Tak terasa 10 bulan sudah berlalu, hubungan antara mathilda dan stefan pun sudah banyak berkembang
Hubungan mereka semangkin dekat bahkan tak jarang mereka melakukan hubungan sex
Karena kedekatan dan keintiman mereka cinta dihati stefan berubah menjadi obsesi, dia selalu menempel dan menjadi ekor mathilda
Tapi mathilda tidak merasa kesal sedikitpun, setelah tau stefan begitu mencintainya mathilda mencoba membuka hatinya dan belajar mencintai stefan dengan tulus
Cinta nya semangkin besar ketika stefan selalu memperlakukannya xengan lembut dan Secara perlahan hatinya mulai luluh dan dia sudah menerima keberadaan stefan dihatinya
Tidak berbeda jauh dari mathilda, cinta nya juga semangkin besar dari hari kehari dan berubah menjadi obsesi
"Sayang kamu pulang dulu yahh, selesain kerja kamu dulu, setelah kerjaan kamu selesai baru kamu datang lagi kesini" mathilda membujuk stefan untuk kembali kekantor karena sedari kemarin asisten Stefen selalu mengeluh kepadanya karena stefan sering mengabaikan kerjaannya dan dokumen dimeja nya sudah menumpuk menjadi bukit kecil
"Gak mau sayang" stefan menolak dan kembali memeluk tubuh telanjang mathilda, menghirup aroma mawar ditubuh mathilda dengan rakus
Mereka baru saja selesai bermain dan mathilda malah menyuruhnya untuk pergi kekantor
"Kalo kamu masih gak mau pergi kerja aku bakal nyari cowok baru yang lebih ganteng dan mapan dari kamu" ancam mathilda
Mendengar ancaman mathilda mata stefan menggelap, tangannya meremas payudra mathilda kuat membuat asi nya muncrat
"Ahhhhh sayanggg" mathilda mencubit tangan stefan dan menayapnya tajam
"Lagian kamu sih pake ngancem ngancem segala" ucap stefan kesal
"Makanya selain dulu kerjaan kamu" ucap mathilda gemes sendiri melihat tingkah manja stefan
"Iya iya" dengan malas stefan melepaskan pelukannya dan turun dari ranjang
Melihat kepergian stefan mathilda menghela nafas "nggak terasa udah 1 tahun lebih aku disini" gumam mathilda
"Gimana kabar ayah ya" mathilda memikirkan ayahnya yang akhir akhir ini sedikit berubah semenjak ibu tirinya melahirkan seorang putra untuknya
Ibu kandung mathilda meninggal saat dia masih kecil dan ayahnya menikah lagi dengan cinta pertama nya
Tapi walaupun memiliki ibu tiri mathilda tumbuh tanpa merasakan cinta seorang ibu karena sedari ia kecil ibu tiri nya tidak pernah menyukai dirinya
Tapi dia tidak pernah berani menyakiti mathilda karena ayahnya selalu membela dan menyayangi dirinya
Sampai beberapa bulan yang lalu ibu tiri mathilda melahirkan putra pertamanya bersama Williams
Dan dari situlah sikap Williams sedikit berubah
Btw kaki Williams udah sembuh yah karena obat yang mathilda beli disishop
Lamunan mathilda buyar saat bibir dingin menyium pipinya
"Kenapa hm" tanya stefan lembut
Mathilda menggeleng dan merentangkan tangannya "gendong aku sampai kekamar mandi"
Stefan mengangguk dan mengangkat tubuh mathilda, Stefan memalingkan wajahnya saat tubuh telanjang mathilda berada didepan nya
Dan membawa tubuh mathilda kekamar mandi, dia meletakkan tubuh mathilda dibathup yang berisi air hangat
Stefan berjalan keluar meninggalkan mathilda
Skip
Setelah mathilda keluar dari kamar mandi lengkap dengan baju dan celana pendek
