Mathilda pulang dan langsung memarkir mobilnya, dia membrikan kunci mobil pada satpam untuk memakirkannya digarasi"bik stefan pulang gak tadi" tanya mathilda binggung karena dia tidak melihat keberadaan stefan
segera bik hanum menjawab "belum non"
mathilda mengangguk "kalo gitu aku ke atas dulu"
setelab kepergian mathilda bik hanum menghela nafas lega, jantungnya kembal tenang dan tubuhnya kembli rileks
melihat kepergian mathilda bik hanum kembali melakukan pekerjaan nya dengan perasaan bersalah
"maafin bibi non, bibik nggak bisa ngomong jujur" batin bik hanum
setelah sampai dikamarnua mathilda menghempaskan tububnya dan memejamkan matanya
keesokan harinya
mathilda terbangun dan meraba tempat tidur disampingnya "kosong" gumam mathilda
"tumben stefan nggak pulang" ucap mathilda
mathilda bangun dari tidurnya dan pergi kekamar mandi
================
saat ini mathilda sedang makan makanan yang dibuat bik hanum "bik semalam stefan nggak pulang ya"
bik hanum menunduk "iya non" jawab bik hanum
mathilda menyesusaikan ekspresi nya dan melanjutkan makan, entah kenapa hatinya merasa gelisah, setelah makan dia pergi kekamar dan mengunci pintu
"simi apakah protagonis wanita sudah kembali dari luar negri" tanya mathilda
"iya nona" jawab simi
"nona saya merasa ada yang salah dengan tubuhmu" ucap simi
mathilda menatap simi binggung "apa maksudmu"
"ada denyut nadi tambahan ditangan mu" ucap simi
Mathilda tertegun, dia menatap simi "ambilkan aku testpack"
Sebuah testpack tiba tiba muncul dari udara tipis, dia mengambil nya dan mencobanya
Setelah menunggu selama 2 menit akhirnya hasilnya terlihat, ada 2 garis (pokoknya aku gak tau warna apa) lurus
Bibir mathilda bergetar, hatinya di penuhi kebahagiaan "aku hamil" bisik mathillda pelan
"Nona apakah anda ingin pergi kekantor stefan untuk memberinya kejutan" tanya simi
Mathilda tersenyum tersenyum dan memgangguk, dia berdiri dan bergegas mengganti pakaiannya
Setelah itu dia pergi keluar dari kamar dan berjalan menuruni tangga dia melihat bik hanum yang sedang sibuk mengelap meja makan dia menghampirinya
Mathilda menggambil tangan bik hanum membuat bik hamun kaget karena perbuatannya
"Nona apa yang membuatmu terlihat begitu bahagia" tanya bik hanum
Mathilda tersenyum lebar "bik aku hamillllllllll" pekik mathilda
"Oh hamil" bik hanum mengangguk santai tapi tak lama kemudian ia menatap mathilda kaget
"APAA HAMILLLLL" bik hanum menatap perut rata mathilda dengan senyum bahagia diwajahnya
Bahkan bik hanum terlihat lebih bahagia dari pada mathilda "ohh yaampun sepertinya dimansion yang sepi ini akan ada suara tawa anak kecillll"
Mathilda tertawa saat melihat reaksi bik hanum "yaudah aku mau memasak dulu"
Bik hanum menggeleng "tidak, nona tidak boleh memasak, biar bibi aja"
