9

21K 929 0
                                    

Setelah sampai dihotel stefan memarkirkan mobilnya dan keluar kemudian ia berjalan kesamping mobilnya dan membukakan pintu untuk mathilda

Stefan mengulurkan tangannya dan disambut dengan baik oleh mathilda

Keduanya berjalan beriringan terlihat sangat serasi, banyak tamu undangan yang lain juga berdatangan

Keduanya menjadi pusat perhatian karena paras wajah mereka

Ada banyak yang memperhatikan keduannya tapi mereka tidak peduli, stefan berjalan lurus dengan wajah dingin sementara mathilda berjalan dengan anggun mengabaikan  tatapan iri dan cemburu wanita wanita kaya disekitarnya

diperjamuan tidak sedikit orang yang datang hanya untuk menggambil kesempatan untuk menjalin hubungan dengan orang yang lebih berkuasa

Salah satu pria menghampiri stefan dengan seorang wanita yang menggandeng tangannya

Wanita itu memakai gaun malam yang seksi memperlihatkan bentuk tubuh dan belahan dadanya, riasan wajahnya tampak glamor dan menor dengan perhiasan mahal ditubuhnya, sedangkan pria itu memiliki paras wajah pas pasan dengan jas mahal melekat ditubuhnya

"Siapa wanita cantik ini tuan stefan" tanya pria itu penasaran

Melihat tatapan pria itu stefan mendengus "pacar sekaligus calon istri saya" jawab stefan datar

Wanita yang sedari tadi menatap stefan dengan kekaguman diwajahnya cemberut "oh saya tidak tau jika tuan stefan sudah pacar" wanita itu tersenyum sedangkan hatinya merasa masam

Mathilda menatap wanita itu sambil tersenyum "apakah anda memiliki hubungan dengan pacar saya, kerabat, keluarga, atau teman" tanya mathilda tenang

Senyum diwajah wanita itu mendadak kaku "tentu saja tidak ada"

"Lalu kenapa pacar saya harus memberitau anda jika dia memiliki pacar" ujar mathilda lembut tapi tidak susah untuk mendengar nada sarkas saat dia berbicara

Wajah wanita itu merah ntah karena malu atau marah "t..tapi bukankah seharusnya ada kabar di internet jika bos perusahaan besar yang memimpin perusahaan stef's company memiliki pacar" ucap wanita itu sambil tersenyum

Mathilda tau wanita itu sedang mempertanyakan hubungannya dengan stefan dan dia menjawab dengan tenang

"Kau taukan ada yang namanya privasi, semua orang butuh privasi, bahkan untuk bos besar seperti stef, tidak semua rahasia, kebiasaan atau hubungan harus disebarkan di internet" sarkas mathilda

Kini wanita itu terdiam tidak menjawab pernyataan mathilda

Stefan menatik tangan mathilda lembut melewati tamu undangan yang lain

Setelah sampai diaula perjamuan stef menarik mathilda dan menyuruhnya duduk

"Sayang aku pergi kesana dulu ya" stefan mengusap pipi mathilda lembut kemudian ia berjalan meninggalkan mathilda sendirian disofa

Mathilda duduk sambil memimum jus yang stefan berikan, belum lama dia istirahat tamu tak diundang datang menghampiri mathilda

"Kenapa aku tidak tau kalau putri keluarga alveros yang sudah lama bangkrut itu memiliki hubungan yang begitu dekat dengan tuan stefan yang terhormat" kata wanita berpakaian seksi yang hanya mampu menutupi sebagian kecil payudaranya dengan bibir merah menyala itu dengan nada merendahkan

Mathilda memandang wanita itu "memang harus aku ngasi tau orang asing kalo aku punya hubungan sama stefan" tanya mathilda

"Ternyata setelah keluarga alveros bangkrut tuan putri yang dulunya sombong dan angkuh sekarang tidak lebih dari seorang wanita penghangat ranjang tuan stefan" ucap wanita itu saat melihat bintik merah dileher mathilda dari balik jas stefan tapi tak dapat dipungkiri dia sangat iri saat melihat sosok mathilda yang begitu indah dan sempurna baik rupa wajahnya ataupun bentuk tubuhnya

Bukannya marah dia malah terkekeh dan melihat ke sekeliling kemudian dia membuka jas stefan memperlihatkan dadanya yang lebih besar dari beberapa hari yang lalu, bahu Seputih salju dan leher ramping nya yang indah

"Tau gak setelah menjadi teman ranjang stefan dia menjadi begitu menempel padaku dan selalu ingin menyentuhku bahkan saat aku memasakpun dia masih menempel dan menolak untuk menjauh, ck ck ck, saat kami bermain diranjang dia begitu ganas dan liar, bahkan dia tidak ingin berhenti menyetubuhiku dan selalu minta jatah setiap hari, kau lihat tanda tanda ini, ada lebih banyak tanda merah dibagian bawahku" bisik mathilda sambil memperlihatkan bercak merah yangada disepanjang leher dan bahunya dan kemudian ia menutupnya kembali

Memang saat dimobil tadi stefan menghapus makeup yang menutupi cupang dileher dan dadanya, katanya sih biar orang tau jika dia miliknya

Wanita itu tersedak dan wajahnya memerah karena marah "dasar murahan" ucap wanita itu marah, niatnya ingin membuat mathilda kesal dan marah tapi malah dia yang hampir pingsan karena emosi

Bukan nya marah mathilda malah tersenyum "bukannya kamu punya banyak pasangan sex ya, bahkan direktur perusahaan kecil aja pernah jadi teman ranjang kamu, yang murahan itu kamu bukan aku, setidaknya hanya ada 1 pria yang menjadi teman mainku dan dia bukan orang sembarangan, dia punya koneski luas, perusahaan besar dan kekayaannya pun gak sedikit" mathilda tersenyum puas saat melihat wanita itu marah

"Cih bilang aja kamu iri karena banyak pria yang tertarik dengan tubuhku sedangkan kamu" wanita itu menatap mathilda jijik

Mathilda tertawa kecil "kenapa harus iri kalo tubuh aku aja 100 kali lebih indah" mathilda membuka jas Stefan dan memperlihatkan bentuk tubuh sempurnanya

Kini banyak pasang mata menatap keduanya, sedari awal banyak yang memperhatikan sampai mathilda membuka jas yang sedari tadi menutupi tubuhnya

Payudara mathilda menjadi sedikit lebih besar dari pada kemarin, mungkin karena dia minum formula pelancar ASI, leher indah dan bahu bulat yang memiliki banyak tanda merah, pinggang kecil, pinggul lebar, dan kulit seputih salju menyapa mata para tamu undangan, dari pertana kali mathilda masuk bersama stefan dia sudah menjadi pusat perhatian karena rupa wajahnya yang sangat indah dan memukau, seolah sang pencipta mencurahkan kesempurnaan duniawi hanya pada mathilda

Melihat suasana aula pesta berubah stefan mengikuti arah pandangan mereka dan matanya membulat saat melihat mathilda membuka jasnya kemudian ia melihat mata para tamu undangan yang menatap panas, lapar, cabul dari para pria dan tatapan iri, cemburu dan sinis dari para wanita

"Yaampun iri banget" ucap mathilda dengan nada alay mengejek wanita yang terpaku saat melihat bentuk tubuhnya secara langsung

Mata stefan menggelap dan wajahnya mengeras, dia berjalan dengan langkah lebar kearah mathilda

Melihat kedatangan stefan mathilda tersenyum mengabaikan wajah gelap nya

"Sayangg" mathilda menanggil stefan dengan suara mendayu dan bersikap manja

Hati stefan memeleh saat mendengar suara lembut mathilda, dia menarik pinggang ramping mathilda dan berbisik didekat telinganya

"Siapa yang menyuruhmu membuka jasnya hm" tanya stefan dengan suara serak

Bibir mathilda mengerucut dan meletakkan kepalanya didada kokoh stefan "tidak ada, tapi tante ini bilang kalo bentuk tubuhnya lebuh indah dari pada milikku, jadi aku membuka jasmu dan membandingkan tubuhku dengan miliknya" jari telunjuk mathilda membuat garis acak didada bidang stefan

Aula perjamuan hening saat stefan menarik tubuh ramping mathilda dipelukan nya dan mereka bisa mendengar suara lembut mathilda

"Pufff"

Sexy figureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang