Suara berderak rolling door yang di buka kasar menganggu taehyun dari tidur nya.Sambil membiasakan cahaya yang masuk ke pandangan nya taehyun mencoba bangun.
Selimut yang tadi menutupi tubuh nya merosot kala taehyun menyandarkan bahu nya untuk duduk tegak.
Ringisan kecil terdengar kala posisi nya sudah benar benar terduduk. Membuat nya sadar jika tubuhnya terasa remuk saat ini.
Mencoba menatap sekitar kini taehyun yakin bahwa ia sama sekali tak mengenali tempat itu.
"Dimana dia,, apa yang terjadi" tanya nya.
Merasa pusing karena kepala nya yang tiba tiba berdenyut nyeri kala mencoba mengingat kembali apa yang terjadi padanya semalam.
Sekilas bayangan bahwa ia mencium dan menghabiskan malam panas terlintas agak samar.
Kilasan itu menghampiri nya mengingatkan taehyun bagaimana ia menghabiskan malam dengan cukup brutal namun tak bisa ingat jelas dengan siapa.
Menyisihkan semua pertanyaan nya taehyun mencoba melihat ke sekitar.
Sebuah ruang kecil yang terkesan seperti kamar minimalis,, dengan sebuah kasur yang menjadi tempat taehyun berada saat ini.Di seberangnya ada sebuah meja kerja yang menyambung ke cermin di tembok. Dan juga sebuah kulkas kecil yang tak taehyun tau apa isinya.
Di sebelah kanan taehyun ada sebuah pouch cushion seukuran kursi tunggal yang mana di atas nya tersampir asal sebuah kemeja juga jas. Sementara di lantai kemeja milik taehyun dan beberapa hal lain berserakan acak.
Taehyun baru sadar jika dirinya hanya mengenakan kaos oblong putih dengan bawahan berupa celana pendek dalaman nya saja.
"Aku tidak mungkin menghabiskan malam dengan orang secara acak bukan..." Tebak taehyun.
Taehyun mencoba mengurutkan ingatan terakhirnya.
Dari meninggalkan acara kelulusannya kemudian pertemuan keluarga lalu toilet.
Taehyun hanya bisa mengingat sampai sana. Hal terakhir yang masih taehyun ingat adalah jay.
Namun melihat tempat ini jelas sekali jika tak mungkin ia bersama jay semalam.
"Lalu siapa.." Pikir taehyun.
Kala masih berkutat dengan kebingungan nya. Tiba tiba sebuah suara pintu yang terbuka mengejutkan taehyun.
Dari balik pintu kaca yang tadinya taehyun kira jendela itu datang seorang pria berperawakan hampir sama seperti taehyun namun nampak lebih dewasa.
dengan wajah yang menatap nya terkejut. Pria tadi menutup pintu itu dan mendekat ke arah taehyun.
"Ah kau sudah bangun? Perlu sesuatu?" Tanya nya.
Seolah tak menunggu jawaban taehyun pria itu kembali melanjutkan kalimatnya "Aku punya beberapa pereda mabuk di kulkas kau bisa meminumnya jika mau aku harus berjaga di depan".
Taehyun yang baru sadar kondisi nya yang agak terbuka dengan tanda kebiruan yang terpampang jelas reflek menarik selimut hingga menyisakan wajah nya mengundang kekehan pelan dari pria yang ada di depannya.
Setelah nya dengan langkah yang agak terburu buru pria itu berbalik untuk keluar dari pintu dimana ia datang tadi setelah mengambil kemeja dan jas yang berada di atas pouch cushion.
"Dasar bocah,, kau benar benar bertindak semau mu..." Oceh pria itu.
Mengumpulkan kemeja dan jas yang di pungut nya kemudian membawa nya pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Life || Beomtae
Hayran Kurgu"Aku sayang sama kamu... Aku cinta sama kamu.. Dia bukan siapa siapa taehyun ah dia..." Ucap beomgyu mulai menjelaskan namun terpotong kala tiba tiba taehyun membungkam bibir beomgyu dengan ciuman. "Ayo putus hyung..." Ucap taehyun lirih tanpa melep...