Bab 23 : sebuah Jalan.

35 7 0
                                    

Ada penyesalan dalam diri Arin saat melihat kondisi Elang.
Badan Elang kelelahan dan panas tinggi.Arin sangat khawatir.
Elang seperti habis mengeluarkan banyak tenaga .

"Dek...apanya yang sakit ?tanya Arin.

Elang menggeleng "hanya lelah saja mah.Elang gak apa apa kok.
Tenang saja...orang itu gak bakal berani lagi ganggu mamah "

Arin memegang tangan Elang "maafin mamah ya dek.mamah sudah menyeret kamu dan Zia ketempat yang berbahaya.mamah juga gatau kenapa semua jadi begini .

Elang tersenyum "sudah jalanya seperti itu mah .ya kalau bisa di hindari berhubungan dengan orang orang yang suka bermain ilmu ilmu hitam.

Kata kata Elang seketika menyentak hati Arin.
Benar ..dia harus menjauhi orang orang ini termasuk Lena.
Arin harus punya pendirian sendiri.punya kesibukan sendiri.
Jika Lena sadar dan ingin menempuh jalan yang baik, Arin tidak keberatan menolong.
Tapi jika terus berkubang dengan hal hal mistis , Arin juga gamau.

Elang benar....Arin harus segera mencari jalan terbaik untuk dirinya.

"Makasih ya nak....mamah janji akan memperbaiki semua "ujar Arin.

Tidak ada yang didapat Arin selama ini kecuali hal hal aneh dan menjijikan.
Arin mulai berfikir.membersihkan dirinya dari semua energi negatif yang melekat padanya.

"Sudah mah.santai saja.nanti kita buang bareng bareng "Elang duduk bersandar dengan wajah masih Pucat.

Zia baru datang dengan tiga bungkus nasib padang untuk makan siang.

"Makan saja.makan...makanya jangan percaya yang begituan.akibat ny gak bagus."Zia sok berceramah.

Tapi memang benar kata Zia ,semenjak mengenal dunia per goib an ,hidup Arin makin gak jelas dan makin belangsak.
Gada titik temu.Arin mulai berfikir untuk menjauhkan diri nya dan anak anaknya dari mimpi buruk dunia sesad .

Mereka sedang asik mengibrol  saat terdengar suara motor datang.

"Kayaknya tante Lena mah "kata Zia

"Heeeh....mau apa lagi tuh orang bilang beli wafak apa lagi dari dukun sesad itu "Arin berdiri dan melangkah ke depan.
Dan benar.,Lena datang dengan muka lusuhnya.tentu Arin menjadi heran.

"Heee....kenapa mukamu.? Tanya Arin keheranan

Lena duduk dengan muka masam."aku kok pusing ya Rin,perasaan makin lama uang ku makin gak ketahuan judulnya.tadi anakku protes denganku.aku jarang beli sesuatu yang penting malah beli benda benda aneh.aku bingung "

Arin tersenyum."sadar luu.

"Hahhh.....maksud kamu apa ?

"Harusnya kamu paham ,mana ada benda benda bisa bikin dagangan laris.yang harus kamu lakukan ya kerja dengan orang yang benar.bukan malah ngamprah gajelas habis duwit berapa kamu main main dengan per dukunan.dan dapat apa ?
Arin menjadi kesal apalagi dia kena imbas yang parah.

Lena menggeleng pelan "entahlah Rin.sudah habis puluhan juta.uang pas pasa an buat modal malah gak karuan.

Arin duduk di depan teman nya itu
"Tahu kan sekarang.semua itu sia sia.gada hasilnya.mereka hanya manfaatin kamu saja.kalau sekarang kamu sudah ingat semua ya sudah.mulai sekarang jauhi itu yang namanya dukun .mau sakti juga gak bakal bisa bikin kamu kaya dul.

Lena nampak kuyu.sepertinya dia sudah kehabisan stok uang dan mulai sadar.Arin sebenarnya geli dengan ekspresi wajah Lena.
Kasihan tapi juga kadang bikin kesal.

"Udah gausah pusing.nih tokok dulu..ngopi trus mikir."Arin melempar bungkus rokok di depan Lena.
Lena nyengir dan mulai menarik sebatang
."bahkan rokok pun aku minta "

Arin menggaruk kepalanya
"Dah ah....cuci otakmu dulu "

Mereka asik menikmati kopi buatan Zia yang rasanya gak jelas.
Elang tertidur karena lelah .
Arin bertekad akan membuang semua yang sudah dia peroleh entah bagaimana caranya dia tidak tahu.

Semua terlalu berbahaya buatnya.
Arin juga tidak mau melihat anaknya Elang sering melakukan Ritual yang berhubungan dengan hal hal yang gaib.apalagi semua karena Arin.

Mereka akan semakin jauh dari logika.

*******

Keraton kasepuhan Banten sedang ramai.
Arin dan Elang baru selesai melakukan Ziarah di makam sultan Hasanudin dan para leluhur Banten.
Udara sejuk di sore hari.

Pemandangan arsitektur kono yang sangat menarik
Entah sudah berapa lama Arin tidak datang di keraton.

Elang menemui seseorang dan berbincang sebentar lalu tak lama kembali dengan meneteng bungkus gorengan.

"Mah....makan dulu.habis ini kita ke karangantu "kata Elang.

"Haah....ngapain dek..
.beli kerang ? Tanya Arin.

"Hedeuuh....mamah.Kalau beli kerang di rumah kakek nya sendi mah..kita ke karangantu buat buang semua benda keramat "ujar Elang .

Arin nyengir sambil menggigit cireng panas
"Buset panas.

Elang menggaruk kepalanya karena kesal dengan tingkah ibu nya yang kadang ngalahin anak Abg.

Sambil makan ,mereka meluncur ke pantai karangatu.saat sore begini ,pengunjung hanya ada sedikit orang.

Arin sudahh bertekad untuk membuang semua dan tidak lagi menyentuh dunia yang bukan menjadi wilayah manusia.
Dia juga ingin Elang tidak menggunakan kelebihan nya untuknya hal yang bersifat musyrik.

Dermaga karangantu sore itu di hiasi ombak yang besar.
Arin mengeluarkan semua benda yang pernah dia dapatkan selama dia beberapa bulan berkecimpung di gunung karang.
Begitupun Elang .

Arin turun di bawah dan berdiri diatas batu.

"Yang dari semesta.aku kembalikan pada semesta."Arin melempar semua benda itu.Di ikuti Elang.

"Hanya Allah yang akan mencabut apa yang pernah aku makan dan menyatu pada tubuh dan darah ku, aku pasrah saja."gumam Arin.

Senja merah menghiasi langit Banten

Arin dan Elang tidak tertarik lagi ber urusan dengan keramat.ritual dan hal hal yang menyesatkan.

Semua akan dilakukan sesuatu logika.seperti apa kata Zia.

Logika ...logika  dan Logika.

Hidup Zia 😊

********

Tamat

Terima kasih Atensinya.

Semoga suka dan bisa di ambil pelajaran

😍😍😍

T A M A T

THE END

RITUALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang