh tubuh Kakak tingkatnya itu, meskipun selalu tertutup oleh pakaian oversize...