Warn!! | Beberapa adegan dalam chap ini mengandung kalimat dan tindakan kasar mengarah ke seksual explicit yang mungkin membuat sebagian pembaca tidak nyaman...|
"Sshhh...."
Mendengar suara yang tanpa sengaja keluar di sana membuat jay tersenyum menang.
"Kau tahu tuan kang.." Ucap jay berbisik dengan pelan seolah bertanya.
Mendengar namanya disebut taehyun menatap balik jay. Tatapan nya terlihat penuh amarah,, Merasa kesal namun tubuhnya justru merespon sebaliknya.
"Kau benar benar sama sekali tak berubah.. Masih sama seperti terakhir kali" Lanjut jay.
Mendengar pernyataan jay barusan membuat taehyun sedikit heran namun saat ini ia tak punya waktu untuk itu.
Dengan agak kasar jay mengunci kedua tangan taehyun ke atas mencoba menahan nya agar tidak terlalu banyak bergerak sementara tangan lain jay membuka atasan kemeja taehyun di sana.
berusaha sebisa mungkin menarik kawarasan nya untuk menolak nyata nya tubuhnya kalah dengan pikiran nya.
"Apa maksudmu.. Shh.. Apa maksudmu dengan terakhir kali" tanya taehyun penasaran juga mencoba mengalihkan jay.
Namun jay yang seperti sudah ahli dalam hal ini malah menjawab pertanyaan taehyun sambil berhasil menarik turun setengah kemeja taehyun memamerkan pundaknya yang mulus.
"Wah kasar sekali,, kau benar benar tak ingat. Sungguh menyedihkan sekali kau tak mengingat ku" ucap jay membuat raut sedih.
Taehyun menatap gusar. Dia benar benar dalam posisi gawat. Jay sepertinya cukup serius dan taehyun sendiri tak yakin seberapa jauh ia bisa bertahan kala tiap kulitnya bertemu sapa dengan tangan dingin jay rasanya seperti tubuhnya makin terbakar menginginkan sentuhan.
"Hhh.. Jangan meracau.. Kita bahkan baru sshhh.. Baru bertemu" balas taehyun.
"Inilah yang kusuka dari mu. Kau selalu percaya diri. kau sendiri yang terus meracau tak jelas namun kau malah mengatai ku"
Setelah mengatakan itu jay menyentak dagu taehyun dan mengambil bibir nya.
Dengan sedikit perlawanan di awal namun tak bertahan lama pada akhirnya sang empu luluh dan mulai mengikuti alur yang jay buat seolah mulai terlena.
Tangan jay langsung menahan pinggang taehyun menahan nya agar tidak semakin merosot kala ciuman tadi semakin dalam.
Taehyun mencoba menarik pikirannya agar sadar. Meskipun sebenarnya ia benar benar sudah kepalang tanggung termakan nafsu saat ini.
Sebisa mungkin taehyun mendorong tubuh jay memberikan penolakan agar jarak diantara semakin jauh meskipun sebenarnya sama sekali tak memberi efek.
Justru perlawanan taehyun itu membuat jay semakin terburu buru untuk menjelajahi taehyun saat itu tanpa peduli jika mereka masih di tempat umum.
Saat tangan jay beralih turun untuk menarik celana taehyun tiba tiba sebuah suara menginterupsi kegiatan keduanya. Membuatnya taehyun langsung terduduk di lantai memalingkan wajah nya saat jay menoleh dan terkejut lantas melepas tangan nya dari taehyun.
"Ah maaf " ucap seseorang yang tadi hampir masuk kesana namun langsung menunduk dan pergi lagi.
Kepala taehyun berdenyut keras namun syukurlah ia lepas dari sana. Memanfaat kan itu taehyun pun berdiri beranjak pergi dari sana sebisa mungkin menjauh.
Tanpa peduli penampilan nya taehyun turun dengan tangga darurat melupakan lift yang saat ini mungkin hanya akan membuatnya terjebak kembali.
Lagipula tangga darurat yang taehyun lalui langsung mengarah ke luar gedung. Hal itu akan mempermudah taehyun untuk pergi dari sana.
![](https://img.wattpad.com/cover/358136189-288-k389392.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Life || Beomtae
Fanfiction"Aku sayang sama kamu... Aku cinta sama kamu.. Dia bukan siapa siapa taehyun ah dia..." Ucap beomgyu mulai menjelaskan namun terpotong kala tiba tiba taehyun membungkam bibir beomgyu dengan ciuman. "Ayo putus hyung..." Ucap taehyun lirih tanpa melep...