Sudah satu minggu Kanaya dan Rico tinggal di apartemen, dansudah hampir satu bulan juga pernikahan mereka berlangsung.
Selama itu juga Kanaya benar-benar melakukan tugas layaknya seorang istri, hidup berdua membuatnya semakin dewasa dalam menyikapi sebuah hal.
Seperti pagi ini, jika biasanya Kanaya akan bangun siang atau bangun saat ada keperluan. Namun setelah menikah dan tinggal hanya berdua ia bangun lebih pagi untuk menyiapkan sarapan mereka, ia tak ingin terlalu sering memeli makanan online diluar sana.
Saat tengah menyiapkan hidangan diatas meja makan, tiba-tiba saja sebuah tangan melingkari perutnya. Tentu saja Kanaya tau siapa pelakunya, pastinya Rico.
"Makan dulu, abis itu mandi siap-siap" Ucap Kanaya.
"Hmm" Gumam Rico yang masih mengantuk.
"Lo ada kelas hari ini?" Tanya Kanaya.
Rico menggeleng di ceruk lehernya.
Kanaya hanya mengangguk paham, sepertinya hari ini suaminya itu akan ke kantor. Karena memang jika tak ada kuliah di hari itu Rico akan oe kantor, jika ada maka ia akan ke kantor setelah jam kuliahnya selesai, tentu saja Kanaya juga harus selesai juga.
"Ayo makan" Ajak Kanaya sembari berusaha melepaskan pelukan Rico.
Namun bukannya melepaskan pelukannnya, Rico justru makin mengeratkannya. Kanaya bisa merasakan deru nafas cowok itu yang semakin memberat, dan Kanaya tau kenapa.
"Gue pengen makan lo" Bisiknya serak.
Gotcha.
Benar apa yang Kanaya rasakan, kini tangan Rico bahkan sudah menjalar memainkan dadanya. Kanaya yang tak memakai bra karena belum sempat bisa merasakannya membuat Rico semakin bersemangat.
Ia remas dada itu pelan, kemudian ia goda sedikit puncak dadanya yang sedikit menyembul dari balik kaos.
"Shhh" Desis Kanaya.
"Lo udah selesai kan? Gue liat kemarin lo keramas" Ucap Rico.
Kanaya hanya mengangguk, toh ia tidak mungkin berbohong. Rico bisa saja mengeceknya langsung.
Kini putingnya sudah menegak sempurna dari balik kaosnya, Rico bahkan sudah memilin puting itu dengan gemas dari luar kaos.
Ia jilat dan gigit telinga Kanaya untuk merangsang cewek itu, sesekali berbisik dengan kata-kata vulgar.
"Pentil lo keras, gue yakin mem** lo udah becek"
Rico benar, Kanaya bisa merasakan bagian bawahnya terasa basah. Entah kenapa bagian dadanya begitu sensitif.
"Ahhh" Desah Kanaya saat kedua putingnya ditarik.
Rico mengarahkan kepala Kanaya untuk menghadapnya, masih dengan posisi yang sama keduanya saling berciuman.
"Nghhh" Lenguh Kanaya.
Keduanya saling melumat dan bergelut lidah tanpa rasa jijik, tangan Rico masih aktif memainkan puting itu dengan menarik, memilin bahkan meremasnya.
Puas memainkan payudara itu dari luar kaos, kini Rico menarik kaos itu keatas hingga membuat payudara dengan puting merah jambu itu terpampang nyata.
"Ambil gelas, gue mau meres susu pagi gue" Titah Rico.
Kanaya mengambil gelas kemudian memposisikannya di depan dadanya, kemudian Rico meremas payudara itu sampai mengeluarkan air susu.
"Shhhh"
"Ughhh deres banget Nay" Ucap Rico saat air susu mulai mengisi gelas kosong itu.
"Ahhh pelanhhh"
"Lo minta pelan, tapi malah desah"
KAMU SEDANG MEMBACA
KATING SEXY
Roman pour AdolescentsErico Dwi Pratama seorang playboy kampus yang tiba-tiba naksir kepada Kakak tibgkatnya Kanaya Tri Wulandari yang tak sengaja menabraknya di lorong kampus. Rico tergoda oleh tubuh Kakak tingkatnya itu, meskipun selalu tertutup oleh pakaian oversize...