Pada bulan Oktober sinar matahari terasa begitu membakar kulit, teriknya sinar matahari membuat suhu terasa begitu panas
Hanya sedikit orang yang berkeliaran diluar dan ada sebagian orang yang tidak mau meninggalkan rumah mereka
Disupermarket seorang gadis yang tampak berusia 19-20 tahunan berdiri didepan mesin kasir melayani seorang pemuda yang sedang berbelanja
"Totalnya 100 ribu" gadis dengan nama teg mathilda grace.A menatap angka yang tertera dimesin dan fokus menyimpan semua belanja pemuda itu diplastik
Merasa tidak mendapatkan jawaban dari pemuda itu mathilda mendongak dan melihat pemuda itu sedang memandangi dadanya
Payudra mathilda berkembang pesat dan tumbuh menjadi cup D setelah ia berusia 18 tahun dan bahkan belum berhenti berkembang dan menjadi lebih besar saat dia berusia 20 tahun
Bahkan kulitnya pun seputih salju tapi tidak pucat bahkan ada rona merah muda yang tampak menawan
Mathilda memiliki paras yang sangat indah dan menawan dengan pesona yang tidak bisa ditolak
Walaupun dia memakai T-shirt putih longgar tapi tidak bisa menyembunyikan sosok nya yang melengkung dengan payudara yang menunjol melambung kedepan dengan bangga
T-shirt longgar yang dipakai Mathilda menempel ditubuhnya karena keringat sehingga menguraikan keindahan dan kebanggaan payudaranya yang terangkat tinggi
Garis leher yang menjuntai hingga kedada memperlihatkan belahan dada yang dalam dan payudra yang putih dan montok dikedua sisinya seperti batu giok yang halus
Mathilda menegakan tubuhnya, dan dahinya berkerut karena kesal "apakah kau ingin membeli sesuatu atau langsung membayar jika tidak ada lagi yang kau inginkan" ucap Mathilda dengan nada sehalus mungkin
mendengar suara Mathilda yang terdengar kesal pemuda itu tersenyum kaku "m..maaf kak, ini uang nya" pemuda itu membayar belanjaannya dan langsung pergi
Mathilda menggeleng kan kepalanya tak berdaya "gini amat punya body cakep spek bintang porno" gumam Mathilda pasrah
Kriettt
Terdengar suara berderit dari pintu belakang dan ternyata yang datang adalah pemilik supermarket
Bos Mathilda adalah seorang pria paruh baya dengan perut buncit, bos memandang mathilda dengan senyum dibibirnya
"Terima kasih atas kerja kerasmu, kamu pasti haus kan, ini minum dulu" bos menyerahkan sebotol air ditangannya dan menyerahkannya ditangan mathilda
Kebetulan mathilda memang sedang haus saat ini apalagi dengan cuaca nya sangat panas
Mathilda mengambil air ditangan bos "makasih bos"
Saat akan menarik tangannya, bos menahan tangan mathilda dan mengelus tangan mathilda
"yahh" bos tersenyum tapi matanya menatap lurus kearah payudra mathilda
Mathilda menahan niat nya untuk memotong tangan bos 'tahan mathilda tahan, ingat gajimu belum dibayar jangan biarkan kerja kerasmu menjadi sia sia'
Tapi sepertinya mathilda tidak dapat menahan emosinya saat melihat tatapan cabul bos
'Kirang ajar ni tua bangka, mangkin ngelunjak aja, okee udah fiks aku keluar'
Mathilda membuka tutup botol dan menuangkan air diatas kepala bos
"Air ini seharusnya digunakan untuk mencuci minyak diwajahmu dasar babi gendut" ejek mathilda
Takut bos akan melawan mathilda menggambil tasnya dan berlari keluar dari supermarket setelah puas mengejek bos
Setelah melihat kebelakang kosong barulah mathilda berhenti dan beristirahat dibawah naungan pohon