Bab 16 : pria dalam mimpi.

30 7 2
                                    

Masih pada ketegangan antara penagih hutang koprasi dan Arin serta Zia.

"Enak banget ngomong.kalau gak mampu bayar, jangan minjam."kata kolektor dengan suara keras.

Mendengar itu ,Emosi Arin memuncak.
"Bang...yang saya pinjam uang koprasi ,bukan uang anda.lagipula kalau saya banyak duwit ,gabakal saya pinjam.emang nya saya bego.begini saja dah...koprasi anda ada badan hukumnya tidak.ada visi. Dan misinya kaga.saya lihat koprasi tempat anda bekerja cukup besar dan ternama.pasti ada peraturannya.masa koprasi besar gada toleransi dan solusi.visinya mau membantu rakyat apa matiin rakyat.cara anda menagih sangat kasar jauh dari visi perusahaan anda.

Kolektor terlihat merah wajahnya "ibu ini saya tagih malah berdalih.bukanya bayar.

Arin menggebrak meja dengan keras."anda menagih seperti menagih nasabah bank keliling .gak sopan dan kasar.juga memaksa seperti bukan koprasi yang punya badan hukum.harusnya ada solusi bang.bukan memaksa .
Mau di bayar ya sabar.kasih solusi .
Kalau abang gak terima dengan kata kata saya ,suruh kesini manager nya.

mendengar keributan itu ,Zia keluar dari dalam.

"Wee....si om ini mau nya apa.kalau gada tinggal laporan om.bukan duwit om juga kan.?
Kalau nagih dengan kasar begitu ,kita juga bisa kasar.
Zia menyingsing kan lengan bajunya sehingga kedua bahu yang ber tato burung gagak terlihat.

Dari dalam.Ryan keluar sambil menenteng celurit ukuran sedang.

"Waduh....Arin menggaruk kepalanya.

"Mau sabar atau mau cepat neeh ?

Pria kolektor itu sedikit mengendur.di seperti takut dengan reaksi Arin dan anak anaknya.

*keluarga apa ini "

"saya minta tempo bang.saya pasti bayar asal sabar.ok."

"Yaudah ..saya tunggu di kantor."akhirnya kolektor itupun pergi dengan rasa takut.

Setelah kolektor berlalu.Arin dan Zia saling pandang dan tertawa .

"Busetttt ahahhaahah"....

"Padahal Ryan keluar bawa celurit. karena mau nebang pisang !!ujar Ryan kawan sekolah Zia .

Arin memukul jidat nya sendiri.
"Biang bener bikin kerusuhan."

"Dia juga gak sopan .Zia kan jadi kesel "kata Zia dengan nada masih marah.

"Yasudah....mamah dan Elang mau ke pelabuhan Karangantu .mau beli ikan Asin."Arin merogoh kanrongnya dan melihat layar ponselnya.

"Kirain mau ke keraton.!.

"Gak...mau ke pelabuhan saja.kaliyan di rumah saja ya "Arin menyambar jaketnya.

"Siap mamah....serentak suara Zia ,Ryan dan ketiga lainya menyahut .

Arin tertawa dengan tingkah kawan kawan Zia yang selalu kocak ini.
Elang baru tiba dengan motornya.setelah minum dan berganti pakaian diapun siap pergi dengan Ibu nya.

"Karangantu mah...lewat kota atau lewat sawahluhur.?.Elang memberi opsi rute jalan yang akan di lewati .

Sawahluhur dek.enak bwt ngebut "jawab Arin..

"Hedeuuhhhh....emak gue ini suka ngebut bae "Elang berdecak decak.

*******

Karangantu adalah pelabuhan tua peninggalan penjajah belanda di pesisir pantai Banten.
Letaknya tak jauh dari keraton kasepuhan Banten.dan Klenteng China yang sudah Tua .

RITUALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang