12⛔ (18+)

47.8K 759 4
                                        

"Simi kamu kemana" batin mathilda cemas

Mendengar suara panggilan mathilda simi muncul dengan bentuk robot bulat

Betapa kagetnya simi saat melihat nonanya sedang nainanuna dengan salah satu protagonis pria, tapi tampaknya protagonis pria itu  tidak bergerak sedikirpun dan hanya melumat bibir dan payudra mathilda

"Nona kenapa anda" simi tidak melanjutkan ucapannya karrna terlalu syok

menghiraukan tatapan kaget simi mathilda menyuruh simi membelikannya pil apapun untuk menghilangkan rasa sakit divaginanya

Simi dengan cepat membelikan mathilda pil anemastisidia dan langsung memasukan pil itu kedalam mulut mathilda

"Pil apa yang kau berikan padaku" tanya mathilda

"Pil anemastisidia berguna untuk menghilangkan rasa sakit dan ketidaknyamanan diarea puting payudra, vagina dan anus saat sedang bernainanua, dan memiliki fungsi melenturkan vagina anda, dan saat batang pria memasuki lubang vagina anda maka akan ada sensasi menjepit, menyedot dan meremas hingga memiliki keinginan ejakulasi, tapii" simi menghentikan penjelasan nya dan menatap mathilda dengan tatapan ragu

"Tapi apa" tanya mathilda cemas saat melihat keterdiaman simi

"Tubuh anda akan menjadi lebih sensitif" cicit simi pelan

Mathilda terdiam mendengar penjelasan simi dan tiba tiba rasa sakit divaginanya menghilang digantikan rasa gatal didalam lubang vaginanya, dia mencoba mengerakan pinggulnya agar penis stefan masuk lebih dalam

"Gerakhh stefff, lubanghh vaginakuhh sangat mmhh gatalhh" ucap matilda dengan nafas memberat

"Hah" stefan menghentikan lumatannya dan menatap wajah memerah mathias

"Gerakkin pinggul kamuhh mhh lubanghh vaginahhh akuh gatalhh" mathilda mengulangi kata katanya dengan sabar

Ide jahil melintas dibenak stefan "sayang coba kamu bilang steff sayang cepat gerakin kontol kamu, memek aku gatal pengen disodok keras keras" ucap stefan xengan nada jahil

Wajah mathilda memerah "sayangh cepathh gerakinhh kontolhh kamuhh, memekhh akuh gatal pengen disodok keras kerashh"

Tanpa menunggu lama stefan mulai menggerakan pinggulnya dengan kecepatan lambar dan berangsur cepat

Plok plok plik

"Ahh ahh ahhh sayangghhhh ahhhh lebih cepathhhhh" teriak mathilda

"Sesuai permintaanmu sayang" stefan mempercepat gerakan pinggulnya, tangan kirinya bermain  diklitors, mengosoknya kuat kuat dengan gerakan tidak teratur kemudian memutar klitorisnya sampai memerah, sedangkan tangan kanannya meremas payudra mathilda dan sesekali mencubit puting susu nya

Plok plok plok plok plok

Bunyi benturan kulit bergema di kamar, penis stefan bergerak sangat cepat

"Ahhhh ahhh ah ah aha ah sayanggghhhh ahhhh enakhhhhh ahhh mhhhhhh ahhhhhh" desah mathilda

"Yahhhhh begituhhhhh ahhhh ahh kontolhh kamuhhh mentokkk sayangg"

"Ahhhh stefffff ahhhhh enakhhhh ahhhhh"

Stefan bergerak semangkin ganas dan liar saat mendengar desahan menawan mathilda

Beberapa kali kepala penisnya tenggelam kedalam rahim yang hangat

"Ah ahhh steffff kontolhh kamuh ahhh mentokhhhh ahhh sampeehhh rahimhh akuhhhhh ngahhhh" kepala mathilda terasa pusing karena kenikmatan

"Ahhh gimanahh enakhh kan sayanghhhh" ucap stefan serak, dia semangkin mempercepat sodokan kontolnya

"Iyahhhh enakhhhh bangethhh ahhhhh" mathilda mengangguk xan terus mendesah

"Sayangghh puting akuhhh gatallhhh" mathilda meremas payudaranya sendiri dan mencubit puting susu nya agar rasa gatal nya menghilang

Mata stefan mengelap "sayanghhhh cobahhh kamuhh cubit putingnya ahh terus gerakin jari kamu  nghh dengan gerakan memutarhhh"

Segera dia menjepit ujung puting merah mudanya dan sesekali memutarnya

Stefan bergerak dengan ganas "sayangghhh kamuhhh terlihathh ahhh sangathh seksihh"

"Ahhhh ahhh ahhha hhha hhh steffhhhh ahhhh"

Payudaranya dirangsang dan vaginanya menjepit lebih erat membuat stefanus mati rasa sekaligus nikmat saat merasa penisnya dijepis dengan erat oleh dinding basah, lembut dan lemba vagina mathilda

Stefan memasukan penisnya lebih dalam hingga menghantam rahim kecil mathilda, Dia menyodok vagina mathilda keras tanpa ampun

"Ahhhhhh stefhhhhh akuhhhhh keluarhhhhhhhh ahhhhhhh"

Sejumlah besar cairan vagina keluar dari lubang madunya membasahi sofa tempat mereka bercinta, dada mathilda bergerak naik turun karena gerakan besar yang dilakukan stefan, wajahnya memerah, matanya yang berkabut menatapnya sayu

Stefan begitu tergoda tergoda melihat pemandangan yang tersaji di depannya, gerakan nya semangkin liar hingga menembus rahim kecil mathilda, dia terus bergerak tidak membiarkan mathilda menikmati orgasme pertamanya, dan dia menyemburkan sejumlah besar air maninya masuk kedalam rahim mathilda, sperma yang ditembakkan stefan begitu banyak hingga meleleh keluar dari lubang mathilda

Dia mencium kening mathilda dengan penuh kasih sayang dan mengeluarkan penisnya yang setengah lembut dari vagina nya

Sperma yang semula tertahan didalam lubang segera menyembur dan mengalir keluar sedikit demi sedikit seiring dengan menyusutnya lubang vagina mathilda menutupi seluruh perineum dan menodai anus dan separuh bokongnya

Nafas mathilda tidak teratur tubunya terlihat lemah dan segera mathilda tertidur karena efek alkohol masih belum hilang sepenuhnya, hati stefan dipenuhi rasa bersalah saat melihat kondisi mathilda, dia mengangkat tubuh mathilda lembut dan membaringkan tubuhnya dikasur

Stefan mengelap sisa sisa sperma di tubuh mathilda dan memakainya pakaian

Dikecupnya kening mathilda "mulai sekarang kamu adalah wanitaku, aku akan bertanggungjawab dan menikahimu segera setelah semua pekerjaan ku selesai"

Mata stefan dipenuhi cinta melihat mathilda meringkuk dipelukannya, dia memeluk tubuh mathilda dan memejamkan matanga

Sexy figureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang