Luka yang ku sembunyikan ini terlalu banyak, hingga rasanya sangat sulit untuk aku jelaskan!
____________
Aby bangkit dari posisi berbaring nya, rasanya tubuh Aby serasa keram. Aby sedikit meregangkan otot-otot ditubuhnya.
Lalu Aby mencari keberadaan handphone nya yang ternyata tidak ada.
"Hp gue dimana?"
Entah bertanya pada siapa, Lalu Aby menggeledah seisi ruangan kamar nya. Tapi tetap tidak ada. Aby terdiam cukup lama mengingat-ingat dimana terakhir ia meletakkan handphone nya. lalu setelah nya Aby teringat ia meletakkan nya disaku celananya, atau bisa saja handphone nya terlempar dan hilang. Sekarang bagaimana cara Aby menghubungi Safani kalo begini.
Akhirnya Aby mendudukkan dirinya kembali, mendadak dadanya terasa sesak lagi, setiap Aby merasa panik atau lelah Aby selalu merasakan dadanya sakit.
"Fani gue butuh lo"Aby memejamkan matanya entah pingsan atau tertidur.
Dalam keadaan setengah sadar entah kenapa Aby bisa melihat sosok seorang gadis yang tersenyum bahagia.
"Aku seneng banget bisa jadi pacar kamu, ternyata rasanya bahagia banget"gadis itu tersenyum manis.
Lalu setelah itu gadis itu melirik Aby dengan senyuman nya yang tak pernah luntur.
"Kamu juga bahagia, iya kan by?"
Sekarang Aby tau sosok gadis cantik itu adalah Safani, kekasihnya.
Tanpa sadar Aby menggelengkan kepalanya. Safani yang melihat itu melunturkan senyuman nya.
"Kenapa?"Tanyanya.
"Kamu gak bahagia?"
Tapi lagi-lagi yang Safani dapatkan hanya gelengan kepala Aby.
Safani berjalan mundur dari hadapan Aby, perlahan air matanya terjatuh.
Sedangkan Aby tidak bisa berlari mengejar Safani, rasanya kakinya terasa kaku tidak bisa bergerak. Aby berteriak untuk menyuruh Safani berhenti tapi nyatanya sia-sia, sosok itu telah menghilang dari pandangannya.
Saat semua orang berlarian keluar untuk makan siang di jam istirahat, lain hal nya dengan Safani yang berdiri tepat di depan pintu kelas Aby.
Berulang kali Safani mencoba menghembuskan napasnya panjang. Berharap bisa mengurangi rasa gugup yang tiba-tiba melanda hatinya, Safani baru pertama kali mengunjungi kelas Aby dari semenjak mereka berpacaran, biasa dulu Aby yang akan pergi ke kelas nya untuk minta belajar bersama, meskipun mereka beda jurusan.
Safani meremas rok nya gugup, orang-orang yang akan masuk atau keluar kelas menatapnya aneh. Ditambah siapa sih yang tidak kenal dengan Safani, murid yang sudah dikenal banyak orang karna kenakalannya selalu datang terlambat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABYANDRA'AS (END)
Teen Fiction"Gue cuman minta lo buat ga pergi, apa gitu aja sulit buat lo turutin!" "Harus sampe kapan aku terus yang harus nunggu? Aku cape Aby cape!" "Tinggal diem lo bilang cape?" "Aby tolong jangan mempersulit keadaan" "Lo yang mempersulit keadaan, gue cuma...