Saat pesawat mendarat dilintasan bandara Gladstone Australia barulah mathilda membuka matanya
"Udah nyampe ternyata" gumam mathilda lega
"Simi gimana kamu udah hapus semua jejakku kan"
"Sudah nona anda tidak perlu khawatir"
Mathilda kembali menghela nafas lega, dia tidak ingin stefan menemukan keberadaan nya, dia ingin menjauh dari jangkauan pria itu untuk menenangkan pikiran dan hatinya
pintu pesawat terbuka dan penumpang turun satu persatu dan kini giliran mathilda yang keluar
Begitu dia keluar orang-orang yang semula sibuk dengan ponsel mereka berhenti bahkan ada yang sampai melongo
Melihat sorot mata orang orang itu mathilda meringis "hahhh seharusnya aku tadi memakai masker"
Mencoba abai dia berjalan keluar dari bandara dan melihat kekanan dan kiri
kebetulan ada taksi yang lewat dia menghentikan taksi itu "hotel bimstone" dia membuka pintu penumpang dan langsung masuk
Supir taksi itu mengangguk dan melajukan mobilnya meninggalkan bandara
"Apakah anda orang Indonesia nona" tanya supir taksi
Mathilda tersenyum dan mengangguk "iya, tapi tidak 100% persen"
Pria paruh baya itu tersenyum melirik kaca yang memantulkan wajah mathilda "benarkan? "
"Ya, ayah dan ibu saya memiliki darah campuran yang diturunkan kesaya" jawab mathilda sambil merapikan rambutnya yang sedikit berantakan
"Pantas saja nona memiliki paras yang sangat cantik dengan temperamen anggun dan aura yang menawan" puji pria paruh baya itu kagum, melihat wajah mathilda sekali lagi dan tidak dapat menahan desahan didalam hatinya
Mendengar pujian pria mathilda tertawa "anda terlalu berlebihan tuan" mathilda menghentikan tawanya
Pria itu menggeleng "saya serius nona, sebenarnya kata cantik terlalu biasa untuk paras anda yang luar biasa" ucap pria itu bersungguh-sungguh karena memang paras mathilda terlalu cantik belum lagi sifatnya yang ramah
"Baiklah baiklah terimakasih pujiannya tuan" mathilda tersenyum tak lagi membantah
Pria itu tersenyum dan mengangguk, tak lama kemudian taksi sampai didepan hotel
"Kita sudah sampai nona"
Mathilda mengangguk dan membayar ongkosnya "terimakasih tuan" dia keluar dari mobil membawa kedua koper nya
Taksi itu pergi dan mathilda masuk kedalam hotel dan menghampiri meja resepsionis
"Permisi apakah masih ada kamar yang kosong" tanya mathilda
Resepsionis itu terpana saat melihat wajah cantik mathilda tapi dengan cepat ia tersenyum ramah
"Ada nona, masih ada banyak kamar hotel yang kosong" ucap resepsionis itu ramah
"Kalau begitu apakah hotel ini memiliki kamar VIP"
"Ada nona"
"Saya pesan kamar VIP selama 3 hari" dia membuka tasnya mengambil dompet dan mengeluarkan kartu blackcard menyerahkannya ke resepsionis
"Baik nona ini kunci kamarnya" resepsionis itu menyerahkan kunci kamar setelah menggesek kartu dan menyerahkannya kembali
Ada 2 pelayan yang menghampiri mathilda dan dengan sopan mengambil alih koper
Pelayan itu berjalan membimbing mathilda sampai kekamarnya, dia berbalik dan tersenyum ramah
"Selamat beristirahat nona, semoga hari anda menyenangkan selama berada dihotel kami" ucap pelayan itu ramah
