Bab 12: Siluman Ular

48 10 2
                                        

Pintu Gua tidak terlalu besar,bahkan saat masuk mungkin harus sedikit merunduk.
Arin dan lena hanya menunggu diluar Gua.
Mereka duduk di atas batu yang berjajar di bawah pohon.udara malam dingin mencekam.

Arin merapatkan jaketnya .
"Dingin cuy....."

Lena menoleh sambil tertawa kecil
"Pelukan yuu'

Arin memukul kepala Lena."pala mu kotak tuh....setan.

"Ahahahahaha.....setan ada di dalam "Lena tertawa.

"Ssstttt....diem..kamu ketawa ntar setanya gagal keluar."Arin kembali memukul kepala Lena.

"Adeeuuhhh....puas kau pukul aku Rin "

"Udah diam...kita tunggu yang dari dalam."ujar Arin.

Mereka saling pandang dan nyengir.ada takut.tegang namun juga perasaan kocak.

Tak lama berselang Arin seperti menangkap suara dari dalam.diapun segera menyenggol tangan Lena.

"Len...dengar gak suara dari dalam."bisik Arin.

Lena terkaget.diapun sedikit agak bingung.
Arin Meletakkan jari telunjuknya di bibirnya.perlahan menarik tangan Lena dan melangkah hati hati mendekati pintu Gua.

"Rin....ada apa ?.bisik Lena.

"Ssttt.....ada suara dari dalam.

Lena terhenyak.seketika telapak tangannya dingin.
Dan benar ,tak lama terdengar suara teriakan Shanti dan suara aneh lainya.

"Ayo masuk "Arin menyeret Lena.
Lena menahan tarikan tangan Arin.
"Ntr rin.apa boleh kita masuk.?

Arin kembali menarik tangan Lena."sudahlah ayo masuk.jangan jangan terjadi sesuatu dengan Shanti.dengar gak dia menjerit tadi "!

Lena mengangguk "takut Rin ..

Arin terlihat kesal "heehhh....gausah banyak omong.ayo....

Arin dengan paksa mengajak Lena memasuki Gua.dengan senter kecil ditangan mereka melangkah hati hati mencari arah suara Shanti .

"Disana Rin". Lena menunjuk ke satu arah.
Bergegas Arin berlari ke arah suara Shanti berteriak.
Saat mereka tiba di suatu ruangan yang hanya disinari lampu minyak, Arin seketika jantung nya hendak berhenti berdetak.
Sedangkan Lena berlari mendekati Shanti yang terjatuh pingsan.
Sementara Abah Ipul duduk bersila dengan mata terpejam dan keadaan berantakan.
Posisi tangan Abah seolah menyembah pada sosok didepanya.

"Ada apa ini "Lena memeluk Shanti .

"Lena...kau lihat sosok didepan Abah ? Tanya Arin pelan.

Lena celingukan."sosok apa ?

"Oohh...."Rupanya Lena tidak bisa melihat perwujutan makhluk mengerikan di depan Abah.
Namun Arin heran.kenapa dia bisa melihatnya dan tidak takut.

"Len....bawa Shanti ke pinggir atau keluar...

"Kamu mau apa Rin ? Sosok apa ? Tanya Lena panik

"Diam...diam..dia marah...cepat seret Shanti keluar.aku coba kendlaikan Abah."Entah darimana Arin tiba tiba bisa seberani itu.

Lena kebingungan dengan sikap Arin,namun dia yang ketakutan hanya menurut saja.dengan susah payah Lena menyeret tuhhh Shanti menjauh dari ruangan.

Arin berdiri menatap sosok besar di depanya.
Agak samar namun sangat jelas
Wanita dengan tubuh setengah ular .tapi tidak berwarna hijau melainkan hitam.
Wajahnya terlihat marah dengan taring yang terlihat seperti menyeringai

RITUALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang