17

15.9K 724 31
                                    

Setelah masuk kedalam vila dia bergegas masuk kedalam kamarnya dan merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk

Mata mathilda memerah saat mengingat kejadian hari ini, dia terisak pelan "hiks..tega banget...hiks"

Mengingat saat saat dia bersama stefan membuat hatinya sakit "aku gak pernah nyangka stefan setega itu bermain api dibelakangku"

"Hiks..hiks.....hiks sakit banget" mathilda meremas kuat tangannya sampai memerah

Saat teringat perkataan Williams tadi hati nya semangkin sesak "maafin tilda ayah"

Mathilda memejamkan matanya sambil mengelus perutnya "nak sekarang mama hanya punya kamu, mama tidak ingin berada dinegara ini terlalu lama, besok kita akan pergi jauh meninggalkan negara ini agar pria itu tidak bisa menemukan kita"

Rasa kantuk melanda mathilda, kesadarannya perlahan menghilang dan akhirnya dia jatuh kedalam mimpi

Btw novel ini lebih banyak adegan romansa, adegan dewasanya aku kurangin

•:•.•:•.•:•:•:•:•:•:•:•☾✯☽•:•.•:•.•:•:•:•:•:•:•:•
Cayaha matahari pagi masuk dicelah celah jendela, mathilda terbangun dari tidurnya

Melihat jam sudah menunjukan pukul 07:34 dia bergegas kekamar mandi, membasuh wajahnya, menyikat giginya, dan menyiram tubuhnya menggunakan showr

Setelah mandi dia memakai dres selutut dan memakai riasan tipis, tidak ada senyum dibibir merah ranumnya, matanya menatap datar pantulan wajahnya yang menawan

Setelah mandi dia memakai dres selutut dan memakai riasan tipis, tidak ada senyum dibibir merah ranumnya, matanya menatap datar pantulan wajahnya yang menawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baju yang tilda pake 👆

Melihat jam sudah menunjukan pukul 9 pagi dia bergegas keluar menyeret 2 koper besar keluar dari kamarnya dan berjalan keluar dari vila

Sudah ada mobil Ferrari terparkir dibagasi, dia memasukan 2 kopernya dan masuk kedalam mobilnya, menghidupkan mesin dan pergi meninggalkan vila kosong

Sudah ada mobil Ferrari terparkir dibagasi, dia memasukan 2 kopernya dan masuk kedalam mobilnya, menghidupkan mesin dan pergi meninggalkan vila kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vila nya tilda 👆

Vila nya tilda 👆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobilnya ini 👆

"Simi aku minta tiket penerbangan keaustralia jam 9:30 dan hapus semua jejakku, pastikan tidak meninggalkan petunjuk sedikitpun, aku tidak ingin orang suruhan pria itu berhasil menemukan keberadaan ku" ujar mathilda

Simi mengangguk "baik nona, oh iya tiketnya sudah ada didalam tasmu"

"Simi bisakah misiku waktu itu ditunda" mathilda menatap simi yang duduk dashboard mobilnya

"Nonaku sayang misi itu bisa diselesaikan secara bertahap lagian tidak mudah membuat sigit jatuh cinta, jadi tidak ada batas waktu untuk menyelesaikan misinya" ucap simi santai

Mathilda mengangguk dan kembali fokus "apa keputusanku sudah tepat" batin mathilda berkecamuk, rasa gelisah dan tak nyaman selalu menghantui dirinya tanpa tau apa penyebab dari kegelisahan nya

"Entah kenapa aku merasa akan ada badai besar karena keputusan ini" gumam mathilda resah

Kemudian dia menggeleng kan kepalanya "mungkin cuma perasaanku aja"

Jalan yang dilalui mathilda begitu sepi dan gelap dikelilingi pohon lebat, mobilnya melaju meninggalkan wilayan vila nya menuju jalanan yang padat kebandara soekarno-hatta

Begitu sampai dibandara dia turun dari mobilnya dan bergegas masuk, menyerahkan tiket dan setelah dipersilahkan masuk dia duduk didekat jendela dan menopang dagunya melihat keluar

Para penumpang datang satu persatu dan mengisi kursi kosong dipesawat

"Selamat pagi penumpang kami yang terhormat, selamat datang dipesawat QANTAS, nomor penerbangam xxxxx, dengan tujuan bandara Gladstone di Australia, saya kapten adimas yang akan mengantarkan anda sampai ditujuan anda" suara seorang pria bergema didalam pesawat

"Penerbangan ke Australia akan ditempuh dalam waktu 14 jam 44 menit dengan jarak ketinggian sekitar 6453 km diatas permukaan laut"

Mathilda memejamkan matanya mengabaikan kebisingan didalam pesawat

Pesawat lepas landas meninggalkan bandara soekarno-hatta, setelah pesawat terbang keudara seorang pria bertubuh kekar masuk kebandara mengabaikan penampilannya yang berantakan

Pria itu menatap sekeliling "dimana kamu sayang" gumam pria itu gelisah

"CEPAT TUTUP BANDARA INI, BATALKAN SEMUA JADWAL PENERBANGAN" stefan berteruak pada pegawai dibandara

Tidak ada yang berani membantah karena semua orang tau jika mereka menolak maka bandara ini akan hancur, siapa yang tidak kenal dengan pembisnis besar seperti stefan

Segeran semua jadwal penerbangan dibatalkan dan bandara ditutup, para petugas bandara meminta maaf pada para penumpang yang seharusnya take out hari ini

"CEPAT CARI MATHILDA SAMPAI KETEMU" teriak stefan murka kepada para anak buahnya

Dirinya dibuat murka saat tau mathilda pergi meninggalkan indonesia hari ini, saat mendengar mathilda menangis dan pergi dengan keadaan kacau bahkan menolak untuk bertemu dia marah besar, sang kakek menjebaknya menggunakan pria yang entah kenapa memiliki rupa yang sama dengan dirinya

Setelah pulang dari kantornya dia bergegas pulang kemansion nya tanpa diduga ada mobil audi hitam yang mengikutinya, adegan kejar kejaran pun tak terelakkan,hingga berakhir mobilnya jatuh dijurang dan dia pingsan dan setengah hari tak sadarkan diri, Dia menemukan dikurung divila terpencil yang jauh dari kota oleh keluarganya, untungnya dia membawa senjata dan membunuh semua penjaga divila dan pulang kemansion nya

Sayangnya setelah sampai dimansion dia disambut suara tangisan para maid dimansion

Firasat buruk menghampiri hatinya, dia berjalan menuju bik hanum dan bertanya apa yang terjadi

Setelah tau apa yang terjadi dirumah dia bergegas mencari gerald dan jawaban gerald membuatnya hampir pingsan

Mathilda menangis karena kesalahpahaman

Bukan hanya stefan yang terkejut Gerald pun sama terkejutnya saat melihat keadaan berantakan stefan

Tanpa sepatah kata dia mencari keberadaan mathilda seharian tanpa istirahat dan pagi tadi dia menemukan setitik petunjuk

Melihat titik merah yang berada dibandara jantung nya hampir meledak, tanpa ba bi bu dia membawa bawahannya mengobrak-abrik seluruh isi bandara namun tak kunjung menemukan sang kekasih

"TILDA SAYANG KAMU DIMANA, HEI SAYANG KAMU KEMANA" teriak stefan putus asa saat tidak menemukan keberadaan mathilda

Matanya merah, urat didahi dan lehernya menonjol, tangannya terkepal kuat menahan emosi kacau dihatinya

Bibir stefan bergetar "sayang kamu kemana sih" gumam stefan parau

Salah satu bawahan stefan menghampirinya dengan kepala tertunduk "maaf tuan kami tidak menemukan keberadaan nyonya"

Stefan menatap bawahannya nyalang "CARI LAGI BANGSAT" teriak stefan marah

Badan pria itu bergetar ketakutan "b-baik tuan" dia berlari meninggalkan stefan

"sayang aku pastikan kamu gak akan lama sembunyinya, setelah kamu ketemu jangan harap kamu bisa bebas berkeliaran diluar lagi, kamu hanya akan menjadi tahanan dimansion" ucap stefan dengan tatapan tajam namun tak lama kekehan keluar dari bibir sekainya

"sayang karena kamu yang memulai duluan maka jangan salahkan aku karena terlalu kejam" stefan tertawa keras dengan tatapan gilannya, saat dia mengingat wajah mathilda matanya memancarkan obsesi yang terlihat menyeramkan

Sexy figureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang