Happy reading hope you like it....!!!
Warn!! | Terdapat adegan yang mengarah ke kekerasan fisik, percobaan menyakiti diri, dan juga bunuh diri yang mungkin membuat sebagian pembaca tidak nyaman...|
Dengan langkah berat dan pikiran berkecamuk taehyun berjalan pelan menuju kamar nya.
Saat ini di rumah nya tak ada orang sepertinya ibu nya tengah keluar sedang kan ayah nya sudah berangkat bekerja.
Meski sedikit lega namun tetap saja taehyun khawatir akan reaksi orang tua nya kala mengetahui jika taehyun hamil.
Cepat atau lambat pasti orang tuanya akan mengetahui ini tinggal menunggu waktu saja.Harus jawab apa taehyun jika keduanya menanyakan tentang hasil pemeriksaan fisik nya nanti sampai mengetahui jika taehyun hamil, tak mungkin taehyun berkelit atau berbohong pasalnya orang tuanya bisa saja dengan mudah mendapat informasi sendiri jika taehyun bungkam.
Tentu hal itu akan jauh lebih buruk bagi taehyun jika mereka tahu ini dari orang lain karena bagaimanapun itu hanya akan berdampak negatif dan lebih negatif saja bagi taehyun juga bayinya.
Pasti mereka akan meminta taehyun menggugurkan nya agar tak menganggu masa depannya kemudian menjauhi beomgyu.
Bahkan mungkin taehyun akan semakin dibatasi dengan dunia luar.
Taehyun sudah cukup lelah untuk bertahan selama ini jika ditambah lagi maka sepertinya taehyun akan sampai pada batasnya apalagi kini ia tak punya tempat bersandar yang sejak dulu ia andalkan.
"Untung saja tidak ada orang setidaknya aku masih punya waktu untuk mencari alasan" ucap taehyun sembari merebahkan diri di atas kasur.
Bohong sekali jika taehyun berkata ia baik baik saja. Nyatanya saat ini ia sudah sangat ingin menangis bahkan mungkin menyerah.
Ia rindu dengan ibunya yang sudah berada di atas sana, taehyun lelah harus terus bertahan kala ia tak baik baik saja.
Kenapa ia harus hamil kenapa seorang anak datang kala ia mendapati beomgyu seperti ini kenapa harus disaat dirinya hampir berhasil memenuhi harapan orang tua nya masuk kuliah...
Kenapa dan kenapa terus berputar bak pertanyaan yang entah apa jawaban nya.
Haruskah taehyun terus berpura pura kuat seperti ini jika nyata nya pikiran buruk untuk menyerah terus mendatanginya.
"Kenapa rasanya lelah sekali ya..." Lanjut taehyun saat mulai menemukan posisi nyaman setelah terlentang di atas kasur.
Mungkin jika orang tua nya dirumah saat jni bisa taehyun pastikan ia tak akan bisa tidur seperti ini di atas kasurnya.
Bertemu langsung kedua orang tua nya setelah bertengkar dengan beomgyu belum lagi ia sedang membawa masalah baru bisa taehyun jamin bahwa hidupnya akan berakhir jika semua terbongkar.
Sepertinya sekali lagi ia harus pintar pintar untuk menyembunyikan semua bertingkah seolah semua baik baik saja dan melanjutkan hidupnya seperti sebelum sebelumnya.
Entah sejak kapan perlahan isakan terdengar makin jelas dari bibir taehyun hingga kini berubah menjadi tangis sendu.
Dipeluk nya erat perutnya sambil perlahan mengulang semua pertanyaan yang sejak tadi memutar diotak nya.
Tanpa disadari cukup lama taehyun menangis, sepertinya sudah berlalu sejak tadi hingga mata nya nampak sembab.
Saat menatap kaca dan melihat wajah kacaunya taehyun teringat akan saat terakhir ibunya.
Taehyun lelah dengan semua ini haruskah ia menyerah kemudian menemani sang ibu saja.
Lagi bayangan momen menyenangkan bersama sang ibu terus membayangi taehyun bersamaan dengan reaksi penolakan dari kedua orang tua nya yang mungkin akan sama seperti akhir bagi taehyun.
Perlahan taehyun bangkit mendekati meja nya mengambil cutter kertas kecil yang biasa ia gunakan untuk memotong kertas.
Pikirannya gelap saat ini memenuhi otak taehyun rasa takut menyelimutinya hanya terlintas kata mengakhiri semuanya.
Perlahan ia goreskan cutter itu melintang tepat pada pergelangan tangan hendak memotong nadinya.
Perlahan rasa panas muncul dari pergelangan tangannya kala tetes demi tetes darah mulai mengalir disana.
Sedikit penyesalan terbesit disana saat rasa sakit itu menghantam diri nya.
Ketika kesadarannya makin tipis taehyun mulai semakin takut bercampur dengan sedikit rasa ingin kembali.
Namun beberapa saat setelah nya perlahan tapi pasti taehyun mulai merasa tubuhnya melayang ringan rasa sakit itu tak lagi menganggunya.
Saat taehyun menjatuhkan cutter yang dipegangnya dan hampir merosot tiba tiba sebuah tangan menahan nya.
"Ibu..." Ucap taehyun lirih setengah terkejut.
"Ibu hiks taehyun kangen ibu taehyun capek taehyun pengen sama ibu aja disana..." Lanjut taehyun sembari mengenggam erat tangan ibunya.
Taehyun mungkin sudah mencapai batas diantara hidup dan mati nya hingga melihat sosok sang ibu yang sudah lama meninggalkannya.
Seolah bermimpi tapi terlalu nyata pengangan tangan nya saat ini.
Entahlah Taehyun tak peduli ia hanya tau ibunya sekarang disini menemani nya mungkin ingin menjemput di saay saat terakhir taehyun.
"Ibu... Tunggu bentar ya taehyun bakal nyusul ibu bentar lagi..." Ucapnya sembari menhuatkan genggaman tangan nya dengan sang ibu.
Sedangkan sang ibu hanya tersenyum singkat kemudian menggeleng.
"Sayang,, ibu ngerti kamu capek tapi ibu gak pernah ngajarin kamu buat nyerah... Apa ibu dulu pernah nyerah sama kamu pas ibu sendirian...?" Tanya sang ibu mengusap surai taehyun.
Taehyun hanya menatap sambil menggeleng pelan air matanya kembali jatuh.
"ibu tau kamu kuat kamu hebat,, kamu putra ibu bukan? dan sekarang dia lah yang masih butuh kamu. kalau kamu nyerah sama dia maka sama aja kayak kamu nggak sayang sama ibu karena nggak mau nerapin ajaran ibu... Dia nggak salah apapun dia juga satu posisi sama taehyun dulu,, kalau taehyun nyerah sekarang itu artinya taehyun bikin ibu sedih dan gagal..." Ucap ibu taehyun kini beralih mengelus perut taehyun.
Entah kenapa perkataan sang ibu menusuk hati kecilnya agar sadar.
Ia cukup menyesali semua sekarang.
Kenapa ia begitu egois kala hidupnya juga memberi kehidupan lain, mungkin taehyun berhak atas hidupnya berhak untuk mengakhirinya namun tidak dengan bayinya.
Bagaimana bisa ia mengambil hak untuk hidup dari anaknya.
Perlahan namun pasti taehyun menoleh kearah sang ibu namun bayangan sang ibu kini tak lagi disana.
Dengan panik Taehyun mencoba memanggil ibunya sambil bangkit hendak mencari nya namun tubuhnya tak lagi bisa beranjak.
Dengan putus asa taehyun berteriak memanggil nama ibunya dan menggumamkan kata maaf hingga akhirnya kesadarannya menghilang dari sana.
Tbc
See you next chapter....
KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Life || Beomtae
Fanfiction"Aku sayang sama kamu... Aku cinta sama kamu.. Dia bukan siapa siapa taehyun ah dia..." Ucap beomgyu mulai menjelaskan namun terpotong kala tiba tiba taehyun membungkam bibir beomgyu dengan ciuman. "Ayo putus hyung..." Ucap taehyun lirih tanpa melep...