BAB 7: Berkemah di Puncak

39 15 3
                                    


Mereka tiba di puncak gunung karang sore hari .
Abah Ipul mencari tempat bermalam yang aman untuk kelima Tamu nya.
Sebuah gua batu kecil yang di atasnya terdapat pohon besar dengan akar yang menjuntai dan separuh menutupi pintu gua
Di depanya terdapat batu lempeng besar.

Kalau di suruh memilih , Arin lebih nyaman di luar gua daripada masuk gua yang kecil itu.
Di luar dia bisa melihat Gunung pulosari tepat di depan mata .bisa melihat cakrawala sore dan saat mata terlempar jauh ,dia bisa melihat dari jauh pemandangan kota pandeglang dan cilegon .

Arin merebahkan diri diatas batu .terasa nyaman.
Dia melihat ke empat anak anak remaja itu sibuk selvi dan sesekali menikmati cemilan yang mereka bawa.

Abah ipul asik merokok dan menikmati pemandangan .

"Kalian istirahat dulu.abah ada keperluan dulu di bukit sebelah.gak lama , paling satu jam abah balik lagi "
Abah Ipul berdiri dan berniat pergi.

"Kita gak di tinggal kan bah ?
Tanya Zia sedikit khawatir.

Abah Ipul tertawa terkekeh
"Gak lah Neng....abah ada sedikit urusan di gubug atas .nanti abah kembali sambil abah ceritain "

"Aih....siap bah.."Serentak Zia ,Ryan ,Donna dan Elang berkomentar bersama.

Abah Ipul berbalik ke arah tebing dan berjalan di balik pohon pohon besar.
Mata Arin mengamati sekeliling .
Cukup indah jika siang hari.tapi kalau malam...

"Mah.  Kita kumpulin kayu buat bikin Api nanti malam ya ,kata Elang.

"Cari yang sudah patah dan kering dek.jangan memotong dari pohon .hati hati " Arin memberi penjelasan.

"Iya mah...Elang tahu...yuu bang Ryan."
Elang dan Ryan berjalan ke semak semak dan mencari ranting .

Arin ,Zia dan Donna duduk berdampingan memandang kurus kedepan.

"Mah...Kayaknya serem ya ? Ujar Zia

"Semua gunung seram Zi, Gua pernah ke gunung ceremei ,lebih tingginya dan seram."Donna yang memang suka berpetualang berseloroh.

Wajah Zia sedikit malu.
"Gua kan penakut Don "

"Elu mah hobi nya Tawuran doang "

"Entah ya...mamah tadi pas lewat makam nyai Wulansari sedikit berdiri bulu roma.seperti ada sesuatu "kata Arin lirih.

"Ah mamah ..bikin Zia makin takut .tapi Zia suka dan besok mau mandi di air terjun kolam nyai ratu.kata Abah di jalan tadi ..siapapun perempuan yang mandi disana dan dengan sungguh sungguh percaya ,setiap keinginanya akan terkabul "kata Zia.

"Haaaa....memang Abah cerita begitu ke kalian ? Tanya Arin.

Zia dan Donna mengangguk bareng .

"Iya mah...tempat mandi itu di khususkan cuma buat perempuan.
Apalagi yang pengen awet muda.cantik ,terkenal dan dapet in pria pujaanya ,kata abah banyak penyanyi panggung datang ke sini "tambah Donna.

"Kalian percaya ? Tanya Arin.

Donna dan Zia saling pandang dan lalu mengangkat bahunya .
"Gak juga sih mah..Kita gak percaya kalau gak sda bukti yang Akurat.

"Makanya kita nyoba besok mah.kalau berhasil kan lumayan "
Zia terkekeh .

"Emang apa doa elu ? Tanya Donna.

"Gue pengen gebet anak sultan "

"Pala luu "Donna memukul kepala Zia.

Arin sedikit berfikir."syukurlah kalau anak anak ini gak percaya hal mistis.meskipun ada namun mereka masih condong pada logika .Arin memang pernah dengar cerita tentang makam.keramat nyi Wulansari ini.
Dan hari ini ,Arin seperti dipanggil mendekat.ada sesuatu yang seolah membuat dia ingin mendekati makam itu.

RITUALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang