10. Hukuman 1

100K 846 32
                                    

"Rico!? Lo kenapa?"

Kanaya terkejut saat Rico ada depannya dan cowok itu ambruk, belum sempat Kanaya akan menolongnya Rico bangun dengan terhuyung dan segera memeluk Kanaya.

Tak ingin ada yang melihat mereka berdua Kanaya dengan segera menutup pintunya dengan susah payah karena Rico masih memeluknya.

Ia tuntun Rico kearah ranjangnya dan ia rebahkan disana sembari melepas jaket dan sepatunya.

"Lo mabuk?" Tanya Kanaya, ia bisa mencium aroma alkohol ynag sangat menyengat.

Rico menggeleng, ia tarik Kanaya hingga berada di atasnya.

"Mau nenen" Ucap Rico.

"Lo mabuk masih aja mesum"

Saat Kanaya akan bangkit Rico menahannya, dan kini posisinya sudah berbalik menjadi Rico yang diatasnya.

Cup.

Ciuman mendarat di bibirnya, Rico melumat bibir itu dengan rakus.

"Mmhhh" Kanaya memberontak, namun apalah daya tenaganya tak cukup kuat.

Kedua tangannya bahkan sudah ditahan diatas kepalanya oleh Rico, cowok itu semakin memperdalam ciumannya dan membuat Kanaya hampir kehilangan nafas.

Dengan sekuat tenaga Kanaya memberontak dan mendorong Rico hingga cowok itu terguling di sampingnya, Kanaya dengan cepat menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.

Rico tak menyerah begitu saja, ia kembali mengukung Kanaya dibawahnya.

"Rico jangan" Mohon Kanaya takut-takut.

"Kenapa sayang? Gue nggak ngapa-ngapain, cuma mau nenen" Ucap Rico sembari meraba kedua payudara itu yang masih terbungkus kaos.

"Nggak pake BH?" Tanya Rico saat ia merasakan tonjolan disana.

Kanaya menggeleng, ia memang tak pernah memakainya saat akan tidur.

Rico segera menyingkap kaos itu hingga menampilkan kedua gunung kembar yang menggoda itu dengan putingnya yang mulai mengeras.

"Ughhh gedee" Ucap Rico.

Kanaya memalingkan wajahnya, rasanya ia malu. Padahalia sudah seringkali bertelanjang dada dihadapan Rico.

Slurp.

Rico menjilati belahan payudara itu dengan sangat bernafsu, sepertinya ia akan sedikit bermain-main.

Kemudian ia remas pelan kedua payudara itu tanpa menyentuh putingnya sama sekali.

"Shhh" Desis Kanaya.

Rico kembali menjilati payudara itu, lidahnya lagi-lagi tak menyentuh putingnya.

"Rico please" Mohon Kanaya.

"Kenapa?" Tanya Rico seolah-olah tak tau.

"Putingnya please" Mohon Kanaya lagi.

"Kenapa putingnya? Mau ditarik?" Kini Rico sudah menarik kedua puting payudara itu secara bersamaan hingga membuat Kanaya mendesah.

"Ahhhh"

"Siapa cowok tadi?" Tanya Rico, kini suaranya sudah berubah dingin dengan tatapan mengintimidasi.

"Cowok siapa? Uhhh Ricooo isepp" Kini putingnya sedang dipilin dan sesekali ditarik oleh Rico.

"Lo jawab abis itu gue isep" Ucap Rico.

"Mas Pras kakak kelas gue di SMA, dia juga alumni di Universitas kita" Jawab Kanaya.

Rico tertegun sebentar, rasanya ia sangat tak suka melihat Kanaya berbincang dengan laki-laki lain.

KATING SEXYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang