Double up nih mumpung lagi lancar semoga kedepannya lancar terus sampai ending doain ya...
Jangan doa aja tapi klo bisa vote komen juga boleh biar makin semangat buat nerusin ini...
Happy reading hope you like it....
Taehyun berjalan gontai menuju ke mobil hueningkai.
Raut nya nampak tak bersahabat dan sangat lesuh berbeda sekali saat pertama masuk.
Dibuka nya pintu mobil kai kemudian masuk dan dipasangnya seat belt dengan tangan yang lumayan tremor.
Melihat gelagat temannya yang nampak aneh sejak keluar dari klinik membuat hueningkai sedikit bertanya tanya namun mencoba menunggu temannya itu untuk menjelaskan lebih dulu.
Beberapa setelah berhasil memasang seat beltnya taehyun hanya diam sambil tetap memegangi sebuah amplop putih yang diperkirakan adalah hasil tes fisik nya barusan.
Lelah menunggu taehyun hueningkai mencoba membuka suara.
"Hyun... gimana? Kok muka lu kek lu abis divonis mati aja sama dokter" Ucapnya setengah bercanda mencoba mencairkan suasana.
Namun taehyun masih hanya diam disana.
"Hyun gausah kek drama korea dong,, ga lucu tau ga.. lu gak beneran divonis mati trus mau bikin surat wasiat sama pamit kan?" Lanjut kai namun taehyun masih kekeuh dengan diamnya.
Hingga saat hueningkai hendak membuka suara untuk ketiga kalinya taehyun dengan pelan memanggil nama nya di iringi isakan kecil.
"Kkhaiii... Hiks.." Isak taehyun.
Mendengar ini lansung saja kai panik mengira jika candaan nya berlebihan atau mungkin malah yang ia katakan benar terjadi.
Ya tuhan sungguh tadi dirinya hanya bercanda tak benar benar ingin sahabatnya itu mati seperti di drama yang ia tonton.
"Eh.. Eh Hyun, jan nangis gue bercanda doang tolong.." Panik kai sambil mencoba menenangkan taehyun.
"Kai gue abis,, gue beneran tamat sekarang hiks..." Ucap taehyun di sela tangis nya yang makin menjadi.
Kai disana masih sedikit tertegun dengan taehyun yang tiba tiba mengatakan itu dan semakin menangis.
"Hah.. Hyun.. Gimana? Coba tenang hyun jan nangis dulu gue ga ngerti" ucap kai sambil mengusap pundak taehyun mencoba membuat nya lebih tenang.
"Gue abis udah... Hiks.. Semua nya selesai" ujar taehyun sebelum melempar asal amplop putih yang sedari tadi dipegang nya ke atas dashborad mobil dan menyenderkan kepala nya disana lanjut menangis.
Hueningkai yang merasa sedikit peka mengambil amplop yang sudah terkelupas segel nya mencoba membaca isinya.
Padahal ini cuman hasil tes fisik formalitas untuk menyatakan kondisi fisik seseorang sehat tapi kenapa taehyun sampai menangis.
Pikiran kai sedikit berputar ke arah candaan nya tadi namun sangat tak mungkin bukan,, ini kehidupan seseorang bukan naskah scenario yang bisa ditulis ulang sesuka hati penggarang nya.
Namun setelah membaca isi dari surat itu kai kembali tertegun dan menatap temannya itu iba.
Bagaimana bisa alur hidup senaik turun ini.
Meski tak percaya namun bukti yang ia pegang terlalu valid untuk ditolak, sekarang ia jadi mengerti alasan mengapa teman nya itu bersikap seperti ini.
"Hyun udah jangan nangis,, tenangin diri dulu ya.. Nangis ga akan nyelesain ini" ucap kai pelan begitu menenangkan.
"Gue udah nyerah kai ga tau lagi kedepannya mau lanjut gimana,, atau malah gak akan ada kedepannya buat gue" balas taehyun lirih sedikit terkekeh menertawakan nasibnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Life || Beomtae
Fanfiction"Aku sayang sama kamu... Aku cinta sama kamu.. Dia bukan siapa siapa taehyun ah dia..." Ucap beomgyu mulai menjelaskan namun terpotong kala tiba tiba taehyun membungkam bibir beomgyu dengan ciuman. "Ayo putus hyung..." Ucap taehyun lirih tanpa melep...