6. Akhirnya

138K 1.2K 49
                                    

Sudah seminggu lamanya Kanaya tinggal bersama Rico, dan selama itu pula Rico bersikap sesuai dengan apa yang dijanjikan yaitu hanya bermain di sekitar dadanya dan tak boleh lebih.

Kanaya bahkan menuruti permintaan Rico selama hal itu bersifat positif dan tak memberatkannya, ia akan menolak jika cowok itu memintanya di tempat terbuka seperti dapur, ruang tamu dan kolam renang.

Entah Kanaya juga bingung sebenarnya apa yang terjadi padanya bertemu dengan seorang cowok yang kelakuannya sangat di luar nalar, seperti saat ini Kanaya harus menemani cowok itu berenang dengan bertelanjang dada. Ya, Kanaya harus membiarkan payudaranya menggantung begitu saja sedangkan Rico tengah berenang.

Ia duduk dipinggir kolam sembari memasukkan kakinya kedalam air, tentu saja ia duduk membelakangi pintu agar payudaranya tak langsung terekspose jika ada orang.

Kanaya menggunakan kemeja dan ia hanya melepas bagian depannya saja, jadi saat ada orang yang melihat mereka mungkin orang itu akan mengira Kanaya hanya duduk saja menemani.

"Ntar malem ikut gue nongkrong sama anak-anak ya Nay" Ajak Rico.

"Gue dirumah aja" Tolak Kanaya.

"Pokoknya lo harus ikut, masa yang lain bawa gandengan gue sendirian" Bujuk Rico.

Lagi-lagi Kanaya tak bisa menolak "iya-iya"

"Tenang, gue udah siapin baju buat lo" Ucap Rico yang kini berenang di dekatnya.

"Hmm"

"Tete lo makin gede Nay, pentilnya makin gede bikin puas banget gue ngeyotnya" Ucap Rico vulgar.

Kanaya hanya memutar matanya malas, rasanya ia bosan mendangar perkataan Rico yang begitu vulgar setiap harinya.

"Obatnya masih lo minum?" Tanya Rico.

Kanaya mengangguk.

"Lo nggak ngerasain apa gitu yang berubah?" Tanya Rico lagi.

Kini Kanaya mengangguk "dada gue makin sensitif, kadang juga rasanya nyeri dan berat, apa gue berhenti minum aja obatnya?" Terang Kanaya.

"Jangan!!" Ucap Rico cepat hingga Kanaya sedikit terlomjak, kemudian Kanaya menaikkan satu alisnya seolah bertanya kenapa.

"Y-ya pokoknya jangan dulu, lo harus nurut sama gue" Ucap Rico.

"Udah ya, gue kedinginan" Ucap Kanaya.

Rico mengizinkan Kanaya untuk pergi terlebih dahulu.

Di dalam kamar Kanaya melihat dirinya di cermin dengan payudaranya yang tak tertutup apa-apa.

"Perasaan makin gede aja" Ucap Kanaya pada diri sendiri.

"Shhh" Desisnya saat kembali merasakan nyeri di payudaranya.

Kanaya duduk di tepi ranjang kemudian mengurut pelan dadanya, dan setelah beberapa saat mengurutnya tampak sedikit cairan yang keluar, Kanaya mencoleknya sedikit kemudian melihatnya dengan seksama.

'Ini cairan apa?' Batin Kanaya.

Cklek.

Rico masuk kemudian mendekat kearah Kanaya.

"Cepet siap-siap kita berangkat abis ini" Ujar Rico kemudian berlalu menuju kamar mandi.

"Bukannya ntar malem?" Tanya Kanaya memastikan.

"Nggak jadi, diundur sore" Teriak Rico dari dalam kamar mandi.

*****

K

KATING SEXYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang