Setelah puas menyentuh setiap inci kulit mathilda tangan stefen mengusap perut mathilda lembut dan mencium nya sesekali menjilat perutnya
Tangan stefen perlahan turun kebawah dan mencapai pangkal paha mathilda
Stefen mengangkat kepalanya dan menatap mathilda dengan senyum diwajah tampannya
Wajah mathilda memerah dan kemudian dia memalingkan wajahnya karena malu
stefen kembali menatap vagina mathilda, vagina mathilda bersih tanpa bulu dan tidak berbau sedikitpun
Jakun stefen berguling dan dia melihat lebih dekat vagina mathilda, stefen menekuk kaki mathilda membentuk huruf M
Kini vagina mathilda terlihat sangat jelas didepan stefen "merah muda yah, sangat mengemaskan" stefen terkekeh
Mathilda mengigit bibir nya malu, ingin sekali dia menarik kakinya dan menutupi vagina tapi stefen menahan gerakan kecilnya
Lubang mathilda yang masih perawan mengeluarkan banyak air berkilau yang mengalir
"Sangat mengagumkan" jakunnya naik turun, nafasnya menjadi tidak menentu dan penisnya diam diam mengangkst kepalanya, stefen menjilati bibir nya dan perlahan senyum muncul diwajahnya
"J..jangan dilihat" cicit mathilda malu
"Kenapa, pemandangan indah seperti ini tidak bisa ku abaikan, bukan hanya melihat aku bahkan sangat ingin mencicipi dan mencobanya" ucap stefen vulgar
"Kauu" kini mathilda memilih diam dan memalingkan wajahny
Stefen menyentuh vagina mathilda, membelainya dengan lembut dan menekan klitoris yang menonjol diantara bibir vagina mathilda
"Uhhh ahhh stefff nghhhhh" nafas mathilda tersendat-sendat karena rangsangan yang stefen berikan
"Shhhh masuk stefffffdf" dengan susah payah mathilda mencoba mendorong pantat nya agar jari stefen meleset masuk
Stefen tersenyum tapi tidak menanggapi, dia terus menekan klitoris mathilda dan menggosok nya perlahan namun gerakan tangannya semangkin cepat
"Angghhhh stefff cepatttt nghhh ahhhhhhhhh stefffffff" tubuh mathilda bergetar wajahnya memerah bahkan air liurnya mengalir didagunya
Saat ini mathilda terlihat sangat seksi dan menawan, dibawah rangsangan tangan stefen semangkin banyak air yang keluar dari vagina mathilda
Air vagina mathilda membasahi tangan dan jari stefen bahkan sampai menetes disofa
Penis stefen berdenyut melihat pemandangan seksi mathilda, dan bahkan kini stefen sudah memasukan 2 jarinya kedalam lubang sempit mathilda dan dia mengusap klitoris mathilda dengan gerakan memutar
"Ngahhh ahhhhhh stefffffff"
"Ngg aahhhhh steff ahhhh yahhh lebihhhh dalamhhhhhh"
"Ahhh fuck shhhhh ahhhhhh"
"Nghhhhhh ahhh fuck you stefff ahhh lebih cepathhhhhh"
"Fasterhhhhhhhh ahhh steffff"
Desahan mathilda terdengar begitu menawan ditelinga stefen dan bahkan dia mempercepat gerakan kocokan tangannya
Plok plok plok
Vagina mathilda mengeluarkan banyak sekali air sampai membasahi sofa
"Steffff akuhhh akuhhh keluarhhhhhh" tubuh mathilda bergetar hebat saat merasakan orgasme pertamanya akan datang
Stefen mempercepat kocokan nya dan akhirnya banyak air keluar dari vagina mathilda membasahi tangan stefen
Stefen mendekatkan wajahnya didepan vagina mathilda dan menjilat kemudian menyedot kuat kuat vagina mathilda sampai bersih
