3

36.2K 1.1K 26
                                    

Sinar matahari masuk melalui jendela dan menyirami wajah gadis berparas cantik dan menawan yang sedang tidur

kringggggggggggg

Jam weker berbunyi memecahkan kesunyian didalam kamar

Mathilda dengan malas mematikan jam weker dan bangun dari tidurnya

"Pagi nona ku yang cantik" simi tersenyum dan mendekati mathilda

"Nona anda memiliki misi hari ini" ucap simi

Mathilda mengangguk tanpa membuka kelopak matanya

"Nona cepat mandi, anda harus menyelesaikan misi hari ini" simi mendorong dorongan tubuh bulatnya dipipi mathilda dengan lembut

"Hm" mathilda bangun dari duduknya dan berjalan kearah kamar mandi dengan langkah gontai

Simi menggeleng kan kepalanya tampak tak berdaya

Setelah beberapa menit mathilda keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit tubuh indahnya, tetesan air mengalir dari wajahnya yang indah dan menawan melewati hidung mancung, bibir montok berwarna merah yang tampak seperti kelopak mawar yang baru mekar, kemudian melewati dagu, dan mengalir dilehernya dan akhirnya masuk kedalam handuk

Walaupun handuk tersebut menutupi area tubuhnya tapi tidak sulit untuk melihat sosoknya yang melengkung dengan payudara yang besar, bokong bulat nan montok, pinggang kecil dan pinggul yang lebar

Mathilda berjalan kearah kaca besar yang baru saja ia pesan kemarin, dia sedikit penasaran dengan sosok barunya karena setelah semua statistik nya dinaikan kelevel max mathilda langsung tidur tidak ingin melihat wajah yang telah disempurnakan oleh sistem

Mathilda terdiam saat melihat wajahnya sendiri dicermin, walaupun dulu dia terlihat sangat cantik tapi setelah statistik nya dinaikan kelevel max kecantikan nya bertambah 100 kali lipat

gadis dicermin berusia sekitar 19-20 tahun, gadis itu menunjukkan sosok yang ramping dengan keindahan yang bak diukir oleh sang pencipta dengan penuh perhitungan dan perencanaan yang lama sehigga menciptakan sebuah karya yang begitu indah, menawan dan memukau setiap makhluk hidup yang melihat nya, rambut hitam bergelombang yang sudah mencapai pinggang nya, mata nya memiliki kelopak ganda yang langka dan jernih, hidung mancung yang mempesona, dan bibir merah yang indah bak kelopak mawar yang baru mekar, gadis itu juga memiliki tinggi sekitar 175 cm cukup tinggi tapi sangat cocok dengan tubuh ramping nya

"Entah kenapa aku punya firasat buruk saat melihat wajahku sendiri" perasaan mathilda mulai tak karuan, disini lain dia sangat menyukai wajah barunya tapi disisi lain dia juga takut jika suatu hari nanti dia akan terjerat dengan para pemeran novel karena paras wajahnya

Setelah melihat wajah barunya mathilda berjalan menuju lemari pakaiannya dan menggambil baju oversize dan celana hotpants

Setelah memakai pakaiannnya mathilda berjalan keluar dari kamar diikuti simi

Hufff

Sekali lagi helaan nafas terdengar dari bibir seksi mathilda

"Aku nyari kerja dimana lagi yah" gumam mathilda

"Nona apa kau melupakan misi yang baru saja simi sebutkan? " simi menatap curiga kearah mathilda yang sedari tadi duduk dengan pikiran kosong

Mathilda terperanjat saam mendengar suara simi dan kemudiannia menatap simi yang melayang diudara

Mathilda tersenyum "aku hampir saja lupa jika kau tidak mengingtkan ku soal misi itu" mathilda tertawa sumbang saat melihat tatapan sinis simi yang terlihat kesal

Sexy figureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang