BAB 6 : makam keramat

39 15 6
                                    

Keputusan nekad yang di buat Lena sebenarnya kurang di setujui Arin.namun bagaimana lagi , Lena adalah orang yang bernafsu dalam urusan uang .
Jauh berbeda dengn Arin yang serba secukupnya .

Entah apakah Lena sudah memikirkan akibat atau resiko nya.Arin tidak ingin terlalu dalam mencampuri urusan Lena.
Meskipun selama ini Arin selalu tahu kalau Lena sering di bohongi teman yang lainya.
Selagi Lena tidak meminta bantuan  Arin , Arin hanya diam saja.

Apalagi saat ini , Lena dalam kondisi sedang goyah.mungkin dia berfikir butuh jalan cepat .

Ritual yang dimaksud oleh Lena belum bisa dilaksanakan selama perlengkapan nya belum terpenuhi.

Disela sela menunggu waktu tiba.Arin ingin memenuhi keinginan Zia dan kawan kawannya untuk naik ke gunung karang sekedar ber wisata.

Arin sudah berbicara dengan Abah Ipul dan abah Ipul pun setuju mengantar anak anak mendaki sampai puncak.

Kali ini Lena dan Joni tidak ikut karena harus mengurus banyak hal.
Hanya Arin.Zia ,Elang dan kedua kawan Zia.Ryan dan Donna.
Mereka pelajar sahabat Zia dari kota Tangerang.

Semua persiapan sudah lengkap.rencana mereka akan mendaki pada siang hari dan akan bermalam dipuncak sebelum paginya Turun setelah mandi di air terjun dipuncak.
Abah Ipul sudah mengatur rute nya.
Kebetulan hari itu Abah tidak sedang mengawal maahasiswa dari tempat lain.

Zia terlihat begitu bersemangat

"Mah....kita kan nginep semalam di puncak.bawa selimut kaga ? Tanya Zia.

"Bawa kain saja.selimut ketebelan .yang penting jaket dan kaos kaki.gak dingin juga."jawab Arin.

Ryan dan Elang terlihat sibuk menyusun perbekalan dan tenda untuk tidur .

"Kayak mau pindah "Elang bergumam.

"Cuma tenda doang dan cuma semalam.Donna sering mendaki sampai satu minggu.sudah seperti transmigrasi"ujar Ryan.

"Gua suka ke gunung.tapi kalau nginep sebenere gua malas."Elang menenteng tas yang isinya makanan ringan

"kenapa Lang ?elu takut .seru kok."
Donna ,si cntik bermata sipit itu berseloroh.gadis itu memang sudah terbiasa mendaki .Gunung karang tidak seberapa tinggi.hanya mungkin daya tariknya adalah kekuatan magis yang terkenal di seantero jawa.

"Takut sih kaga.tapi gua gasuka sepi."

"Sama saja dul."Zia melempar adeknya dengan sendal.

"Tapi gua pernah ke puncak karang .tapi siang.gp sih malam juga .siapa tahu dapat wangsit "

"Heeuuhhh....otak Elang wangsit mulu." kata Donna.

Arin melihat semua sudah siap.

"Ok anak anak...kita berangkat."

"Siappp....mamaaaaaah "
Kompak ber empat memberi jawaban.

Semua kawan Zia dan Elang selalu di anggap anak oleh Arin.sehingga mereka betah dan selalu menganggap Arin sebagai mamah nya juga.

*******
Puncak gunung karang terlihat menantang dari kejauhan.
Gagah dan menjulang mewakili betapa kuatnya masyarakat Banten yang terkenal sakti di jaman dahulu.
Berjajar dengan gunung pulosari yang tak kalah mistis.
Konon pada jaman kemerdekaan , Bapak proklamator pernah singgah di puncak gunung karang dan ber meditasi.

Hari itu Lena tidak ikut rombongan.
Lena sedang sibuk dengan pekerjaanya dan dia juga punya urusan sendiri dengan Abah Ipul tentang sebuah ritual pemujaaan.

RITUALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang