Bab 15: Aura kegelapan

27 7 0
                                    

Arin melihat semua tumbuhan yang ada di kebon begitu subur.tanah ciomas memang subur
Dia juga sudah mengumpulkan apa yang akan dia bawa pulang.yang pasti sayuran.

"Ini berarti minggu depan panen Rin"kata Lena.

"Iya.kau sudah menghubungi pelangganmu kan ?tanya Arin.

Lena mengangguk."sudah...nanti pas panen aku kesini .

"Baguslah..."Arin memandang semua pohon yang menjulang .teduh dan dingin.

"Len.aku capek.kita selonjor dulu ke saung yuu "ajak Arin yang terlihat mengantuk.

"Ngantuk kamu.? Begadang saja sih "ujar Lena seraya mengikat kantong plastik berisi melinjo muda dan daunya

"Namanya juga ngantuk."Arin ngeloyor menuju saung

"Kang Opik, ada bantal gak disaung.Arin ngantuk "teriak Lena pada Opik

Opik terlihat datang tergopoh gopoh."ada Mbak ada...bentar.
Opik naik ke saung dan Mencari bantal untuk Arin tiduran.

Semalam Arin memang begadang dengan Elang.dan sekarang dia merasa sangat mengantuk.
Apalagi suasana kebon yang sejuk dan dingin.menambah ke asikan untuk bersantai.

"Mbak Lena kalau mau tiduran silahkan..istri saya sedang masak buat makan kita nanti .masakan kampung mbak "Opik menjelaskan sembari membersihkan alas tikar.
Arin merebahkan diri dengan santai.

"Len..aku molor dulu ya ,bentar .ok "Arin terlihat begitu damai.

"Yasudah molor saja kamu.aku masih pengen berkeliling kembali menelpon kostumer."kata Lena.

Arin mengacungkan jempolnya .
"Ok..sip..."

Lena kembali turun dan duduk di bangku di bawah pohon rambutan.dia sibuk menelpon beberapa orang berkenan dengan usaha bisnis nya.
Arin sendiri terlihat sudah menutup mata meskipun belum terlelap tidur.

********
Sesaat Arin seperti antara tidur dan tidak.

Dia melihat ruangan seperti kamar pemujaan.
Di dinding kamar ada tergantung jerami berbentuk boneka manusia yang di bungkus kain putih.
Lalu Arin juga melihat meja pendek bulat yang di atasnya berserakan foto foto kecil.
"Apa ini"
Mata Arin melihat tengkorak di pojok.dan melihat mangkok berisi cincin dengan batu yang berwarna warni.

Arin terkesiap saat melihat dua orang pria duduk berhadapan.
Satu pria bertubuh pendek dengan pakaian serba hitam dan memegang boneka kecil.
Pria yang satunya lebih membuat Arin terkejut.

Opik.....kang Opik....

Arin terkejut dan tersentak.dia seketika terbangun dari tidurnya yang misterius.
Dia duduk dengan cepat dan matanya berkeliaran melihat sekeliling.

Apa arti mimpi tadi.kang Opik dan seorang dukun.
Arin mencari cari keberadaan Lena dan yang lainya.

Firasat apa ini.Arin merogoh kantong jaketnya .memungut dua kuntum kuncup melati dan memakanya.

"Aku akan tahu jawabannya nanti "gumam Arin.

Arin masih duduk dan menenangkan diri.lalu diapun bersikap wajar dan keluar dari saung menyusul Lena.

Terlihat Lena masih asik dengan ponselnya.
Melihat Arin datang ,diapun mematikan ponselnya.
"Lumayan Rin tidur 20 menit "

Arin menggaruk kepalanya."ho oh.lumayan lah.

RITUALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang