Dengan napas terengah taehyun terbangun dari kasurnya.Dilihatnya pergelangan tangan nya yang masih utuh baik baik saja.
Sebersit rasa lega menjalar disana karena meski tak begitu jelas ia masih bisa mengingat apa yang barusan ia mimpikan.
Benar mimpi sepertinya karena terlalu banyak berpikir taehyun jadi bermimpi yang tidak tidak.
Namun dari mimpinya itu taehyun seolah mendapat sebuah dukungan kecil untuk bangkit.
Dalam hati ia berterima kasih pada ibunya yang sempat mampir dan menasihatinya lewat mimpi meski tak bisa taehyun pungkiri mungkin ini hanya bunga tidurnya, namun bagi taehyun ini adalah hal yang taehyun butuhkan meski hanya mimpi.
Kini taehyun memutuskan untuk berjuang ia tak akan menyerah ia akan berusaha keras mempertahan kan bayi nya.
Taehyun tak mau anaknya berakhir sama atau lebih buruk dari taehyun.
Mungkin taehyun sempat egois kala anaknya dalam keadaan yang hampir sama dengan dirinya dulu.
Seolah mengingatkan taehyun akan luka lamanya hingga ia lupa bahwa berhasil bertahan dan hidup sampai sekarang adalah anugrah terbesar dalam hidup taehyun.
Pasti bayinya juga hanya ingin bisa menjalani hidup nya tak lebih, taehyun tak berhak merebut itu dari bayinya.
"Aku akan berjuang dan hidup untuk kita mulai sekarang,, aku tak akan peduli dengan orang lain asal kita bisa bahagia..." Ucap taehyun menepis air mata dan keringat.
Setelahnya segera taehyun bangkit dari atas kasurnya kemudian keluar menuju ke ruang kerja sang ayah.
"Tenanglah taehyun kau pasti berhasil melewati ini menangis dan kalah bukanlah pilihan" ucap taehyun menyemangati dirinya.
Di bawanya kertas hasil pemeriksaan miliknya tadi kemudian ia hidup kan mesin scan dan komputer milik ayahnya.
Dengan sedikit merapikan kertas yang nampak kusut itu taehyun men scan ulang kemudian menyunting isinya.
Ia mengubah keterangan tentang kehamilannya dan menyisakan hasil tes biasa beserta semua stempel resmi dari klinik.
Tak lupa setelahnya ia print lalu lanjut melipatnya rapih dan ia masukkan ke dalam amplop.
Juga setelahnya membereskan ruangan sang ayah agar ia tak dicurigai.
"Setidaknya yang satu ini beres..." Ucap taehyun membawa amplop itu dan kembali ke kamarnya.
________________________
"Jadi sayang kita kemana malam ini..?" Tanya beomgyu pada taehyun.
Mereka kini tengah berada di mobil beomgyu yang melaju dengan kecepatan normal meninggalkan area rumah taehyun.
"Terserah hyung aja..." Jawab taehyun singkat.
"Sayang kamu marah ya,, maaf aku.. Soal tadi siang semuanya..." Ucap beomgyu terputus kala taehyun memegang pelan pipi beomgyu yang fokus menyetir sambil mencoba menjelaskan.
"Sshhhttt.... Gausah bahas itu aku gak pengen bahas itu mending kita nikmatin aja waktu ini berdua ya hyung... Pokonya malam ini aku mau puas habisin waktu sama hyung.." Ucap taehyun nampak penuh semangat namun tidak dengan air mata nya yang hampir siap tumpah.
Taehyun menghapusnya cepat tak ingin beomgyu curiga.
Sedangkan beomgyu hanya terus menggumamkan maaf sambil terus mengecupi punggung tangan taehyun mengira jika mungkin taehyun memang sedang tak ingin bertengkar saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Life || Beomtae
Fanfiction"Aku sayang sama kamu... Aku cinta sama kamu.. Dia bukan siapa siapa taehyun ah dia..." Ucap beomgyu mulai menjelaskan namun terpotong kala tiba tiba taehyun membungkam bibir beomgyu dengan ciuman. "Ayo putus hyung..." Ucap taehyun lirih tanpa melep...